Republik Rimba

35 0 0
                                    

"Untuk apa kau kesini?" Ujar kancil

"Seperti biasa aku akan menarik upeti dari buah yang kau dapat, hahaha" Ujar Babon Besar

"Bukankah kemarin sudah? Mengapa hari ini lagi?" Ujar kancil menimpali

"Tak usah banyak alesan! Cepat berikan buahnya atau kau akan merasakan akibatnya!" Ujar babon dengan emosi yang malangit.

"TIDAK MAUU!!" Ujar kancil sambil berlari kencang meninggalkan Babon

....

"Hai! Namau ku io, aku seekor kancil yang sangat senang hidup di Hutan, karena menurutku hutan adalah tempat terbaik untuk hewan berkembang biak, dan ya benar saja, semenjak ada spesies berbadan baja itu, aku dan keluarga tidak lagi memiliki tempat tinggal, jangankan tempat tinggal, bahkan untuk mencari air bersih pun kini susahnya minta ampun, astaga tidak pernah terbayangkan semua kedamaian Hutanku bisa Lenyap hanya dengan kehadiran spesies itu, entah dari mana asalnya dan dari apa Genus Familinya, tapi yang jelas mereka sudah menembak mati ibuku, dan membakarnya untuk hidangan makan malam, aku kesal sekali, tapi ya sudahlah mau bagaimana lagi..

Tapi bukan itu yang sebenarnya mau aku ceritakan ke kalian, ya bisa dibilang itu sedikit curhatan yang selalu aku sampaikan ke kenalan baru, agar mereka bisa merasakan apa yang aku dan "kita" rasakan.." ujar kancil sambil beristirahat dibawah pohon ceri, lelah seletah lepas dari kejaran babon.

Di hutan Tropis yang rindang, 1880

"Wahai Rakyatku, Dengarkan Auman ku... kita harus segera berkumpul di sini... sebelum semuanya terlambatt!!!" Ujar sang singa sambil mengaum keras

Dan dengan seketika hewan dari berbagai golongan pun berkumpul, dengan toleransi yang dijunjung tinggi sehingga tidak satu spesies pun yang mengkedepankan kepentingan perutnya, ada hal yang jauh lebih penting...

Hal sepenting apa yang bisa membuat hewan tidak mementingkan perutnya?

Hanya cerita selanjutnya yang dapat menjelaskannya..

..........

Siang itu singa mengaum dengan keras, menggeparkan seluruh penghuni hutan.. "wahai rakyatku, berkumpullah.. berkumpullah ada hal penting yang ingin kusampaikan"...

"Apa sebenarnya tujuan baginda raja memanggil kami?" Sahut King Cobra, yang dijuluki Raja Para reptil dengan tutur bijaksana

"Wahai rakyatku, lupakanlah semua urusanmu, karena hal ini jauh lebih penting dari apapun jua.." Ujar singa

Hewan-hewan kecil pun mulai menggerutu, mereka tahu suara kecil mereka tidak akan terdengar oleh sang raja, "Dasar raja pongah, tidak tahu apa kita sedang sibuk berkerja! Kalau saja aku memiliki badan yang besar, akan ku lawan ia!" Gerutu sang tupai.

Dari ufuk timur terlihat burung elang terbang dengan begitu tenang, begitu damai... dan mendarat tepat di ranting itu, "Yang mulia, mereka sudah sampai di kaki gunung, dengan beringas mereka memaksa masuk kedalam hutan Rindang di gunung tsb, keadaan sangat darurat yang mulia" ujar elang dengan tetap fokus pada ketenangan walau jiwanya telah terhenyak.

"Situasi hutan dalam keadaan bahaya, aku sarankan kalian cepat-cepat pergi saja karena makhluk berbadan baja itu pasti akan membakar hutan kita" Ujar sang serigala, dengan gaya pongahnya bersama kerumunannya.

Raja pun segera mengambil tindakan "Wahai rakyatku, kita sedang diserang oleh makhluk yang dahulu hidup bersama kita, yang mungkin tidak akan bertahan hidup tanpa bantuan dari kita, namun kini kita dirampas habis-habisan, entah apa yang mereka cari. Namun yang pasti mereka datang dengan maksud menghancurkan.." sahut sang raja.

....

Siapakah makhluk tsb, hanya kelanjutan cerita yang dalat menjelaskannya...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Republik RimbaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang