Setelah keluar dari toko aksesoris HP, Daniel dan Jiwoo pun mutusin buat langsung pulang. Abis pas ditanya laper apa enggak, Jiwoonya bilang enggak. Pas diajakin belok ke m(x) buat mampir starbucks juga dia nolak. Tapi ya lumrah sih, orang enggak lama lagi di rumahnya bakalan ada acara makan-makan.
"Kak... makasih banyak lo, sumpah aku jadi engga enak ini." ucap Jiwoo sesampainya mereka di parkiran.
"Seneng engga?" tanya Daniel yang dibalas anggukan polos disertai senyum simpul oleh Jiwoo.
"Syukur deh..." secara tiba-tiba Daniel ngelus pucuk kepala Jiwoo. Singkat emang, tapi pasti Jiwoo bakal baper berkepanjangan. Kaya ada sebuah zat yang berhasil Daniel campur ke dalam darahnya lewat pangkal ubun-ubun yang tadi dia elus.
Oke, ini lebay.
Belum selesai dibikin baper karena rambutnya dielus, sekarang Daniel malah ngambil helm yang ngegantung di spion. Bukannya ngasih ke Jiwoo kayak tadi pas jemput, Daniel malah dengan hati-hati masangin helm itu ke kepala Jiwoo. Tangannya pun menggeladik ke area dagu Jiwoo buat merekatkan kunciannya.
Jiwoo mendongak karena kaget. Tapi kayaknya itu adalah pilihan yang salah karena alhasil mata Jiwoo jadi bersirobok sama punya Daniel. Cowok itu menyeringai tipis, tangannya masih belum beranjak dari area dagu Jiwoo.
Untungnya Jiwoo enggak hilang kesadaran. Dia langsung nunduk lagi untuk menghindari kontak mata dengan Daniel lebih lama.
*
Perjalanan pulang dari matos ke rumah Jiwoo memakan waktu sekitar tiga puluh menit. Setelah sampai di komplek perumahannya Jiwoo buru-buru turun dan melepas helmnya.
"Kak Daniel, makasih banyak ya udah ngejemput Jiwoo dan beliin softcase... hm, aku masuk dulu enggak papa? Udah kebelet."
Dengan cepat Daniel menerima helm yang Jiwoo sodorkan sambil berusaha nahan ngakak.
"Iya dek, kakak pulang dulu ya, assalamualaikum..."
"Waalaikum salam." jawab Jiwoo dan dia pun buru-buru capcus masuk ke rumah.
Pas mau ngegas motornya dan siap-siap puter balik, tiba-tiba Seongwoo dengan motor varionya melintas di depan Daniel. Kayaknya dia baru aja nyelesein urusan sama dosen.
"Lah, kok jam segini baru nyampe? Jadwal pulangnya kan harusnya udah satu jam yang lalu, heh!" Seongwoo dateng-dateng langsung ngomel. Dia emang suka protektif ke adiknya. Iya lah, sejak kecil emang Seongwoo udah kaya jadi pengganti sosok orang tua buat Jiwoo. Karena ayah dan ibu mereka sama-sama kerja dan sering dinas ke luar kota.
"Ampun bang, cuma gue ajak ke matos, nyari kado buat lu nih!" Daniel membuka tasnya untuk mengambil barang yang tadi dia beli di bersama Jiwoo.
"HBD ya bang. Tuh, jadi enggak surprise gini kan? Lo sih langsung marah-marah aja!" Daniel mencibir.
"Allahuakbar... repot banget lu, jadi terharu gue. Thanks ya Niel." komuk sangar Seongwoo langsung berubah jadi berseri.
Dasar Seongwoo, disogok dikit aja udah leleh.
"Ya udah bang, gue balik ya... mau mandi dulu." pamit Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Little Girl • kang daniel [✔]
Casuale❝Ini bukan modus dek, kakak sayang beneran.❞ Survey membuktikan pembaca sukses dibikin baper saat membaca cerita ini 😊 #3 in random (02/08/2017)