14. Reality

3.8K 676 40
                                    

Hari esok telah tiba menggantikan hari yang telah berlalu. Yang pertama bangun duluan adalah Taehyung, kedua matanya masih menyipit dengan kesadarannya yang mulai kembali.

Dengan gerakan amat perlahan Taehyung mencoba bangkit dari kasur hendak pergi ke kamar mandi. Tapi baru salah satu kakinya yang menyentuh lantai, sebuah tangan menahan lengannya.

"Hyungie mau ke mana?" tanya suara yang terdengar parau itu.

Sontak Taehyung menoleh ke samping dan mendapati muka bantal Jungkook dengan kedua matanya yang terbuka hanya setengah.

"Mandi. Mau ikut?" tawar Taehyung seolah tengah menawarkan makanan.

Senyum mengulas indah di wajah bangun tidur Jungkook, ia mengangguk pelan sembari berkata, "Gendong~" dengan nada manjanya yang ketara.

Taehyung tersenyum gemas kemudian terkekeh. Ia pun segera menggendong tubuh yang tidak bisa dikatakan ringan itu dan pagi ini mereka pun menghabiskan waktu dengan mandi bersama.

###

Seusai mandi dan sarapan, keduanya sudah berada di depan flat. Taehyung tengah mengunci pintu sedangkan Jungkook tengah merapatkan mantelnya karena suhu udara semakin dingin dari hari kemarin.

"Ayo," ucap Taehyung sambil tersenyum dan menggenggam sebelah tangan Jungkook dengan hangat.

Sementara yang lebih muda melayangkan senyum dan rona merahnya. Mereka berdua berjalan beriringan dengan kedua tangan yang bertaut.

Mereka menaiki bus umum, sejujurnya Taehyung merasa penasaran sejak kemarin perihal ke mana Jungkook akan mengajaknya pergi, ditambah dengan isi pesan semalam. Bahkan kini Jungkook tidak membawa ponselnya.

Apa Jungkook akan membawanya ke kediaman pemuda manis itu? Tapi untuk apa? Bukannya ayah dari Jungkook akan pulang?

Ya itu hanya spekulasi dari Taehyung setelah membaca isi pesan semalam. Dan sepertinya Jungkook adalah salah seorang anak orang kaya. Mungkin.

###

Kini mereka sedang berjalan memasuki salah satu kawasan perumahan elit. Setahu Taehyung, rumah-rumah di sini hanya bisa dihuni oleh deretan orang ternama seperti para menteri dan anggota dewan, selebritis, dan pengusaha yang sangat kaya.

Taehyung merasa tangannya semakin digenggam dengan erat oleh Jungkook. Ia menoleh ke arah pemuda manis itu yang tampak gugup dan juga sedikit kedinginan.

"Kau gugup?" tanya Taehyung.

Seketika Jungkook menoleh ke arahnya, kedua matanya semakin memperjelas kalau ia sedang gugup. Sementara Taehyung yang melihat itu berinisiatif menangkup wajah Jungkook, mencium hangat bibir ranum itu.

"Merasa hangat?" tanyanya lagi masih dengan kedua tangan yang menangkup wajah Jungkook yang kini mengangguk dengan senyum manisnya.

"Kita sampai hyungie," ucap Jungkook begitu mereka berada di hadapan pagar yang tinggi menjulang berwarna hitam.

Taehyung tidak bohong kalau ia terpukau begitu melihat sebuah mansion yang kelewat megah di hadapannya.

Pintu pagar kecil di sebelah kanan tiba-tiba saja terbuka. Seorang satpam dengan seragam hitamnya tersenyum ke arah mereka berdua.

"Selamat pagi Tuan Muda. Silakan masuk," ucap satpam tersebut.

Entah kenapa Taehyung merasa aura Jungkook menjadi berubah. Raut wajah pemuda manis itu menjadi datar dan suram seolah tidak ingin diperlakukan ramah seperti itu.

Ungezähment✔ [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang