Part 1

596 31 2
                                    

Disebuah acara gallery pameran, Chanyeol menghadiri dengan beberapa teman nya. Ketertarikan nya pada seni membuat nya gak bisa berhenti mengagumi setiap karya jika ada pameran seperti ini. Nama nya selalu dinomorsatukan oleh para pembuat pameran.
Ketika sedang menikmati lukisan, Chanyeol mengira ada seni patung 3 dimensi yang didirikan disebelah lukisan Phoenix 61 , karya George Lucifer. Chanyeol mendekati patung itu dan membelai wajah disetiap inci penglihatan nya.

Chanyeol pov.
"Siapa yang membuat karya ini begitu hidup, aku memiliki rasa ingin mendominasi jika melihat barang hidup ini"
"Memiliki apa ? Barang ?" patung itu bersuara setelah tatapan intens itu ia dapat dari seorang yang asing dan sembarangan menyentuh wajah nya.
"Apa ? Kau bisa bicara ?"
"KAU PIKIR AKU PATUNG ?"
Chanyeol mengangguk.

Chanyeol pov end.
Baekhyun pov.
Aku sedang sibuk memvoting lukisan kesukaan ku melalui sebuah aplikasi di ponsel ku. Hampir saja mendapatkan tawaran yang pas , sebuah tangan besar tiba tiba mengusap wajah ku. Terasa begitu sensual. Dan sial nya aroma tubuh nya begitu menguar, aku hampir terbuai oleh nya jika dia tidak berbicara apa apa soal aku.
"Siapa yang membuat karya ini begitu hidup, aku memiliki rasa ingin mendominasi jika melihat barang hidup ini"
"Apa dia baru saja mengatakan barang ?" Sahut baekhyun dalam hati.
"Memiliki apa ? Barang ?" Aku menegur nya dan dia tampak kaget.
"Apa ? Kau bisa bicara ?"
"Dia benar benar mengira ku barang ?" Teriak baekhyun dalam hati
"KAU PIKIR AKU PATUNG ?" suara ku meninggi tanda aku tak terima dikatai seperti itu.
Dia mengangguk, rasa nya aku ingin menendang nya, tapi wajah polos nya itu mengangguk,"astaga apa dia anak kecil ?" Pikirku tenang. "Ma..maaf , aku pikir.. kau sebuah karya seni patung yang berdiri disini"
"Ckk.. kau.." baekhyun menghentikan omongan nya saat otak nya memutar dengan cepat.
"Apa dia baru saja memuji ku ? Aku sebuah karya ? Hey.. itu tidak buruk" kata baekhyun dalam hati.

Baekhyun pov end.
Author pov.
Menyelesaikan kesalahpahaman, kedua nya menenangkan diri. Chanyeol melirik sejenak ke namja disebelah nya lalu berdehem.
"Hm. Kau mendapatkan lukisan yang kau vote ?"
"tidak..berkat seseorang yang tiba tiba membuyarkan semangatku dan sainganku yang mengambil lukisan itu dengan selisih vote ₩50.000 dollar dr ku" rajuk baekhyun.
Chanyeol menggaruk tengkuk nya,"mi..mianhe.. ah ya atau kau mau aku ganti dengan lukisan yang lebih bagus dr itu ?"
"Emang kau tau mana lukisan yang bagus atau tidak ?"
"Aku pasti mendapatkan selera mu"
"Kau ahli dalam hal ini ?"
"Aku profesional nya jika kau tidak tau"
"Hmm.. ya ya aku percaya, dari cara mu meraba patung 'hidup' tadi, aku yakin kau sangat profesional"
"Eii.. kau harus melupakan kejadian tadi, kau membuat ku merasa bersalah"
"Arraseo, kajja tunjukkan kemana kita harus pergi sekarang"
Chanyeol berpikir sejenak," ke.." .

Chanyeol pov.
Dia tidak buruk untuk sebuah pembicaraan, aku merasa nyaman dengan candaan nya. Entah kenapa tatapan dia selalu membuat angin dibelakang punggung ku berputar, ini mendebarkan. Dia benar benar seperti patung yunani yang berbicara.
"Aku pasti mendapatkan selera mu" aku menantang nya
"Kau ahli dalam hal ini ?" Aku tidak percaya dia meragukan ku , siapa yang tidak mengenalku dibidang ini.
"Aku profesional nya jika kau tidak tau" balas ku tegas
"Hmm.. ya ya aku percaya, dari cara mu meraba patung 'hidup' tadi, aku yakin kau sangat profesional"
Dia benar benar menguji kesabaran ku, aku akan membuat nya terdiam kali ini.
"Karya disini memang bagus termasuk lukisan itu, tapi... aku ada satu tempat yang bagus, digallery sebelah, ikut aku dan pastikan kau memiliki harga untuk membayar nya"
"Aku gak membayar sesuatu yang sia sia, tuan tukang pamer" baekhyun berjalan mendahului dan Chanyeol segera menyusul.

Mereka tiba diseberang, baekhyun sedikit bersmirk saat melihat suasana gallery begitu sepi.
"Apa kau yakin bisa menarik selera ku ? Disini begitu sepi.. atau bahkan gak ada orang"
"Kau harus tau, ada 2 kategori tempat sepi di tempat seni , pertama , karna kualitas buruk seperti yang kau pikirkan, kedua, pengunjung dibatasi..atau hanya orang orang tertentu yang bisa masuk" menyelesaikan penjelasan nya Chanyeol berjalan mendahului baekhyun.
Baekhyun berdesis jengkel lalu mengikuti langkah Chanyeol
"kau termasuk kategori yg mana?"
"pertama..." jari telunjuk Chanyeol terangkat didepan wajah Baekhyun.
"..bukan style ku" lanjut Chanyeol sambil meletakkan sebuah card ke mesin magnetic card dan pintu terbuka setelah terdengar *klik*.
Chanyeol masuk diekorin dengan Baekhyun.
"Jadi kau kategori kedua ? Orang khusus ?"
"Hm.selamat menikmati waktu mu"
"Tunggu, aku ditinggal sendiri ? disini ?"
"ckk.. kita hanya berpisah disini, kau gak akan kutinggal karna kita masuk berbarengan" Chanyeol mengatakan itu sambil menunjuk ke CCTV diatas pintu otomatis. Baekhyun mengikuti arah yang ditunjuk Chanyeol.
"Tapi.. heyy dimana kau ??" saat ingin protes Chanyeol menghilang. Baekhyun masih panik karna disini tinggal dia sendirian.
Chanyeol melihat sebuah lukisan,"lama gak melihat mu, kau terlalu lama dipajang disini" gumam chanyeol.
"Ini lukisan yang cukup bagus, kau akan membelinya ?" suara familiar itu membuat Chanyeol menoleh.
"Kau mengagetkan ku"
"Hehe.. bagus sekali kau meninggalkan ku dan aku menemukanmu disini"
"Kau sudah menemukan lukisan yang kau mau ?"
Baekhyun menggeleng,"tapi lukisan ini menarik"
Chanyeol kembali menatap lukisan didepan nya, terdapat dua bayangan yang klise dan membuat Chanyeol tersenyum sejenak.
"Bayangan mu cocok dengan lukisan ini"
"Eh? Jinjja? Apa aku harus membelinya utk cermin dirumah ku ?"
"Aishh kau ini" Chanyeol tersinggung dan menatap Baekhyun menyebalkan.

Mereka keluar dari ruangan khusus tadi.
"Hm. Aku rasa tugas ku dah selesai,kau juga sudah mendapatkan lukisan itu"
"eo, ayo kita berpisah disini" baekhyun tersenyum semangat.
"Aigoo senyum mu jadi berubah setelah aku membayar lukisan itu untuk mu"
"Hehe.. gamshamnidaa , jika kita bertemu kedua kali ayo kita minum kopi" ajak baekhyun.
"Kkk.. kopi bukan style ku, ah iya, apa kau masih anak sekolah? ukuran tubuh mu benar benar... pendek"
"Hey, aku bukan anak sekolah. Kau pikir anak sekolah bisa berkeliaran jam segini ?"
"Hm sekarang liburan musim panas, ponakan ku jg sedang liburan"
"terserah, aku pergi dulu" Baekhyun langsung pergi tanpa menoleh ke Chanyeol.
Memandang punggung baekhyun yg menjauh Chanyeol tersenyum jenaka,"aku harap kita gak bertemu lagi"

Aphrodite statueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang