2. Rumah Baru

5K 657 29
                                    

written by byunberrrry

"Tidak ada langit yang hanya memiliki bintang terang. Akan selalu ada beberapa bintang redup di sana-sini, tersebar di antara bintang-bintang yang terang. Dan karena itulah, langit menjadi lebih menakjubkan."

Two.

Baekhyun tersenyum girang mendengar riuh tepuk tangan dan usapan sayang kedua orangtuanya pada kepalanya. Ia baru saja meniup lilin ulang tahunnya yang ke-8, dan mengucapkan permohonan. Dalam hati anak kecilnya, ia sangat berharap bahwa permohonannya tersebut akan segera dikabulkan, karena ia yakin, permohonannya tersebut tidaklah sulit.

Pesta selesai. Kebahagiaan tak sedikitpun berkurang di rumah besar milik Keluarga Byun. Tuan dan Nyonya Byun terkekeh gemas melihat putera sematawayang mereka kebingungan untuk memilih kado yang akan dibuka pertama kali, bahkan melakukan cap-cip-cup untuk menentukannya.

Nyonya Byun menghampiri puteranya tersebut. Mengecup sayang pipi gembilnya sembari memeluknya. Baekhyun menggeliat dalam dekapan tersebut, namun lama-kelamaan, ia justru merasa nyaman.

"Mama, semua isi kado ini pasti bagus. Aku harus mendapatkan yang paling bagus untuk yang pertama, seperti yang Yeri dapatkan waktu ulang tahunnya. Dia mendapat sweater yang bagus! Bergambar stroberi seperti yang Baekki suka. Baekki juga mauuu!" oceh Baekhyun.

Ibunya terkekeh. "Kalau Baekki suka, besok kita ke Pusat Perbelanjaan. Mama akan membeli apapun yang Baekki sukai. Bagaimana?"

"Termasuk sweater bergambar stroberi, es krim stroberi, kue stroberi, dan susu stroberi?"

Ayah dan Ibunya tergelak besar mendengar keinginan anak tercinta mereka itu. Tuan Byun bahkan berbisik dalam hatinya sendiri, mengenai alasan ia bisa mendapat anak lelaki yang menyukai hal-hal berbau perempuan seperti Baekhyun. Tetapi, tetap saja, puteranya itu mampu membangkitkan keceriaan untuk mereka.

"Ya. Semua yang Baekki sukai," jawab Ibunya lembut. "Tapi, karena saat ini Baekki sudah besar, Mama mau memberitahu Baekki sesuatu. Baekki mau mendengarkan Mama?"

Kening Baekhyun mengerut lucu. Ia mengangguk-angguk kemudian, diiringi binar penasaran dimatanya.

"Tapi, berjanjilah, Baekki akan tidur setelah aku memberitahumu, ya? Kau, kan, masih harus ke sekolah besok," Ibunya mencolek hidung Baekhyun, "Aku tidak mau kau terlambat."

Baekhyun pun mengangguk, dengan sedikit enggan. Kemudian, menautkan kelingkingnya pada kelingking Sang Ibu.

"Jadi, apa yang mau Mama beritahukan padaku?"

Ibunya mempererat pelukan mereka. Menengadah menatap langit malam melalui jendela. "Kau lihat bintang-bintang cantik di langit itu?" Baekhyun mengangguk. "Setiap bintang, memiliki kontelasi atau rasi. Mereka bisa berwujud beruang, panah, layang-layang, maupun naga. Namun, jika kau percaya, mereka bisa saja mengabulkan keinginanmu."

"Whoa, benarkah?" kini, Baekhyun mulai tertarik.

"Tentu saja, Sayang," kata Ibunya meyakinkan. "Dulu, aku juga tidak percaya dengan cerita Nenekmu mengenai bintang. Tapi, kau tahu? Ketika aku percaya, aku justru mendapatkan Papa-mu," diakhir kalimat itu, Ibunya berbisik.

"Mendapat... Papa? Maksud Mama, Papa dijatuhkan oleh para bintang dari langit?"

Ibunya tersenyum geli, dari ujung mata ia melirik suaminya yang ikut mengembangkan senyuman. "Kau akan segera mengerti," dia melepas pelukannya. "Nah, Baekki-ku sayang, sekarang, mari tidur. Mama akan menemanimu."

The Lost Star - chanbaek.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang