6

715 18 0
                                    


Dinda berjalan menuju pintu kamar Omma. Perlahan Dinda mengetuknya.

"tok . . . !! tok . . . !! tok . . !!"

"masuk . . ." terdengar suara Omma mengizinkan masuk.

"Permisi Omma . . ." ucap dinda membuka pintu

"rupanya kamu dinda, ayo kemari . . ." ucap Omma

Omma Rizky begitu baik pada dinda. Ia telah menganggap dinda sebagai cucunya sendiri.

Dinda melangkahkan kakinya mendekati Omma yang tengah berbaring di tempat tidur.

"ada apa?" tanya Omma

"dinda mau pamit, Omma." ucap dinda

"kamu mau kemana?" tanya Omma heran

"dinda gak mau ngerepotin Omma. Dinda gak mau jadi beban Omma dan Rizky. Lebih baik Dinda gak tinggal disini." ucap dinda

"kamu mau pergi kemana? Bukannya kamu hidup sebatang kara?" tanya Omma

"aduh . . . Kenapa Rizky pake bilang gitu segala buat dapat izin dari Omma supaya gue tinggal disini? Apa gue harus jujur, kalau gue mau pulang ke rumah orang tua gue? Tapi, gue takut Omma marah." batin dinda

"kenapa kamu melamun?" ucap Omma memegang tangan dinda

"enggak kok Omma, dinda cuma pengen hidup mandiri aja. Dinda gak mau nyusahin orang." ucap dinda

"Omma senang kamu hadir disini, Omma jadi tak kesepian. Suatu waktu, Rizky akan pulang ke rumah papa dan mamanya ninggalin Omma sendiri. Apa kamu tega lihat Omma kesepian?" sepertinya Omma mencegah dinda pergi

"Dinda janji, dinda bakalan sering datang ke sini buat Omma. Omma jangan khawatir ya :)" ucap dinda

"ya sudah, bila itu keputusanmu apa boleh buat, Omma hanya bisa menerima :)" ucap Omma

"makasih Omma, Omma udah baik bgt sama aku.." ucap dinda memeluk tubuh Omma.

****

Kini Dinda telah kembali ke rumahnya. Ia berdiri tepat di pintu utama rumahnya. Belum sempat dinda mengetuk pintu, seseorang telah membuka pintu itu.

"Dinda, Lo udah pulang?" ucapnya

"Kak Rangga ?????" ucap dinda kaget

"Lo kemana aja dinda? Semalem gue nyariin Lo, mama khawatir sama Lo. Kenapa gue hubungin handphone Lo gk aktif? Semalem Lo kabur kemana? Lo gak apa-apakan?" ucap Rangga

"banyak nanya kayak wartawan..!!! Baru aja dateng, udah di tanyain macem-macem. Kalau di perhatiin Kakak itu mirip Vinessa, sekali ngomong nyerocos tau gak?" ucap dinda

"Vinessa..?? Gue jadi kangen sama dia.." ucap Rangga

"Cielahhh, my brother Lagi di landa rasa kangen berattttttt...!! Samperin sana, jangan cuma diem aja. Kalau kangen, bilang dong, bilang..!!! Apa perlu gue panggil kuda terbang buat anterin Lo ke rumah Vinessa?" ucap dinda

"Lebay Lo !!" ucap Rangga

"kayak Lo gak Lebay aja..!! Haha." tawa dinda

"udahlah, gue mau nyari makan. Lo mau ikut?" ajak Rangga

"gak ahhh, gue capek mau istirahat." ucap dinda

"beneran, gak mau ikut?" tanya Rangga

"enggak . . . Gue capek ! Lain kali aja ya?" ucap dinda

"Syukur deh kalau gak mau ikut. Dompet gue gak jadi menipis. Secara, Lo kan makannya buanyak ! Haha" ucap Rangga

"dasar kakak durhaka, bisanya cuma ngeledekin doang..!! Gue kutuk Lo jadi kambing..!!" ucap dinda

Cinta Karena PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang