Happy Reading guys‼
"Nananana...nananana."
Fifa berjalan santai melewati koridor sekolah sambil bersenandung dengan earphone ditelinganya.
"Fifa!" Panggil Stella dan Aara tepat ditelinga Fifa.
"Aaa sakit anjir... Lo Kira kuping gue budek? pada teriak kenceng banget." Fifa mengusap telinganya yang berdengung.
"Kok jadi lo yang ngomel sih?! harusnya kita yang ngomel, lo tuh ya dari jauh kita panggil gak denger-denger." Omel Stella.
"Tau nih kita udah teriak, manggil lo tau." Oceh Aara.
"Hehe sorry sorry... namanya juga pake earphone. Keasikan dengerin lagu doi gue nih." Kata Fifa cengengesan."Halah, Jomblo aja belagu amat lo." Ucap Stella sembari menoyor kepala Fifa.
"Hey kalian jangan anggap remeh status jomblo gue, ini tandanya gue masih suci."
"Jimin BTS aja lo haluin melulu, mimpi terus..." Balas Stella.
"Kalian gak boleh gitu, siapa tau jodoh gue nanti Jimin, Aamiin..." kata Fifa.
"Siapa tau juga jodoh lo anjing tetangga gue, Fa." Ledek Aara lalu menjulurkan lidahnya meledek Fifa.
"Eits... Ra lo lupa? Sampai kapanpun, hatinya Fifa cuma buat Faran seorang." Ledek Stella.
"Heh lo ngomongnya kenceng banget," Fifa langsung tengok kanan-kiri memastikan tidak ada yang peduli dengan ucapan Stella, "Awas lo sampe ada yang denger, gue lempar lo ke padang masyar!" Ancam Fifa yang panik.
"Hehehe gak akan ada yang denger juga.""Baru diledekin begitu aja malunya sampe hidung kembang kempis." Ledek Aara.
"Siapa yang hidungnya kembang kempis?" Tanya Fifa sambil memegang hidungnya, ia tersindir.
"Lo lah siapa lagi.""Gak sih! Bel masuk masih lama nih... ayo ke basecamp dulu." Ajak Fifa yang di setujui Stella dan Aara.
...
Mereka sering berkumpul di rooftop gedung kosong dekat sekolah yang mereka sebut basecamp. Hanya mereka yang masih sering bolak-balik ke gedung itu karena memang gedungnya sudah tidak beroperasi lagi ditambah rumor yang beredar bahwa banyak roh penasaran yang menempati gedung, makin dihindari aja deh gedungnya. Tapi.. Memang benar sih, tidak jarang Fifa, Stella, dan Aara melihat atau sekadar mendengar suara yang berasal dari makhluk tak kasat mata. Untungnya mereka bukan orang yang takut akan hal seperti itu, pikir mereka mungkin makhluk tak kasat mata memang ada tapi mereka tidak perlu terlalu percaya, selagi tidak merugikan mereka, mereka tidak akan peduli.
"Guys ternyata capek juga ya suka sama orang dalam diam." kata Fifa membuka percakapan, ia memandangi langit yang berawan.
Aara menghentikan aktifitasnya,"Gimana gak capek, orang lo suka sama dia selama 3 tahun, padahal dia tau lo hidup aja engga Fa.""Jadi lo mau tembak Faran?!" Tanya Stella tidak percaya.
"Ya gak lah gila aja lo..." jawab Fifa, ia menghela napas sebelum melanjutkan ucapannya,"Gue mau move on."
"Serius lo?" Tanya Stella tak yakin.Masalahnya setelah 3 tahun lamanya, ini kali pertama Fifa bilang kalau ia ingin berhenti.
"Serius, kali ini gue gak becanda." Jawab Fifa.
"Tapi gimana caranya? Lo sama dia sekelas, Susah bukan lupain kalo lo masih terus liat dia setiap hari?" Tanya Aara.
Entah sudah yang keberapa kalinya Fifa menghela napasnya, "Iya, gue tau bakalan susah banget pasti, tapi ya mau gimana lagi. Ga mungkin gue masih terus suka sama orang yang bahkan gue ga yakin kalo gue bisa berjodoh sama dia.""Asli ya, walapun gue suka sama dia, tapi gue sadar... gue ga mungkin dan ga mau punya jodoh kaya dia anjir, ga kebayang deh, mau jadi apa nanti anak-anak gue kalo punya bapak macem gitu." Fifa meringis membayangkan setiap perilaku dan sifat Faran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imperfect Man!
RomansaKenapa ya? Tuhan tuh kaya ga berpihak sama gue. Kayanya gue banyak dosa deh... Soalnya ya selama 3 tahun gue suka sama dia ga pernah sekalipun dia lihat gue atau bahkan tau gue hidup aja engga! Lah sekarang giliran gue udah bertekad buat move on, di...