GINA

64 3 0
                                    


GINA

Karya : Rendys Azzahra Awani

Pagi itu hari sangat cerah, walaupun udara sedikit dingin. Gina dengan malas membuka matanya dan melihat ke arah jam yang menunjukan pukul 06.00 dan dia kembali tertidur. Tiba – tiba suara ketukan pintu terdengar dan samar – samar dia mendengar seseorang memanggil namanya dari balik pintu.

" Gina – Gina, bangun nak .. kamu ga sekolah ?? " Mama mengetuk pintu berkali – kali dan menunggu jawaban dari balik pintu. Karena hal itu Gina terpaksa membuka mata dan masih merasa mengantuk. Lalu bergegas ke arah pintu dan membukanya. Mama yang berdiri tepat di depan pintu hanya bisa geleng – geleng kepala melihat Gina yang masih memakai baju piyama.

" Ya ampun Gina. Ini sudah jam berapa ? kamu belum siap – siap juga ? " Ucap Mama dengan nada kecewa

" Duh Mama... Gina ga masuk sekolah hari ini. Gina sakit kepala " Gina memberi alasan

" Kamu harus ke sekolah, Mama tebak pasti kamu ga salat subuh tadi pagi ? "

Gina menggeleng.

Mama menatap Gina dengan perasaan kecewa. Gina adalah anak semata wayang yang beliau miliki. Semenjak Papa Gina meninggal, menjadi singel parent bukanlah hal yang mudah. Ditambah lagi sikap Gina yang manja dan keras kepala adalah salah satu cobaan yang harus di hadapi. Dengan penuh kesabaran Mama tak pernah lelah untuk menasehati Gina.

" Gina kamu itu kan sudah besar, Ayo coba belajar salat 5 waktu " Mama menasehati

" Iya – iya.. " Gina menjawab dengan asal

" Kamu tuh kalau dibilangiin selalu begitu. Acuh tak acuh " Mama mulai kesal

" Udah ya Ma.. sekarang itu masih pagi, Gina masih ngantuk kalau Mama marah - marah terus kepala Gina jadi tambah pusing " Gina memegang kepalanya lalu masuk ke kamar dan menutup pintu.

Begitulah sikap Gina setiap harinya. Susah sekali diberi nasihat di tambah lagi Gina selalu membantah nasihat Mama. Dengan penuh kesabaran Mama hanya diam untuk menutupi kekecewaannya dan berdoa kepada Allah agar sikap Gina berubah.

Keesokan harinya hal yang sama terulang. Namun Mama dengan tegas menyuruh Gina ke sekolah. Akhirnya dengan malas Gina berangkat ke sekolah. Mama mengantar Gina sampai ke depan gerbang sekolah. Sebelum turun dari Mobil mama memberi sedikit nasihat keada Gina.

" Nanti kamu jangan lupa salat dan makan ya nak " Ucap Mama

" Uhhh.. Iya – iya yaudah Gina mau turun nih " Gina membuka pintu mobil.

" Gina – Gina..." Mama memanggil.

" Apa lagi sih Maaaaa... udah mau bel ini " Gina mulai bete

" Sini .. kamu turun aja ga salim sama mama ? " Mama mengulurkan tangan

" Iyaa Lupa " Gina mencium tangan Mama lalu bergegas turun dari mobil dan berjalan menuju kelas.

Dikelas Gina sibuk memainkan gadget miliknya dan tak menyadari bahwa guru yang akan mengajar telah masuk. Karena hal tersebut Gina kena teguran oleh Guru.

" Gina Natasya. Lagi – lagi main gadget di kelas" Suara guru tersebut membuat Gina tersentak.

" Ahh. Maaf pak " Gina memasukan gadget ke saku rok nya.

" Lain kali akan Saya sita dan orang tua kamu Saya panggil " Ucap Pak guru.

Gina terdiam dan menggerutu dalam hati. Dia benci sekali di ancam seperti itu. Ditambah lagi teman – teman menertawakan dirinya saat Dia dimarahi. Dengan tatapan nanar Gina pun menyimpan dendam dan berjanji akan membalasnya nanti.Gina pun bersikap acuh tak acuh saat pelajaran berlangsung.

GINAWhere stories live. Discover now