prolog

3 2 0
                                    

"Aku mau kita berakhir" ucap laki-laki itu.

"kenapa?" tanyaku , pada akhirnya.

"karena yang aku cintai bukan kamu " ujarnya dingin matanya menatapku tajam seakan-akan aku hanya bagai hama untuknya, tatapan yang tidak pernah ku lihat sebelumnya

" siapa dia ?" tanyaku sekali lagi , seharusnya aku menangis meraung-raung saat ini memakinya dan memohon untuk bertahan dengan ku, namun aku tidak lagi mampu melakukannya, tidak saat ia memilih pergi dariku

" huh ?" gumamnya tak mengerti dengan pandangan datar

"siapa wanita itu ? yang kamu cintai ? "ucapku padanya dengan nada ku buat seceria mungkin, setidaknya aku tidak akan pernah menunjukkan kelemahan ku pada laki-laki itu, terkadang menjadi munafik jauh lebih baik

" aku rasa kamu sudah tau siapa orangnya " ujarnya dengan nada datar dan dingin, lalu ia mendengus dan mulai beranjak pergi

aku hanya dapat tersenyum dengan palsu setidaknya begini jauh lebih baik,

laki-laki itu tidak pernah mencintaiku

jangan jangan ku mohon air mata bodoh jangan keluar,

setidaknya jangan di depan laki-laki itu

" semoga kamu dan dia bahagia " ucapku dengan senyuman setidaknya dengan begini aku tidak akan jadi menyedihkan

Tidak aku tidak akan pernah menunjukkan kelemahan ku pada siapapun termasuk laki-laki itu

orang yang ku cintai sepenuh hatiku
orang yang ku perjuangkan

meski banyak diantara mereka mengatakan bahwa ia laki-laki yang tidak patut di perjuangkan

dan ia memilih beranjak dari pandanganku

dari hidupku, semua yang ku impikan bersamanya seakan terhempas begitu saja

kesakitan ini kesakitan yang tidak pernah kurasakan

namun kurasakan sekarang dan
mungkin selamanya ..

cinta selamat tinggal karena dengan perginya laki-laki itu

cintaku seakan mati dan tidak akan kembali







After Wound Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang