- kesebelas

6K 438 53
                                    

"Gre... "

"Hmm?"

"Makan yuk"

"Yuk"

"Yaudah ayok" shani menutup laptop nya, kemudian menarik tangan gracia yang asalnya berselonjoran di kasur menjadi duduk

"Tapi makan diluar" ajak shani, gracia mengangkat alisnya

"Disini aja"

"Ih, kenapaaa?"

"Mager"

"Ih udah gendut mageran lagi!" shani memajukan bibir bawahnya. Gracia memutar bola matanya malas

"Jangan bilang gendut mulu kenapa" shani menoleh lalu tatapannya berubah tajam

"Emang gendut!" gracia menghela nafasnya lalu merebahkan dirinya ke kasur lagi. Bibir shani terbuka lebar, kesal dengan perlakuan pacar nya tersebut

"Graciaaaaa ih ayok makaaannn laper" shani merengek, yah kalo sudah begini gracia tidak bisa berbuat apa apa. Akhirnya ia bangun dan mengalah

"Yaudah ayok" wajah shani berubah seratus delapan puluh derajat. Senyumnya mengembang

"Dari tadi kek, jadi pacar kamu yang cantik ini gak kelaperan" gracia terkekeh kemudian menarik tangan shani keluar dari kamarnya dan pergi ke restoran terdekat.

----

"Ck, kenapa gak naik angkutan umum aja sih?" shani mengeluh untuk yang kesekian kalinya, gracia mengangkat bahu nya acuh

"Males"

"Yaampun, segalanya kamu males mulu ya" shani melepaskan tautan jarinya, kemudian berjongkok

"Kenapa?"

"Belum makan aku udah mati dijalan inimah" shani menggerutu, gracia tersenyum kemudian berjongkok di depan shani

"Ngapain?" tanya shani

"Naik"

"Ha?"

"Kamu gak budeg gara gara laper kan shan... "

"Maksdnya kamu mau gendong aku?" gracia mengangguk, kemudian shani tersenyum lalu berdiri tiba tiba...

"Eh gak jadi deh" gracia berdiri llu meninggalkan shani, sial gracia hari itu benar benar menyebalkan.

"Graciaaaaa!!!!"

----

Mereka berdua sampai direstoran langganan gracia. Gracia melirik shani yang memajukan bibir bawahnya. Tangan gracia terulur menyentuh tangan shani tetapi shani mengelak

"Don't touch me" shani menatap gracia tajam yang ditatap hanya terkekeh lalu pergi meninggalkan shani kedalam restoran. Lagi lagi, shani dibuat melongo dengan kelakuan gracia.

"Duduk"

"Hmm"

"Mau pesen apa?"

"Hmm"

"Disini gak ada makanan hmm" shani menahan senyumnya. Berlagak marah ceritanya.

"Gak usah jayus"

"Aku bukan jayus, aku gracia"

"Bodo" gracia terkekeh kecil lalu memanggil waiters di restoran itu.

"Pesen yang biasa aja kak frans" pesan gracia, kak frans -seseorang yang disebut gracia- menuliskan pesanan gracia

"Temannya mau apa gre?" Gracia mengangkat sebelah alisnya

"Siapa temen?"

"Loh adek manis itu bukan temenmu?" frans menunjuk shani, dan untuk kesekian kalinya shani menahan senyumnya. Tetapi tidak dengan kondisi pipinya yang sudah memerah

Dingin | Shania Gracia, Shani IndiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang