07

1K 71 2
                                    

"Bukankah, yang itu baunya sangat enak?" kata seseorang dibelakangku.

Saat aku menoleh, ternyata itu adalah salah satu pangeran yang mirip dengan suho.

"Pangeran?"
"Ssstthh!! Jangan keras-keras, aku sedang melakukan penyamaran jadi jangan sampai ada orang yang tau" katanya

"Aghassi, ini pesananmu sudah jadi" kata penjual itu.
"Ne, gamsahamnida, eolma-eyo? [Berapa]" tanyaku
"10 ribu won"

"Aku saja yang bayar, sekalian aku mau beli wewangian yang sedang kamu pegang itu"
"Tidak usah kita bayar sendiri-sendiri saja, tidak enak rasanya"

"Ini ahjussi" kata pangeran sambil memberikan uang pada penjual itu.

"Nanti akan aku ganti" kataku pada pangeran.
"Nanti saja, saat aku membutuhkannya" jawabnya.

"Dimana pelayanmu?" lanjutnya.
"Dia sedang aku suruh untuk membeli titipan milik permaisuri hong"
"Kalau begitu mau temani aku jalan-jalan sebentar?"
"Kemana?"
"Disekitar pasar saja"
"Tapi nanti jika jiryu mencariku bagaiman?"
"Sebentar saja"

Aku rasa jiryu juga belum kembali jadi aku pergi saja sebentar.

"Ne" jawabku singkat.

Ditengah perjalanan kita hanya saling diam, kenapa canggung sekali?

"Kalau boleh tau siapa nama pangeran?" tanyaku memulai pembicaraan.
"Aku Yi Junmyeon"

'Woahhh debak namanya saja  sama seperti suho exo, hanya beda marga.'

"Umurmu berapa nara-ssi?"
"Saya 18 tahun"
"Benarkah? Kamu masih sangat muda, aku 26 tahun"

"Kelihatannya kamu sangat dekat dengan permaisuri hong" lanjutnya
"Ne" jawabku gugup.
"Suka tinggal diistana?"
"Ne, sejauh ini saya nyaman tinggal disana"
"Santai saja saat berbicara denganku, kau sangat terlihat canggung. Apa aku membuatmu tidak nyaman, nara-ssi?"
"Ahaa aku hanya bingung ingin memanggil bagaimana" kataku.
"Panggil saja junmyeon saat kita sedang berdua. Paham?"
"Mana boleh seperti itu, pangeran lebih tua dariku"
"Ahh tua ya?"
"Ani, maksud saya umur pangeran"
"Gwaenchana, aku lebih suka dipanggil junmyeon"
"Ne, juga tolong jangan panggil saya dengan formal panggil "nara" saja"

Junmyeon hanya mengangguk.

Seperti mimpi saja, bisa bertemu dan bahkan jalan dengan salah satu anggota exo, yah,,, walau bukan yang asli, tapi rasa deg-degannya tetep terasa.

"Junmyeon-ssi, sepertinya aku harus kembali, jiryu pasti sudah menungguku"
"Ne, akan aju antar, nanti kau bisa tersesat jika aku tinggalkan sendiri"
"Gamsahamnida"

Kenapa kepalaku terasa pusing sekali? Seperti semuanya sedang berputar-putar terbalik.

"Nara-ya, bisa kita bertemu nanti sore di lapangan istana dekat Taman yang kemarin?" suara pangeran junmyeon samar kudengar.

Mataku semakin buram dan setelah itu aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya.
~
Tiba-tiba saja aku sudah berada kamar.

"Jiryu... " Panggilku lemah.
"Aghassi? Apa kau baik-baik saja?"
"Ne aku baik baik-baik saja"
"Kalau begitu akan aku panggilakan permaisuri dahulu"

Jiryupun keluar mencari unnie.

Beberapa saat kemudian jiryu datang dengan unnie.

"Apa kau sudah baikan? Sakit dibagian mana yang kau rasakan?" tanya unnie khawatir.

"Saya baik-baik saja hanya merasa pusing saja"
"Tapi aghassi tadi tidak sadarkan diri hingga 9 jam lamanya" kata jiryu
"Benarkah?? Wah itu mungkin aku langsung ketiduran" candaku.
"Tadi kau bertemu dengan pangeran junmyeon dimana? Tadi yang membawamu samapai istana adalah dia" tanya unnie
"Tadi kita bertemu di toko wewangian dan pergi sebentar dengannya" jawabku.

Tunggu sebentar aku teringat dengan kata pangeran junmyeon.

'Dia ingin bertemu di lapangan dekat Taman, tapi kapan?'

Aku mengingatnya kembali.

Sore? Malam? Atau besok?

"...nanti sore di lapangan dekat Taman... "

Ah.. Sore ini? Aku mengingatnya.

"Unnie aku harus ke Taman ada urusan sebentar" kataku sambil beranjak dari ranjang

"Urusan apa?" tanya unnie khawatir.
"Sebentar saja, biar jiryu yang menemaniku" jawabku sambil menarik jiryu keluar.

"Aghassi, kita mau kemana? Ini sudah gelap" tanya jiryu.
"Aku ada janji dengan pangeran  junmyeon di Taman kemarin"

Aku sampai disana dan ternyata pangeran tetap duduk disana.

"Jiryu kamu bisa tinggalkan aku dan pangeran sendiri!" kataku.

Aku mendekati pangeran.

"Maaf, aku sangat terlambat" kataku
"Nara? Kenapa kau kesini? Ini sudah malam dan kamu masih sakit" kata pangeran sambil berdiri.
"Anio aku baik-baik saja, terimakasih karena telah  membawaku sampai ke sini"
"sama-sama, kamu bisa kembali ke kamarmu, malam ini sangat dingin"
"Tidak, aku mau menemani pangeran disini, sebagai permintaan maafku yang telah membuat pangeran disini hingga larut malam"

"Tidak apa, bagaimana dengan keadaanmu? Apa kau benar-benar sudah baikan?"
"Ne, sebenarnya ada apa pangeran mengajakku bertemu disini?"

"Entah..  Aku sendiri juga bingung"

'Gimana sih? Kok seenaknya?'

"Tiba-tiba saja aku ingin lebih mengenalmu lebih dekat, sejak kita pertama bertemu"
"Kenapa?"
"Entah..."

Kenapa aku bisa merasakan sosok jimin ada pada diri pangeran junmyeon?

"Besok lihat pertandingan bola disini ya, aku akan menjemputmu di rumah permaisuri hong"
"Tidak, aku akan kesini sendiri"
"Kalau begitu aku tunggu disini saja, di bangku ini"

"Aku sangat penasaran denganmu" lanjutnya.
"ne?" tanyaku.
"Mungkin ini terlalu awal tapi aku sepertinya menemukan Cinta pandangan pertama"

LOST IN TIME : LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang