Jane Thenfurd dan Julian Thenfurd
Malam yang mengandung kesunyian senyap kian panjang pun tergantikan dengan pagi hari yang membuat sang laki-laki dengan manik biru tua dipadu sedikit putih yang sedang terlena dikasur yang panjang pun membuka mata.
Keadaan disekitarnya terasa asing, dia pun segera terduduk dan mengingat ingatan dirinya pergi ke London. 'Aku berada di London ya.' pikirnya seraya tersenyum kecil pada dirinya sendiri. Dia pun mengalihkan pandangan ke samping.
"Dia masih tidur." Ucapnya pelan, lalu dia mengambil handphone disamping Jane dengan berusaha tidak menindih Jane yang sedang tidur dan melewatinya dengan susah payah.
Membuka hanphone sambil berdiri, dia membaca email ayahnya masuk dihandphone milik Julian. "Julian bisakah kau pulang? Ada tugas laporan perusahaan yang belum beres."
"Bagaimana bisa kau baru sampai disini disuruh pulang lagi?" ucap Jane tiba-tiba.
Julian menatap Jane yang sudah bangun rupanya. Jane sedang menatapnya kesal sambil duduk. Dia pun duduk dipinggir kasur.
"Aku bingung harus bagaimana, Jane. kita pun baru tiba disini." Ucap Julian lalu menghela napas panjang.
"Suruh ayahmu kirimkan laporan yang belum beres itu. Lagipula kau pasti capek jika pulang baru datang kemari lagi." Kata Jane dengan tenang sambil melipat tangan.
Julian tersenyum pelan dan menggeleng, "Tidak, Jane. aku harus pulang, akan menyusahkan lagi jika harus mengirim laporan kemari. Bisa-bisa laporannya hilang atau rusak."
Jane terdiam sebentar, dia sebenarnya membenarkan jawaban suaminya, "Ya, lebih baik pilihanmu, Julian. lebih tepat." Ucapnya seraya mengangguk.
"Kau tidak apa sendiri?"
Jane menggeleng, "Tidak apa. Lagipula aku bersama mereka."
Mendengarnya Julian mengangguk, dia bangkit dan membereskan baju ke kopernya dibantu Jane. ketika sudah selesai, dia segera mandi dan berpakaian. dia tidak peduli dengan ada istrinya saat berpakaian. meskipun membuat Jane merona sebentar.
"Kau baik-baik ya? Jangan dekat dengan lelaki lain." Ucap Julian dipintu kamar penginapannya.
Jane tertawa pelan mendengarnya, "Tidak akan, Julian. I'm not bitch woman." Jawabnya lalu cemberut.
Julian kadang tertawa pelan melihatnya cemberut. dia pun menyentuh salah satu pipi Jane dan mencium pangkal dahi istrinya, "Baiklah, aku pergi."
Istrinya mengangguk, "Hati-hati." Ucapnya seraya tersenyum pelan.
Julian lalu melangkah beberapa langkah dan berhenti, membuat Jane bingung. tapi, seketika Julian mendekati dirinya dan langsung menutup bibirnya. meskipun masih bingung, dia memegang lembut kedua bahu Julian dan menutup mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eight Detectives | Revisi ✅
Misteri / Thriller1⃣ ⚫The First Stories, have done to reviewed. The Eight Detectives adalah perkumpulan dari kasus-kasus yang dipecahkan oleh delapan detektif itu sendiri. Di dalamnya, juga terdapat cerita kehidupan dari mereka. Apa saja kasus yang ada dalam kehidupa...