Doumo minna-san aku update yeayy 😄 Oh iya aku buat cerita baru lohh dengan main cast Akashi Seijuro x Reader. Kalo yang mau baca silakan cek profil ku hehe~~
Happy reading^^
++++
Akashi memarkirkan mobilnya pada salah satu rumah sakit yang berada di Kyoto. "Kalian bisa pulang duluan, aku masih ada urusan didalam." Ucap Akashi pada kau dan ketua sebelum pergi memasuki rumah sakit itu.
"[Your name] iko." Ajak ketua seraya memberhentikan sebuah taksi. "Ketua kau duluan saja, aku ingin menunggu Akashi." Ucapmu pada ketua.
"Kau serius [Your name]?"
"Hai, kau duluan saja ketua." Katamu setelah itu taksi yag ditumpangi wanita paruh baya itu pergi meninggalkanmu. Kau segera berlari memasuki rumah sakit berusaha mengejar pemuda crimson itu.
Kau yang melihat bayangan Akashi segera menghentikan langkahmu, lalu mendekati sebuah ruangan yang tadi tuanmu masuki. Kau mengintip dari balik kaca yang kain gordennya tak tertutup rapat. Lalu melihat pemandangan didalam sana yang entah kenapa membuat hatimu sesak. Kau melihat tuanmu itu tengah berpelukkan dengan seorang wanita yang sangat familiar wajahnya, wanita yang menurutmu sangat dekat dengan tuanmu— Yuki.
Kau yang tak ingin lebih lama lagi menyaksikan adegan itupun memutuskan untuk menunggu Akashi diluar.
.
.
.
A
kashi memasuki sebuah ruangan, dan didalam sana ia melihat wanita yang saat ini tidak ingin ia temui tengah duduk di atas kasur dengan perban yang melilit di sekitaran dahinya. Wanita itu yang menyadari keberadaan seseorang langsung mengalihkan perhatiannya.
"Sei-kun." Seru wanita itu seraya memeluk Akashi yang kini sudah duduk dibangku samping tempat tidur wanita itu.
"Sei-kun pernikahan—"
"Aku sudah tahu semuanya, pria itu pergi meninggalkanmu dengan seorang perempuan saat akan mengucapkan janji suci denganmu, dan saat kau ingin mencari pria itu kau malah mengalami kecelakaan." Ucap Akashi memutus perkataan wanita bernama Yuki itu.
Wanita itu— Yuki menunduk dan membiarkan air mata mengalir melalui pelupuk matanya. "Mungkin aku salah memilih pendamping hidup. Aku tak menyangka Takane-kun akan berbuat seperti ini padaku." Ujar Yuki lirih.
"Tidurlah, aku akan kembali kerumah." Ucap Akashi lalu berdiri dari duduknya dan hendak melangkah pergi, namun tangan Yuki membuat Akashi berhenti melangkah. "Jangan pergi, temani aku disini."
Akashi menghela napas lalu melepas tangan Yuki yang memegang lengannya secara perlahan. "Aku masih ada urusan, aku pergi dulu." Ucap Akashi sembari melangkah meninggalkan ruangan itu tak menghiraukan Yuki yang terus memanggilnya.
.
.
.
Kau tengah duduk pada bangku didepan meja resepsionis. Waktu telah menujukkan pukul 10 malam dan kau masih menunggu tuanmu itu. Kau mengusap-usap kedua tanganmu berharap bahwa kehangatan akan mengalir pada seluruh tubuhmu yang kini perlahan mulai menjadi dingin. Kau yang kini sudah tak tahan menahan dingin suhu udara pun memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit, namun sebuah jaket yang tersampir dipundakmu membuatmu mengurungkan niatmu. Kau menengok pelaku yang telah memberimu jaket itu dan terkejut begitu mengetahui Akashi lah orang yang menjadi pelakunya.
"Kenapa kau masih disini?" Kau mengerakkan kedua bola matamu— mencari-cari jawaban yang pas akan pertanyaan tuanmu itu.
"Aku, aku—"
"Sudahlah lebih baik kita pulang." Ujar pemuda itu kala tangannya menarik lenganmu menuju mobilnya.
.
.
.
Sudah seminggu ini setelah pekerjaannya selesai Akashi akan menyempatkan diri menjenguk Yuki dirumah sakit, dan hari ini Akashi mendapat kabar bahwa Yuki sudah dapat pulang kerumah, Akashi menghela napas lega akan hal itu.
Dan kini dirimu tengah berada di kamar Akashi sibuk membersihkan ruangan yang besar itu, sedangkan sang pemilik kamar kini tengah serius membaca buku di sofa. Hari ini Akashi memutuskan untuk tidak pergi ke perusahaannya, jadi ia memilih bersantai dirumahnya.
Kau melihat kesekeliling ruangan itu— sudah bersih sempurna. Kau dengan segera berjalan menuju pintu denga rasa letih dan alat-alat pembersih yang masih berada ditanganmu. Kau hendak membuka pintu itu, namun seseorang sudah lebih dulu membukanya. "Kau?! " Ujar Yuki— orang yang sudah membuka pintu itu. Ia menutup mulutnya dengan jari-jarinya. Menatap tak percaya dirimu yang tengah memegang beberapa alat kebersihan.
"Jadi selama ini kau hanya—" Yuki tertawa kecil sebelum melanjutkan ucapanya, seakan menyiratkan bahwa ia kini tengah mencela dirimu.
"Kau hanya pembantu dirumah Sei-kun, ahhh pantas saja saat aku melihatmu aku merasa kau bukan orang kaya ataupun terpandang. Ternyata benar kau hanya seorang pembantu." Yuki melanjutkan ucapannya yang entah kenapa sangat menyayat hatimu. Dengan segera kau membungkuk, memberi hormat lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
Akashi yang mendengarkan semua perkataan Yuki— atau lebih tepatnya sebuah hinaan menaruh bukunya, lalu beralih menatap Yuki yang kini sudah duduk disampingnya.
"Sei-kun perempuan itu—"
"Apa yang kau lakukan disini?" Pertanyaan ketus Akashi membuat Yuki bungkam.
"Tidak ada, aku hanya ingin mengunjungi rumah ini, rasanya sudah lama sekali aku tidak berkunjung kerumah ini."
"Sei-kun pembantumu itu sangat tidak tahu diri ya, dia datang ke pesta pertunanganku bersamamu, dan berlagak seperti orang kaya, tapi kenyataannya—"
"Aku masih banyak pekerjaan, jadi kau bisa pergi, dan ada satu hal yang akan aku beritahu bahwa akulah yang mengajaknya untuk pergi ke pesta pertunanganmu." Ucap Akashi sudah tak tahan akan sikap Yuki yang terus menghinamu.
"Sei-kun—"
"Pergilah, masih banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan."
Dengan kekesalan yang masih tertinggal Yuki melangkah pergi dan tak lupa membanting pintu dengan keras.
++++
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Winter Romance [Akashi Seijuro x Reader]
Romans[Complete] ❝ Musim dingin. Adalah musim dimana takdir mempertemukan kau dengannya. ❝ Start : 01-07-2017 End : 03-01-2018