Suasana tampak ramai disekeliling mading sekolah. Banyak siswa tampak bahagia melihat sesuatu yang berada di mading, tetapi ada juga ekspresi siswa yang nampaknya cemberut.
Gaby yang kepo dengan segala hal langsung menarik tangan Tarissha untuk ikut melihat sesuatu yang berada di mading tersebut.
"Gab, apaan sih lo narik narik gue" bentak Tarissha.
"Udah ikut aja napa sih"
"Misi misi misi" teriak Gaby ketika sudah berada di kerumunan itu.
Mata Gaby nampak berbinar ketika melihat sesuatu informasi yang berada di mading.
"Tar, gue gamau tau, kita harus ikut ini acara"
"Apaan sih emang?" Tanya Tarissha.
"Makanya lo baca"
Dalam rangka pembagian raport, maka akan diadakan acara mendaki untuk kelas X
Seperti itulah secara singkat pengumuman yang tertera pada mading.
"Duh gue ga niat ikutan Gab, males gue" ujar Tarissha.
"Ayodong lo ikutan, yaya? Plissssss" pinta Gaby sambil membuat ekspresi sedih yang dibuat buat.
"Ish aelah lo mah gitu, yadeh gue ikutan"
"Nah gitu donggggg" ucap Gaby antusias.
***
Hari hari yang dinanti kebanyakan siswa telah tiba.
Yaitu hari pembagian raport yang diselenggarakan melalui acara mendaki ini.Bus yang dijadikan transportasi untuk pergi ketempat tujuan sudah berhenti di areal parkir.
Para siswa segera turun dari bus.
"Gila dingin juga ya disini, padahal ini masih siang, ga kebayang deh gue nanti malem kita gimana" celoteh Gaby sambil memeluk tubuhnya sendiri.
"Lebay lo dasar" ucap Tarissha malas.
"Dimohon kepada teman teman, harap segera berkumpul, karena ada sedikit himbauan yang akan saya sampaikan" suara Alex terdengar, membuat para siswa segera berlari kecil untuk berkumpul.
Ya begitulah, Alex selaku ketua osis mau tidak mau harus menjadi panitia inti dari acara mendaki ini.
"Sudah semua?" Tanya Alex kepada seluruh siswa yang sudah berkumpul.
"Sudahhhhh" jawab siswa serempak.
"Oke jadi gue disini selaku ketos dan juga panitia inti mau sampein ke kalian semua, jadi bentar lagi kita akan mulai mendaki, disana udah ada arah arahan untuk menuju ketempat yang akan kita tuju, sekitar jam 9/10 malem kita bakal istirahat dulu, terus kita lanjut mendaki sekitar jam 2 subuh nanti, jadi nanti kita sampai di puncak waktu matahari terbit, jangan ada yang ninggalin satu sama lain, kita disini uji kekompakan kalian, dan pertemanan kalian, jangan ada yang egois, ingat kalian harus saling tunggu. Paham?"
"Pahammm" jawab para siswa kembali serempak.
"Yaudah gue ga mau mengulur waktu lagi, yuk kita jalan sekarang"
Alex berjalan menemui Tarissha untuk mengobrol sebentar.
"Tar gue mau minta maaf sebelumnya sama lo"
"Maaf buat apaan Lex?"
"Jadi nanti selama mendaki gue ga bisa terlalu lama nemenin lo, karena gue sibuk jadi panitia, tapi gue bakal usahain semampu gue biar gue bisa nemenin lo lebih lama"
KAMU SEDANG MEMBACA
How Can I Say?
TeenfikceDiusia yang sudah bisa dibilang remaja, Tarissha belum pernah merasakan apa itu 'pacaran'. Karena yang terlintas di otaknya hanya akan ada sakit hati disebuah hubungan. Dan selain ia takut akan sakit hati, sebenarnya Tarissha adalah gadis yang ding...