24

1.4K 87 6
                                    

"Bertahan untuk sakit itu hal bodoh, dan itu tetap kulakukan."

***

"Gimana? Enak dibuang?" Mau tiba-tiba duduk disamping Tichania dengan ucapan menyindirnya. "Kasihan banget si lo! Dikhianatin sahabat sendiri," lanjutnya.

"Bukan urusan kamu!" seru Tichania kepada Mau.

"Bisa-bisanya ya lo gak tau kalo pacar lo itu cowoknya sahabat lo sendiri," ujar Mau.

Tichania menggeram kesal. "Dia bukan pacar saya!"

"Iya gue tau, lo diputusin karna Ray lebih milih sahabat lo kan? Haha, ternyata dari dulu dia gak pernah berubah." Tichania mengerutkan keningnya. "Maksudnya?" tanya Tichania. "Gue juga sama kayak lo," jawabnya.

"Sama? Sama gimana?" tanya Tichania lagi.

"Gue juga pernah di perlakukan kayak lo, untungnya orang itu bukan sahabat gue."

"Sama Kak Ray?" Mau mengangguk. "Jauh sebelum lo hadir di kehidupan dia, dulu gue yang menempati posisi yang sama seperti lo," ujar Mau.

"Urusan itu boleh sama, tapi saya nggak ngejar-ngejar kayak kamu, saya masih jauh lebih baik dari kamu yang berusaha menjauhkan Kak Ray dari teman saya!" seru Tichania kepada Mau.

"Yakin lo? Mulut sih boleh ngomong gitu, tapi hati lo? Hati lo masih meragukan apa yang keluar dari mulut lo!" ujar Mau.

Tichania tidak mau meladeninya lagi, ia memilih untuk pergi daripada bertahan dan mendengar perkataan Mau lagi. Mendengar tentang Ray, itu masih menyakitkan baginya.

Bruk!

"Jalan ati-ati dong!" seru seseorang.

"Lo yang nabrak gue kok lo yang sewot!" seru Tichania balik. Saat Tichania mendongakkan kepalanya, ternyata yang tabrakan dengannya adalah Ray, Rayhan Putra Angkasa, laki-laki yang pernah menjadi miliknya dulu.

"Lo jalan punya mata kan? Jangan cuma mata kaki aja yang dipake!" ujar Ray dengan ketus.

"Yang jalan gak liat-liat itu lo! Kenapa gue yang di salahin gak pakek mata! lo yang jalan sambil main gadget!" seru Tichania tidak terima.

Ray keget mendengar perkataan Tichania untuknya, ia tidak menyangka bahwa Tichania akan mengatakan hal seperti itu.

"Gue gak nyesel gak milih lo waktu itu," ujar Ray.

"Saya juga senang gak dipilih orang seperti kamu!"

"Dasar, cewe aneh."

"Gue yang aneh kenapa lo yang repot!" seru Tichania tidak mau kalah. "Dasar cowok brengsek!" lanjutnya.

Ray melotot, "Apa lo bilang? Gue? Brengsek? Lo aja yang bego."

"Saya emang bego karna mencintai laki-laki brengsek seperti kamu." ketika Tichania mengatakan hal itu, Ray langsung terdiam, ia mencerna perkataan Tichania.

My Life With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang