Prolog

210 19 3
                                    

Sial!

Hal yang paling gue benci dalam hidup adalah kaya gini nih,

Bangun kesiangan.

Tangannya menari-nari di atas layar ponselnya dan sesekali ia berdecak kesal karna tidak menemukan driver untuk mengantar nya ke sekolah.

Ya, kalian semua benar!

Gadis itu sedang memesan ojek online,

Siapa yang tidak tau dengan aplikasi tersebut?

Dimana seseorang akan Berpergian dengan mudah.

Tunggu! Ini bukan promosi atau apa, Tapi ini fakta bukan?

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya ada sebuah motor ninja berhenti tepat di depan nya.

Pria itu menaikan kaca helm nya membuat Shera sedikit melongo melihatnya.

Ganteng banget, Sayang sih jadi ojek

"Mbak, Shera Anafiya?"Tanya nya menarik gadis itu kembali ke alam sadar nya.

Gadis itu mengangguk dan mengambil helm yang di sodorkan,

"Mas, bisa agak cepetan nggak? Gue udah telat nih"Ucap Shera yang sendari tadi gelisah, Sebenarnya dia bukan tipikal murid teladan atau sebagainya tapi kali ini beda. Jam pertamanya di mulai dengan guru sadis yang siap menghukum siapa saja yang telat dengan membersihkan toilet kamar mandi laki-laki selama satu bulan.

Ish, Membayangkan nya saja sudah geli

"Tapi nggak boleh ngebut mbak, Takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan"

Shera memutar bola matanya jengah sebelum berkata "Ya kalo kaya gini kapan sampe nya"

"Pelan-pelan asal selamat Mbak"

"Semerdeka lo deh mas! Oh iya jangan panggil gue Mbak Karna gue masih SMA" Pria di hadapannya itu malah tertawa mendengar protesan Shera.

"Mbak nya aja manggil saya Mas"

Shera berdecak kesal mendengar nya, Tidak kah menurut kalian orang itu menyebalkan.

"Saya masih SMA juga loh mbak"Lanjut si mas-mas ini.

"Pertama, Gue bukan mbak lo dan jangan panggil gue mbak
Kedua, Gue nggak peduli lo masih sekolah atau nggak
Ketiga, Jalannya cepetan karna gue nggak punya banyak waktu"Jelas Shera membuat lagi-lagi Pria itu tertawa.

"Lo lucu"

"Dan lo orang ke dua juta tiga ratus yang bilang gitu"

Keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing hingga akhirnya sampai di sekolah Shera.

Untung saja dia masih punya waktu 5 menit untuk menerobos pagar yang hampir di gembok.

"Makasih"Ujar Shera sembari memberi selembar uang lima puluhan pada pria itu dan hilang dari pandangan.

***

A/n

Holaaa! Ketemu lagi sama Author kesayangan Nusa bangsa *Timpuk boleh ko😂

Cerita baru nih...hihi

Vote dan Comment nya ya!

Online LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang