Sudah seminggu semenjak rencana mereka untuk membantu Hiraku.Tapi sejauh ini mereka tidak mendapatkan informasi yang cukup.
Kecuali perubahan Hiraku dan Kurumi yang semakin parah.
Setidaknya mereka harus mengetahui masalalu Hiraku, meskipun terdengar lancang. Tapi jika mengetahuinya, pasti akan sangat membantu.
Sudah banyak informasi yang mereka dapat mengenai Alter ego.
Mereka menjadi detektif sesaat, yang entah mengapa sangat melelahkan mengurusi satu orang saja.
"Mungkinkah kita perlu bertanya kepada ibu Hiraku?"
"Ah, aku sudah pernah mencobanya. Tapi tidak diberitahu lebih rinci, tepatnya mungkin enggan memberitahu."
"Bagaimana jika kita coba sekali lagi, karena sekarang ada aku pasti berhasil"
"Memang apa bedanya Yamate-kun, saat ada kau dan tidak?"
Ahh Arumi kau manis sekali.
"Karena aku ini tampan!!!"
Pletak
"Sekali lagi kau begitu, aku akan musnahkan kau."
"Arumi-chan, kenapa Hitoshi kejam sekali padaku. Itu menyakitkan."
"Hahah, dia tidak kejam ko Yamate.","tapi sepertinya tidak salah jika kita mencobanya lagi."
-o0o-
Kelas yang tadinya sepi berubah menjadi gaduh.
Semua murid menghampiri meja Nanase.
"Aku ingin melihatnya." ungkap Yamate dan langsung berlalu begitu saja.
Tak lama Yamate kembali dengan wajah yang lebih terlihat terkejut mungkin.
"Ada apa disana Yamate-kun?"
"Itu.. Hhh, Nanase tangannya terluka akibat Hiraku."
"Apa, Hiraku? Tidak mungkin kau pasti salah. Kau tau bukan sekarang sudah lewat tengah hari, dia itu sekarang Kurumi dan kau juga tau bagaimana kepribadian Kurumi."
"Ayolah Arumi-chan, kalau kau tidak percaya lihat saja sendiri."
Arumi melemparkan tatapannya kepada Hitoshi yang dibalas dengan gelengan.
Gadis itu sungguh tidak percaya, ia yakin itu bukan ulah Hiraku.
"Permisi.."
Tubuh kecilnya dengan mudah mencapai barisan depan, yang memperlihatkan tangan Nanase mengeluarkan cairan merah yang segar.
Dan tidak jauh dari sana Hiraku memegang sesuatu.
Silet
Arumi geram, ia menghampiri Hiraku.
"Apa yang kau lakukan Kurumi."
"Siapa yang kau panggil Kurumi hah? Aku ini Hiraku, Hiraku kau tau!!!"
"Terserah siapa namamu. Tapi apa yang sudah kau lakukan kepada Nanase hah?"
"Dia itu menyebalkan, dia selalu bersikap bahwa dia temanku. Lagipula aku tidak sengaja."
"Tidak sengaja katamu. Pembohong!!"
Hiraku hanya membalas dengan tatapan tajam.
Setelah itu semuanya sudah ditangani oleh sensei.
Nanase dibawa ke ruang kesehatan, dan Hiraku digiring ke ruangan sensei.
"Sungguh, mengapa semakin aneh saja Hiraku."
"Sabarlah Arumi-chan. Kau tau kan dia bagaimana." Hitoshi mencoba menenangkan Arumi.
"Tapi tetap saja dia itu keterlaluan."
Arumi, Hitoshi, dan Yamate menghiraukan tugas yang dikerjar waktu.
Mereka sudah tidak punya cukup waktu lagi jika harus terus menunda.
Setidaknya harus dicoba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Repairation [complete]
Fiksi RemajaNakashima Hiraku itu marga yang dia sandang dari keluarganya. Baru saja dia memasuki sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Kelas 1-3 yang akan menjadi kelasnya disekolah baru. Bahkan burung pun tahu jika Hiraku-chan memiliki kelainan yang tidak ingi...