"Aku menyayangimu karna Allah
Dan karna Allah juga aku tak
akan pernah membencimu"
Hijrah Cinta
🌸🌸🌸
Namaku Putri Az-Zahwa teman temanku dan keluargaku biasa memanggilku Putri. Aku tinggal di Purbalingga, suatu kota kecil di Provinsi Jawa Tengah. Bisa dibilang aku anak desa yang jauh dari pusat kota Indonesia. Saat ini aku pun masih bersekolah di salah satu sekolah di purbalingga yang letaknya tidak jauh dari rumahku tentunya.
*****
Pada hari yang cerah ini aku sedang bersama dengan orang yang aku sayangi. Dia bernama Rizky atau biasa aku panggil dengan Kiki. Ya mungkin beberapa orang mengatakan bahwa aku dan kiki masih terlalu dini untuk menjalani hubungan seperti cinta monyet ini, tapi pada kenyataannya kamu sudah bersamanya kurang lebih hampir 2 tahun. Kita berhubungan semenjak kelas 2 SMP di sekolah yang berbeda.
Orang tua kami pun sudah tau bahkan sudah mengizinkan jika kami menjalin hubungan karna dia bisa membuatku mengembangkan senyum di wajahku setiap saat. Dan itu salah satu alasan aku bahagia dengannya.
Flashback on"Putri ayo put cepat, mamah udah mau terlambat nih arisannya"
"Iya mah bentar, Putri lagi memakai jilbab"
"Jangan lama, pakai yang simple aja biar ngga ribet atuh"
Aku pun segera memakai hijabku sebelum mamahku memarahiku karna terlalu lama menunggu
"Ayo mah" ajakku pada mamah yang mungkin jika aku tidak segera menghampirinya, dugaanku akan tepat pada sasarannya.
"Ayoo, papah udah nunggu lama tuh" dengan menggandengku menuju mobil yang didalamnya sudah ada seseorang yang telah menunggu kami yaitu papahku.
"Lagi ngapain si lama banget, papah udah abis hampir setengah bungkus nih rokoknya" omel papah.
Ya, papahku itu memang pecandu rokok. Aku sudah beberapa kali memperingatinya agar berhenti atau setidaknya mengurangi menghisap rokok karna itu tidak baik untuk kesehatan, tapi papah memang sudah terobsesi pada rokok sampai perkataanku bahkan gambar yang tidak layak dilihat dibungkus rokok itu pun diabaikan seperti angin.
*****
Sesampainya di tempat arisan, aku dan orang tuaku segera menyalami satu persatu dari keluarga. Hingga aku menemukan sebuah mata yang sepertinya sedang menatapku atau menatap orang lain? Ah aku segera memalingkan mataku dan melanjutkan menyalami keluargaku yang tadi sempat berhenti dan sebisa mungkin menjawab beberapa pertanyaan dari kerabat papahku itu.
"Aduhh maaf maaf, Putri ngga sengaja duhh jadi basah nih maaf yaa" kataku setelah ketidaksengajaanku menumpahkan minuman yang kuambil pada lelaki itu.
"Iyaa iyaa nggapapa udah deh ngga usah minta maaf terus, udah aku maafin kok" jawabnya lalu tersenyum padaku.
Aku pun menatapnya seakan tidak asing wajahnya.
"Hey, kok ngelamun sii?"
"Eh iya iyaa maaf yaa, Putri ngga sengaja. Tadi mau ngambil eh gatau kalau ada kamu dibelakang" kataku saat dia membuyarkan lamunanku.
Dia tersenyum dan kemudian pergi tanpa menjejakkan sepatah katapun untukku.
"Yee, bukannya bilang sama sama kek atau apa kek malah nyelonong pergi aja dasar lelaki!" Gerutuku saat dia pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta
Teen FictionHal yang tak paling kusukai adalah merindu. Entah bagaimana aku melampiaskan rinduku padamu selain doa yang kuucapkan di sepertiga malamku untukmu. Hal yang sama selalu saja terulang setiap harinya yaitu RINDU.