No promises - cheat codes, Demi lovato
***
Seorang gadis sedang berjalan keluar dari kamarnya dengan baju seragam SMA nya dan tas yang ia sampirkan di pundak kirinya, tak lupa dengan earphone yang selalu ada dimanapun ia berada. Nanda Alqueena itu namanya, perempuan yang sangat tertutup dengan keluarganya, tetapi terbuka dengan sahabatnya."Eh Nanda, kamu udah bangun?" tanya seorang perempuan paruhbaya itu.
"Engga masih tidur" jawab Nanda dengan sangat dingin kepada ibunya itu.
"Kamu Pms tah?, jutek amat jadi cewek!" kata ibunya.
"Biasanya juga kek gini" jawab Nanda ketus, ia mengambil roti tawar yang sudah ia beri selai coklat, dan memakannya sambil berjalan ke luar rumahnya untuk pergi ke sekolahnya dengan ojek online.
Tanpa menunggu lama ojek yang ia pesan pun datang, lalu ia menaiki motor itu.
Sesampainya ia disekolah, dia memberikan helm dan uang kepada abang ojek online itu. Tak lupa ia memasangkan earphonenya kembali.
Saat ia berada di koridor SMA Citra Nusa , banyak yang menatapnya sambil berdecak kagum melihatnya. Nanda sudah terbiasa dengan tatapan kakak kelas lelaki yang sering menatapnya.
Nanda sedikit mempercepat langkah kakinya ke kelasnya yaitu XI IPA 2 Dan sebentar lagi ia akan melaksanakan ulangan kenaikan kelas.
Sesampainya ia dikelas, dia melihat teman temannya yang sedang sibuk mengerjakan Pr ipanya, lalu ia mengingat prnya. Untungnya ia sudah mengerjakan pr nya itu semalam.
"Nan, lo udah ngerjain pr Ipa?" tanya salah satu temannya yang ber nametag Fariz albaraq .
"Udah" jawab Nanda dengan singkat.
"Ehhh, te'le sangkain gua lo belom, liat liat yaaa" pinta Fariz.
"Iya tunggu" jawab nanda
"Lo ini udah baik, pinter, taat ibadah, cantik. Siapa coba cowok yang gak suka sama lo" ucap Fariz dengan sangat pelan, tetapi sayangnya telinga nanda masih berfungsi dengan baik.
"Kenapa?" tanya Nanda sambil memegang bukunya yang ingin dipinjam oleh Fariz.
"Ehh, itu... .anuu..., itu sampul buku lo bagus cantik, suka gua liatnya" jawab Fariz dengan sangat gelagapan, dan langsung mengambil bukunya Nanda.
"Cepet kerjainnya!" kata Nanda.
Tak berapa lama bu Bella datang dengan langkah yang lemah gemulai menuju meja guru di kelas X Ipa 2 ini.
"Selamat pagi anak anak, assalamualaikum" sapa bu bella
"Walaikumsalam buu" jawab siswa siswi dikelas ini dengan kompak.
"Oke siapa yang tidak masuk Fariz?" hanya Bu Bella kepada Fariz karena Fariz adalah Ketua kelas di kelas ini
"Tidak ada, bu masuk semua" jawab Fariz.
"Oke bisa kita mulai pelajarannya" kata bu bela dan Ia menerangkan pelajarannya, yaitu pelajaran Bahasa indonesia.
Tett... Tettt (anggap aja bunyi bel )
"Anak anak, pelajarannya sampai disini, kalian boleh istirahat " kata bu Bella sambil meninggalkan kelas itu.
"Gila tuh guru, ngejelasinnya panjang banget, untung cantik" kata Bagas Alvaro , salah satu teman, ralat sahabat Nanda.
"Eh kekantin yok Nan, rame2?" Ajak Sinta putri zaskia, sahabat Nanda.
"Yok" jawab nanda dan langsung berjalan ke kantin.
Saat mereka sedang berjalan, tiba tiba Nanda menubruk seseorang, sehingga ia terjatuh. Lalu ada uluran tangan dari orang itu. Nanda menepis tangan itu, lalu ia bangun sendiri.
"Gua gak butuh tangan lo, makasih" kata Nanda dengan kakak kelas itu.
"Oke gua minta maaf!" kata kakak kelas itu.
"Kalo minta maaf lo gak ikhlas gak papa." kata Nanda lalu berjalan dengan santainya menuju meja kantin yang sepi.
Sesampainya mereka di meja kantin Bagas lalu berdiri lagi.
"Kalian mau mesen apa?, gua aja yang mesenin. Dalam acara Nanda kan gak pernah ke kantin yang ramenya ngalahin pasar tani pas hari minggu plus tanggal muda"kata Bagas yang membuat mereka berenam tertawa, kecuali Nanda.
"Kalo kek gini, tadi males gua diajak kamu orang kekantin" kata Nanda yang membuat mereka berhenti tertawa.
"Bakso aja semua gas, gua minumnya es jeruk " kata Fariz.
"Gua sama in kek lo gas" kata Keano kadafi.
"Kita orang lemon aja" kata Adifa Razkia.
"Oke serasa gua jadi pembokat kamu orang tau gak?" kata bagas.
"Enggak!" jawab mereka kompak.
Setelah itu mereka memakan bakso mereka dengan sambil berbincang bincang ria (apaansih bahasa gua) .
Dan melahap habis baksonya.Tett... Tettt
"Gila udah masuk aja lo!" cerocos Bagas.
"Enggak gila lah, elo tuh yang gilak" jawab Difa.
Mereka langsung berdiri dari kursi mereka dan berjalan menuju ke kelas mereka sambil mendengar lawakan Batas yang sangat Rupiah menurut mereka.
"Eh masa ya gua liat tadi ada si guru bk sapa itu namanya yang pake jilbab bunuh diri, sapa sihh lo namanya"paleng bagas.
"Bu Rahmania tolo!"jawab Reza sambil menoyor kepala Bagas.
"Eh pala gua udah difitrahin bego!" kata bagas sambil menoyor kepala Reza.
"Yaudah, tadi lo liat kenapa?" kata Fariz sambil melemparkan kacang sukro ke bagas.
"Itu lagi beduaan sama Kakak kelas yang tadi nabrak lo Nan!" kata bagas sambil menoel punggung Nanda
"Terus urusannya sama gua apa?" tanya Nanda.
"Yee orang cuma memberi info juga!"
"Udahlah cepet masuk kelas pusing gua ngedengerin lorang ngomong kaga selesai selesai!" kata Sinta yang akhirnya ngomong.
Setelah mereka sampai, mereka belajar pelajaran Kimia yang sangat membosankan .
***
Akhirnya publish yaa
Maafkan daku jika ada kesalahan kata kata
Vote and comment yaa🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Schmerz
Teen FictionIni hanya cerita Cinta sederhana. Tentang Cinta segitiga, dan rumitnya percintaan, walau tujuannya sama; bahagia. Nanda Alqueena. -saya Cinta, tapi bila Tuhan lebih mencintaimu, Saya rela.