11

2.5K 421 37
                                    

"Itu ceweknya. Namanya Irene. Katanya Seulgi dia tetanggaan gitu, tapi gak akrab. Cuma sekedar tahu nama aja," ujar Jinyoung sambil menaikkan dagunya kearah cewek yang masuk kedalam kelas mereka. Jisoo manggut-manggut.

"Wajar aja sih. Cantik, ya," gumam Jisoo. "Menurut lo gimana?"

"Irene? Cewek yang ngebet hits menurut gue,"

"Hoo, terus cantikan gue dong?"

Jinyoung membetulkan posisi duduknya. "Ada 3 cewek di dunia yang paling cantik menurut gue. Satu, ibu gue. Dua, lo. Terakhir, istri gue di masa depan,"

Jisoo tersenyum tipis. "Gue nomor dua,"

"Harusnya lo tahu kalau menurut gue sama Doyoung, lo itu princess buat kita. Walau lo galak atau kayak ampas, di mata kita lo itu paling cantik,"

"Diem lo," kekeh Jisoo. "Ntar baper gue,"

"Permisi, ada Jisoo?" suasana rusuh kelas langsung menyepi saat mendengar suara cowok asing yang tiba-tiba masuk kedalam kelas. "Ada titipan nih,"

Jisoo berlari kecil menuju pintu kelas dan tersenyum tipis. "Gue Jisoo. Mana titipannyaㅡ eh Bobby?"

Senyuman gadis itu semakin merekah. Jinyoung yang penasaran ikut berjalan menuju pintu dan tersentak saat melihat Bobby. "Loㅡ"

"ㅡBuat lo," potong Bobby cepat, ia memberikan sebuah kotak dibungkus dengan rapi. "Gue balik ya. Dah!"

Jisoo hanya mengangguk sambil tersenyum. Jinyoung membeku, ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

Dengan cepat ia mengirim sebuah pesan kepada Doyoung.

Jinyoung
Lo gabakalan percaya
Tapi kalau lo lihat muka Bobby lo bakal sama gak percayanya sama gue

Doyoung
Mukanya kenapa? Bruntusan?

Jinyoung
Bangsat

Saat ia menatap Jisoo, gadis itu terlihat bahagia. Hati Jinyoung mencelos. Andai Jisoo tahu Bobby itu siapa, ia takkan sebahagia itu, pikirnya.

Gadis itu dengan cepat membuka kotak tersebut dan matanya melebar. "Jam tangan!" pekiknya pelan. Jinyoung menarik lengan Jisoo untuk kembali ke kursinya. "Aduh lo kenapa sih!"

Jinyoung hanya duduk dan menatap Jisoo sedih. "Lo gak bakal berpaling kan?"

Jisoo hanya menatap Jinyoung polos. "Bukannya mau gak mau gue harus berpaling?"

Detik itu juga, Jinyoung merasa bahwa langit telah runtuh.

Jisoo tidak boleh berpaling ke Bobby, lirihnya dalam hati. Dia tidak boleh jatuh cinta kepada cinta pertamanya lagi.

Tidak boleh.



Disisi lain,

"Yong, kok diem aja?" tanya Irene sambil memainkan rambutnya. Taeyong hanya diam, matanya menatap ke ambang pintu. Dimana ia melihat Bobby mengawasinya dengan seringai. Cowok itu terlihat seperti berkata, 'lo udah gagal buat Jisoo bahagia,'

Taeyong meremas botol air mineralnya. "Gue keluar dulu," ujar Taeyong pada Irene. "Lo balik aja ke kelas lo, gue ada urusan,"

ㅡ♡ㅡ

Miss Dara masuk ke dalam kelas dan menatap seisi kelasㅡnyarisㅡkosong. Hanya ada Jisoo dan Jinyoung yang diam. Jisoo terlihat pucat, seperti ketakutan.

"Kemana yang lain?" tanya Miss Dara. Jisoo hanya menatap wali kelasnya lemah.

"Ke halaman belakang, Miss. Taeyong sama anak kelas lain berkelahi," ujarnya. Miss Dara menatap anak muridnya itu khawatir.

lots of love || taesoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang