Suara dentuman musik mengalun keras di Club ternama di daerah ini. Bau rokok dan alkohol menyeruak memenuhi ruangan. Wanita berpakaian minim nampak keluar masuk Club.
Wanita berambut panjang berwarna coklat hazel dan bergelombang dibagian bawahnya sedang meminun vodka di kursi bar. Mata hijaunya menatap dingin vodka yang ia pegang.
"Halo sayang, maaf terlambat." pria berperawakan gagah dan tampan mendatangi wanita itu.
"Alex! Kau telat." ucap wanita itu kesal. Pria yang dipanggil Alex hanya tersenyum maklum dengan prilaku wanita itu.
"Maafkan aku Angel, tadi ada meeting."
"Baiklah aku maafkan." ucap Angel dengan wajah kesal. Alex mengusap pipi Angel dan menatap Angel dengan mata birunya.
"Sayang, jangan cemberut begitu. Sekarang kau ingin apa?" ucap Alex, membawa wanita itu dalam pelukannya. Angel berjinjit, mengarahkan bibir tipisnya kearah telinga Alex.
"Aku menginginkanmu." bisik Angel seduktif.
Dengan kasar Alex merengkuh wajah Angel dan menciumnya kasar. Angel terpekik kaget tetapi dengan cepat tersadar dan membuka mulutnya untuk memberi akses agar lidah Alex memasukinya.
Dibawah kendali ciuman kasar Alex yang menghipnotis dan memabukan tangan wanita itu meremas rambut Alex dengan kasar, menariknya lebih dekat. Gigi tajam Alex menggigit kasar bibir bawah Angel yang mennyebabkan Angel melenguh nikmat.
Angel menikmati ciuman panas Alex bahkan wanita itu sudah melingkarkan kakinya di pinggul Alex. Tangan nakal Alex mulai melesup kedalam pakaian Angel dan mengusap punggungnya. Beruntung Angel sadar tempat dan segera mendorong tubuh Alex menjauh.
"Jangan disini sayang." ucap Angel terengah dengan wajah merah menahan gairah dan bibir bengkak.
"Baiklah, kita ke apartemenmu saja." balas Alex sambil mengusap bekas saliva yang tertinggal di pinggir bibir Angel.
"Baiklah." ucap Angel sembari mengandeng Alex menuju parkiran.
Disisi lain dipinggiran jalan terdapat mobil Chervrolet Cruze abu-abu terparkir dengan sang pengemudi sedang mengangkat panggilan masuk dari handphonenya.
"Assamualaikum Ayah. Ada apa?" jawab pria itu.
"Walaikumsalam Arres, kamu dimana nak?" tanya Ayah Arres. Arres mengernyit bingung dari suara Ayahnya Arres sudah yakin ada yang tidak beres.
"Arres sedang dalam perjalanan pulang menuju apartemen Yah." jawab Arres alakadarnya.
"Bisa kamu pulang kerumah nak? Ada yang ingin Ayah bicarakan." sekarang Arres yakin sekali jika ada yang tidak beres.
"Baiklah Ayah, tapi sekarang sudah jam 9." jawab Arres heran.
"Tak apa, ini penting nak."
"Baiklah Ayah, Arres pulang sekarang. Wassalamualaikum Ayah." ucap Arres.
"Waalaikumsalam nak."
Arres menjatuhkan kepalanya ke stir mobil. Dia sudah cukup lelah dengan masalah hari ini. Hari ini terjadi masalah di restorannya yang mengharuskan ia pulang hingga larut malam. Dia sudah sangat lelah dan ingin segera sampai apartemennya dan tidur tapi Ayahnya menyuruhnya pulang sekarang.
Arres menghela nafas. Lebih baik ia pergi sekarang agar cepat sampai di rumah, karena perjalanan dari daerah ini hingga rumahnya memakan waktu 2 jam.
Saat Arres ingin menginjak gas, ia melihat seorang wanita berambut blonde dan berpakaian minim -sangat minim malah- menuju mobil yang kebetulan berada didepannya. Pakaian itu memperlihatkan belahan dada dan paha wanita itu. Ia bersama seorang laki-laki berjas, tanpa mencari tahu Arres sudah tau apa yang akan terjadi.
'Astagfirullah.' ucap Arres dalam hati.
Buru-buru Arres menginjak gas dan pergi dari daerah itu. Ia tidak ingin zina mata lebih lama.
🎭🎭🎭
Arres sampai dirumahnya pukul 11:25 malam, badannya sudah sangat lelah yang ia inginkan sekarang adalah tidur, hanya tidur.
Sesampainya dirumah, ia menghampiri salah seorang pembantu yang masih terbangun dan diberi tahu bahwa Ayahnya masih berada di ruang kerjanya yang berada dilantai 2. Segera Arres menghampiri Ayahnya agar masalah ini segera selesai.
"Ayah." panggil Arres di depan pintu kerja Ayahnya sambil mengetuk pelan.
"Masuklah."jawab Arres dari dalam ruang. Segera Arres memasuki ruangan itu dan mendapati Ayahnya masih membaca setumpuk dokumen.
"Ayah, ini sudah malam. Selesaikan saja dokumen itu besok." ucap Arres mengingatkan. Ayahnya hanya memberi senyum simpul.
"Ini bahan rapat besok nak. Selain itu ada hal lebih penting. Sebelum itu duduklah." ucap Ayah Arres langsung pada intinya.
Arres duduk dikursi yang disediakan, menatap Ayahnya dalam diam.
"Arres usiamu sudah 26 tahun. Kau sudah cukup tua tapi kau belum pernah mengenalkan calonmu kepada kami." ucap Ayah Arres perlahan.
Sepertinya Arres sudah tahu arah pembicaraan ini. Sesunggunya Arres tidak mempunyai waktu untuk mencari calonnya karena dia selalu disibukan oleh urusan restorannya, apalagi baru-baru ini ia baru membuka 2 cabang. Perkerjaannya semakin banyak.
"Karena Ayah tahu kau tidak ada waktu untuk mencari maka dari itu biarkan Ayah yang mencari pasangan yang tepat untukmu" ucap Ayahnya dan tentu saja Arres sudah tidak kaget lagi mendengar ucapan selanjutnya
"Ayah akan mengenalkan kamu dengan anaknya teman Ayah yang bernama Aisyah."
Arres terdiam. Dia sudah tahu, cepat atau lambat Ayahnya pasti akan mengangkat masalah ini.
"Kalau itu mau Ayah, Arres sebagai anak Ayah akan menurutinya." ucap Arres pasrah, Ayahnya pasti akan mencari calon yang baik dan shalehah.
"Syukurlah kamu menerimanya. Kalau begitu besok Ayah undang Aisyah kerumah, besok kamu tidak ada kepentingan kan?" tanya Ayah Arres.
"Tidak ada Ayah, kalau begitu hari ini Arres menginap di rumah saja. Permisi Ayah." ucap Arres lalu berjalan keluar ruang kerja Ayahnya.
Arres berjalan dengan perlahan menuju kamarnya dia sudah sangat lelah masalah di restoran ditambah perkataan Ayahnya beruntung kamarnya berada dilantai 2 juga.
Saat Arres melewati tangga ia melihat adik laki-lakinya, Fazza Ammar Mussaleem sedang bermain game dan duduk di tangga.
"Ammar, ini sudah malam. Kau tidak tidur?" tanya Arres kepada adiknya.
"Hello Brother! What are you doing here my bro?" ucap Ammar, adik kesayangan dan satu-satunya Arres.
"Apa yang kau lakukan ditangga? Ini sudah malam cepatlah tidur." ucap Arres kepada adiknya.
"No, aku cant sleep, so aku play a game." ucap Ammar dengan aksen inggrisnya yang aneh.
Fazza Ammar Mussaleem adalah adik kesayangan dan satu-satunya Arres. Sifatnya memang agak aneh dan hyper. Dan lagi dia suka sekali berbicara dengan bercampur bahasa inggris. Saat ditanya alasan Ammar selalu berbicara dicampur bahasa inggris yang aneh jawabannya hanya.
'Menjadi bule adalah impianku sejak kecil, untuk mewujudkan cita-citaku jadi lulus SMA nanti aku akan kuliah di luar negeri, jadi aku mulai persiapan belajar bicara bahasa inggris sejak sekarang.' ucapnya dengan cengir 5 jari diwajahnya.
"Cepatlah tidur ok, kakak tidur duluan ya" ucap Arres lelah setelah itu segera pergi menuju kamarnya.
Kamarnya masih sama sejak dia tinggalkan dulu, tapi masih tetap bersih. Pasti Ibunya sering membersihkan kamar ini.
Dalam diam Arres menatap langit-langit kamarnya. Hari ini terlalu banyak musibah. Ia sangat lelah, yang Arres inginkan sekarang hanyalah tidur. Tanpa berganti baju terlebih dahulu Arres pun terlelap.
Happy Reading~
Cerita baru nih
Oya, dimulmed itu mobil Arres, perhatiin platnya deh wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides
ChickLitAira Salshabilla yang sering dijuluki Angel ditempat kerjanya berubah 180 derajat setelah bertemu dengan Fazza Arres Mussaleem seorang Pemilik Restoran ternama yang banyak dikagumi wanita. "Semua berubah sejak kejadian itu. And now, i'm not a good g...