Tembok besar, laksaan li panjangnya Megah, kokoh
kuat, agung dan jaya Usaha besar Kaisar nan Mulia!
Lambang kekuatan Negara dan Bangsa!
Kawan-kawan, kau yang tewas dalam usaha
Pengorbananmu takkan sia-sia Kaulah sebuah di
antara jutaan batu Kecil bentuknya namun besarjasanya Di dalam tembok kau lenyap tak nampak oleh
mata, Namamu tak pernah disebut-sebut, orang telah
lupa, Namun tembok ini menjadi saksi utama BahwaBab 01.....
Sungai Yang-ce yang amat terkenal sebagai sungai terbesar dan terpanjang sesudah Huang-ho di
Tiongkok, mendapat tambahan air dari banyak anak sungai yang cukup besar. Di antara anak
sungai yang mengalir masuk ke induk sungai Yang-ce ini, yang terbanyak terdapat di propinsi
Secuan selatan, di sebelah barat kota Cungking.Memang tak terhitung banyaknya anak-anak sungai yang mengalir masuk dan membonceng
aliran sungai Yang-ce untuk bergerak maju ke tujuan terakhir yakni laut luas di sebelah timur
daratan Tiongkok. Akan tetapi yang penting untuk disebutkan di sini hanyalah yang besarbesar
saja, seperti Bu Kiang, Beng Kiang dan Cialing.Sungai Cialing inilah yang paling menarik, dan sebelum memasuki sungai induk Yang-ce,
sungai inipun telah menerima aliran sungai-sungai kecil lain. Sumber dari sungai Cialing ini
datang dari Beng-san.Amat indah tamasya alam di sepanjang lembah sungai Cialing, sungai yang mengalir
berlenggak-lenggok laksana ular melalui gunung-gunung ini. Sungai Cialing banyak melalui
hutan-hutan dan gunung-gunung yang masih liar, tempat-tempat yang masih bersih daripada
sentuhan kaki manusia yang kotor.Lembah sungai Cialing diperbatasan propinsi Secuan dan Shensi amat subur tanahnya, maka tidak
mengherankan apabila di sekitar lembah itu banyak terdapat desa-desa yang padat oleh penduduk
yang hidup bertani. Banyak pula yang mengandalkan makan sehari-hari dengan pekerjaan
nelayan, karena memang sudah terkenal bahwa sungai Cialing mengandung banyak sekali ikan
yang besar-besar dan enak dimakan.Dusun Tai-kun-an terpencil dan berada di ujung utara dari dusun-dusun lain, akan tetapi dusun ini
terkenal paling ramai dan tanahnya paling subur. Banyak sekali orang-orang dari dusun-dusun
lain di sebelah selatan datang berdagang di dusun ini. Hanya di sebelah selatan Tai-kun-an saja
terdapat dusun-dusun lain. Oleh karena di bagian utara, tidak terdapat tempat tinggal manusia
lain.Bagian utara dusun itu penuh dengan hutan-hutan belukar yang amat liar dan penuh binatang
jahat. Orang-orang dusun yang mempunyai keperluan di hutan itu, mencari kayu bakar atau
buah-buahan, ataupun memburu binatang, hanya berani masuk sejauh satu dua li di dalam hutan
itu. Inipun kalau mereka berkawan, karena seorang diri saja memasuki hutan itu, biarpun hanya
satu li jauhnya, merupakan bahaya besar dan perbuatan yang amat bodoh.Pada masa itu, yang menjadi kaisar di Tiongkok adalah kaisar Yang Te, putera dari mendiang
kaisar Bun Te. Kaisar Yang Te terkenal sebagai seorang kaisar lalim yang amat kejam, akan
tetapi yang pandai menyembunyikan kejahatan wataknya itu dibalik kata-kata halus, puji sanjung
kepada para pembesar kaki tangannya, dan biarpun kaisar Yang Te telah melakukan
perbuatan-perbuatan yang amat mencekik rakyat jelata, namun ia didipuji-puji sebagai seorang
kaisar yang cerdHanya “orang dalam” saja yang mengetahui betapa kaisar Yang Te adalah seorang yang selalu
dimabok kesenangan, pelesir dengan wanita cantik, dan yang tidak segan-segan untuk melakukan
perbuatan terkutuk demi untuk mencapai kepuasan hawa nafsunya. Sekali saja matanya yang
berminyak itu melirik wajah seorang wanita cantik yang mendebarkan jantungnya yang penuh
nafsu berahi, maka tidak peduli wanita itu puteri seorang bangsawan, ataupun isteri seorang
pejabat tinggi, sepuluh bagian (seratus persen) wanita itu pada keesokan harinya pasti telah
berada di dalam haremnya (tempat ia mengumpulkan wanitawanita).