Brothers and I [✔]

25

"Akhirnya, gue nemuin lo juga."

Yuta menyeka keringatnya. Ditatapnya Eun Bi disana dengan perasaan bersalah. Eun Bi langsung berdiri begitu Yuta menghampirinya.

Hngg

Yuta meluk Eun Bi erat. Eun Bi langsung tenggelam di pelukan Yuta. Sontak, Eun Bi langsung nangis kejer.

"Gue sayang sama lo." Yuta mengelus rambut Eun Bi, lembut.

"Gue juga sayang sama lo, bang," isak Eun Bi. "Maafin gue, udah nyakitin lo."

"Nggak, gue yang harusnya minta maaf. Gue yang udah bener-bener nyakitin lo." Yuta mempererat pelukannya.

Eun Bi masih nangis kejer sedangkan Yuta terus-terusan ngucap maaf dari mulutnya.

"Gue sayang sama lo, begitu juga Chenle. Karena kalian itu adek gue. Jadi, kalo mama papa gak ada, gue yang bertanggung jawab penuh ke kalian."

Ucapan Yuta bikin Eun Bi makin sedih. Mama papa emang lagi sibuk-sibuknya kerja. Dan hanya satu orang yang bisa diandalkan. Cuma Yuta.

"Gue udah ngajarin kalian hal yang gak bener. Gue bahkan gak bisa ngelindungin dua adek gue. Bahkan, adek gue malah lebih percaya orang lain daripada gue."

Eun Bi bener-bener kejer. Dia makin nenggelamin kepalanya di pelukan Yuta.

"Gue emang galak, dan keliatan gak peduli sama kalian berdua. Karena gue cuma malu nunjukkin cara gue sayang ke kalian. Nggak kayak orang lain yang terang-terangan ngucapin sayang. Gue bukan tipe orang kayak gitu."

"Bang..."

"Ucapan gue emang pedes. Bahkan, hampir tiap hari gue marah-marah ke kalian. Tapi, gue sayang sama kalian. Apalagi sama lo, adek cewek gue. Tanggung jawab gue gede banget kalo menyangkut diri lo."

Eun Bi terdiam. Dia sudah tidak melanjutkan tangisnya lagi.

"Dan gue nggak pernah nyesel punya saudara kayak lo."

===

"Udah?" ucap Yuta. Eun Bi ngangguk lagi. Mukanya keliatan bengep lagi. Yuta ngasih sapu tangannya ke Eun Bi.

"Muka gue jelek, bang."

"Lo emang udah jelek, nyet!"

Eun Bi ketawa. Yuta udah bawain dua gelas soda yang ada di tangannya. Mereka lagi nungguin Chenle disini.

"Kok lo bisa tau gue disini?" tanya Eun Bi kemudian.

Yuta menghela napas. "Ceritanya panjang. Tapi, gue harus berterima kasih sama Wendy."

Eun Bi mengangguk. Jadi, kejadian Wendy tadi ada hubungannya sama Yuta?

Eun Bi enggan mikir terlalu jauh.

"Kemaren lo pulang sama siapa?" tanya Yuta. "Nggak bareng Winwin, kan?"

"Sama Haechan."

"Motor lo?"

"Dibawa sama Mark."

"Bagus, deh." Yuta menghela napas. Ini Chenle kemana coba, nggak nyampe-nyampe.

Eun Bi menatap Yuta. "Lo ada masalah apa, sih, sama kak Winwin? Kayaknya lo benci banget sama dia."

"Gue takut lo bakal ngejauhin dia begitu lo tau."

"Ya bagus, dong! Harusnya lu seneng kalo gue jauh-jauh dari kak Winwin."

"Gue liat kayaknya dia mulai berubah begitu deketin lo. Makanya gue pengen liat, apa dia sebejat dulu apa nggak."