Angel POV
Aku berjalan dengan senyum yang begitu manis di wajahku. Aku tidak percaya semua ini. Rasa yang aku sangat tidak inginkan kini muncul begitu saja. benar kata orang orang Benci dan cinta itu beda beda tipis, sehingga membuat kita susah untuk membedakan nya. Aku menghampiri kakak ku aldi yang kini sedang berada di kamarnya. Aku melihat dia begitu senang hari ini. Entah itu karna apa. Aku masuk ke kamarnya tanpa mengetok pintunya terlebih dahulu. Aku tau aku begitu lancang, namun itu kebiasaan ku kepadanya. Karena menurutku mnegetok dan tidak mengetok sama saja, pasti ujung ujung nya di suruh masuk juga.
"Hai Kak" aku pun duduk di sampingnya.
"Eh adek, Mau apa Lo kesini. Tumben tumben nya"
"Gue mau curhat kak. Bisa gak? Kalo gak bisa gapapa kok"
"Bole kok dek, cerita aja. Gue siap jadi pendengar buat Loh kok" ucap Aldi dengan tulus.
"Terkadang benci dan cinta itu gak jauh beda yah kak. Dulu gue sempat berpikir bahwa benci dan cinta tidak bisa di satukan. Gue bingung kak, kenapa gue jadi seperti ini. Gue gak bisa nahan rasa itu ke dia"
Aldi merasa begitu kaget mendengar ucapan adeknya itu.
"Jangan bilang yang lo maksud itu ali?!""Iya kak, emang dia. Maafin aku yah" angel pun menyandarkan kepalanya ke pundak aldi.
"Dek Gue ngerti kok dengan perasaan lo. Kalau itu yang buat Lo bahagia gue gak bisa ngelarang lo lagi, dan ingat kalo dia nyakitin lo gue orang pertama yang bakalan habisin dia!" Ucap aldi yang kini sudah memegang tangan adiknya itu.
"Huhh. Kakak mah jahat. Jangan sakitin dia dong. Kan adek gak rela kalau dia kesakitan" ucap angel kepada kakaknya itu.
"Iya ngel iya. Semerdeka adek aja deh"
"Mandi gih, Lo bau amat sih!" Ejek angel yang kini sudah mengendus ngendus di tubuh aldi
"Ih bacot!" Tangan aldi pun mengacak rambut angel dengan gemas.
Angel pun memajukan bibirnya dia merasa kesal karena butuh banyak waktu untuk merapikan rambutnya itu. Tadi pagi saja dia membutuhkan 20 menit untuk duduk di depan meja riasnya.
"Kak, gue tunggu lo di meja makan yah! Jangan kelamaan ntar kita telat!"
"Iya adek bawel"
***
Angel dan aldi kini sudah berada di sekolah mereka.
"Gih masuk kelas sana, ntar di hukum baru tau rasa" suruh aldi kepada adiknya itu."Iya deh iya."
"Oh iya sebentar kalau pulang kakak gak bisa antar yah. Habisnya mau main dirumah gibran teman aldi"
"Aih kak, gue gak mau naik taksi." Rengek angel yang sudah sama seperti bocah 5 tahun yang meminta sesuatu ke ibunya.
Angel dan aldi dari tadi hanya berdiri di depan kelas mereka. Dan nampak lah ali yang barusan datang.
"Ali, sini lu!" Panggil aldi
"Eh kakak ipar, kenapa manggil gue? Selamat Pagi bebeb angel" pandangan ali yang dari tadi menatap aldi kini berpindah kepada angel. Lucu, ali merasa sangat lucu dengan wajah angel sekarang. Angel yang judes,jutek,dan juga cuek kini seperti seorang anak kecil yang sedang merengek kepada mamanya.
"Kakak ipar, monyong lo!"tangan aldi yang kini sudah memukul kepada ali tetapi tidak ada mempan apa apa kepada ali, karena sedari tadi ali hanya saja memperhatikan angel.
"Ali pulang nanti gue titipin adik gue ke Lo yah! Lo jangan apa apain adik perawan gue! Lecet sedikit aja mati lo di tangan gue!"
"Sip kaka ipar, gak akan kok. Gue akan selalu lindungin malaikat gue ini" ali pun menatap angel dengan muka menggoda.
"Kak kok gitu sih, gue gak mau ah sama dia" bantah angel. Mata angel pun menatap ali dengan tatapan malas.
"Gada bantah bantah, bye adek kesayangan gue" aldi mencubit pipi adiknya itu dan ia langsung berlari meninggalkan angel dan juga ali.
"Apa lo liat liat!" Ucap angel kepada ali dengan nada yang garang.
"Lo masih ingat kan omongan gue yang kemarin?" Bisik ali kepada angel. Angel hanya mengangguk paham. Ali menggandeng angel layak orang berpacaran. Mereka memasuki kelas yang kini sudah di penuhi oleh siswa dan juga siswi.
"Teman teman mohon perhatian nya, gue mau ngomong sesuatu sama kalian" Teriakan ali kepada teman teman nya. Semua mata pun tertuju pada ali dan juga angel, termaksud putri dan juga dinda.
" gue mau bilang kalau gue dan angel sudah resmi jadian!" Putri pun kaget dengan pernyataan ali dia kira ali hanya menipunya tetapi benar bahwa ali dan juga angel jadian.
"Ali gue malu!" Bisik angel
"Gapapa. Lo tenang aja. Sekarang kita tinggal lihat reaksi putri"
Betul pikiran ali, putri pun kini meninggalkan kelasnya dengan air mata yang sudah mengalir deras di pipinya. Semua yang ada di kelas begitu heran dengan drama yang ada di kelas itu.
"ANGELL?!!! Lo liat aja apa yang bakal gue lakuin ke lo!" Putri sekarang sedang berada di kamar mandi. Dengan cepat putri mengetik ngetikan sesuatu di ponselnya.
***
Ini untuk foto kenangan Putri dan juga ali ketika masih bersahabat dulu
Makasih buat yang udah baca❣️
Gue harap kalian hargai cerita gue yah😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Anjaliando.
Teen FictionGue masih baru disini, dan gue sangat butuh kritik dan juga saran kalian karena itu sangat bermanfaat bagi gue. :3 Buat yang sudah mau vote dan juga komen thankyou so much❣️❣️ *** Anjali Febrika Damayanti. Si cewek cantik nan sifatnya yang begitu po...