wew.. nembus 2200 words.
btw yang di mulmed itu kamar apartemennya Lisa ya
selamat membaca, dan jangan lupa tinggalkan jejak
***
Terik sinar matahari yang menembus jendela apartemen kecil Lisa membuat gadis yang tadi terlelap dengan sebuah buku tebal kini reflex mendudukkan dirinya. Kedua bola mata Lisa membesar, terkejut karena pergantian hari yang begitu cepat.
Setelah mengumpulkan nyawanya dengan berdiam diri selama sepuluh menit di atas tempat tidurnya, Lisa mulai merenggangkan tubuhnya dan merapikan buku-buku yang berserakan diatas tempat tidur- jika tidak ingat harus kerja pagi, gadis itu tentu saja akan kembali ke alam bawah sadarnya.
Walaupun terbangun sedikit terlambat dari biasanya, untung saja masih ada tiga jam sampai shift kerja Lisa dimulai sehingga gadis itu tidak perlu terlalu terburu-buru.
Selesai membersihkan kamar tidurnya, Lisa berjalan menuju kamar mandi yang tepat berhadapan dengan kamar tidur dan kedua bola matanya kembali membulat saat melihat cerminan wajahnya di kaca.
Sial. Lisa lupa mengompres matanya semalam dan saat ini matanya terlihat seperti bola tenis karena semalaman menangisi Taeyong.
Gadis itu menghela nafasnya dengan sedikit berat lalu mulai menyisir rambutnya dan mengikatnya asal. Ia kemudian mencuci wajahnya dan menyikat giginya. Persetan dengan mata bengkak. Pikirnya yang terpenting adalah ia tidak terlambat kerja.
Maka dari itu, setelah ia memakai seragam kerjanya dan menyisir rambutnya menjadi kuncir kuda, Lalisa melangkahkan kakinya keluar dari gedung apartment kecilnya menuju halte bus. Ia membiarkan motor milik Taeyong terparkir di basement apartmentnya agar kekasihnya itu nanti bisa mengambil motornya dengan mudah.
Tanpa memakan waktu yang banyak, Lisa sampai di halte bus terdekat dari apartmentnya dengan berjalan kaki. Gadis itu kemudian menaiki bus dengan nomor yang sesuai dengan rute perjalanannya.
Jam menujukkan pukul sebelas lebih beberapa menit saat ia memasuki bus - untungnya tidak terlalu banyak penumpang sehingga Lisa bisa bebas memilih bangku yang akan ia tempati - dan artinya masih ada lebih dua puluh menit sampai shiftnya dimulai.
"Kau mau?" Lisa sedikit terperanjat saat nenek yang duduk di sebelahnya menyodorkan sebuah jeruk ke hadapannya.
"N-ne?" Gadis itu membeo.
"Memakan buah saat pagi hari akan membantu pencernaanmu," Nenek tadi tersenyum pada Lisa dan menyerahkan sebuah jeruk padanya, "Ini untukmu, ambilah."
"Terima kasih, nek." Lisa membalas senyuman nenek tersebut dengan tulus lalu mengambil jeruk yang diberikan untuknya. Tak selang beberapa detik, bus sudah sampai di halte yang Lisa inginkan. Gadis itu kemudian berpamitan dengan sang nenek dan turun dari bus.
"Ah.. padahal aku baru ingin bertanya apakah ia ingin menjadi istri dari cucuku atau tidak.." Gumam nenek tadi sambil mengunyah jeruknya.
ROYAL PET
Lisa perlu menempuh sedikit perjalanan agar sampai ke tempat ia bekerja, yaitu sebuah took hewan bernama Royal Pet. Walau sedikit terengah karena jalanan yang sedikit menanjak, gadis itu mampu mempertahankan senyumannya saat memasuki bangunan tingkat dua itu.
"Selamat siang Ryu eonnie," Sapa gadis itu pada seorang pegawai yang berada di tempat kasir.
Senyuman Ryu refleks mengembang, "Oh, Lisa! Kebetulan sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
XXI (jjk.lmb) ✔
FanfictionUlang tahun yang ke dua puluh satu menjadi moment paling berkesan dalam hidup seorang Lisa. Hari itu, ia dikhianati oleh sahabat dan pacarnya sendiri. Di hari yang sama pula, ia pertama kali bertemu dengan seorang idol Korea papan atas, Jeon Jungkoo...