Not in a Relationship

-Mungkin jalanku memang salah. Tapi,aku tak pernah benar-benar meletakkan hatiku di hatinya. Aku hanya sekedar lelah-

----------------------

•three days ago•

"Kau meletakkan cincin ini di jariku di depan seluruh keluargaku dan sekarang kau mengembalikannya padaku. Tidakkah kau berpikir bagaimana perasaan kedua orang tuaku jika mereka mengetahui ini? Eoh??!" bentak Eun Hye pada Nichkhun di sebuah kafe sembari berdiri di hadapan Nickhun yang masih duduk menatap Eun Hye

"Bisakah kau pelankan suaramu? Dan tidak bisakah kau duduk? Semua orang jadi memperhatikan kita, Eun Hye," tanggap Nichkhun berbisik.

"Aku tidak peduli! Kau sungguh keterlaluan, Nichkhun!!!" Eun Hye benar-benar terlihat kesal.

Pertunangan mereka yang barusaja terjadi tiga hari yang lalu berakhir begitu saja karena Nichkhun memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Eun Hye tanpa Eun Hye tahu alasannya. Wanita mana yang tidak sakit hati jika diperlakukan seperti itu.

.
.
.

•three days later•

"Ne??" tanggap Suzy yang tak begitu mengerti maksud Wooyoung.

"Aku jatuh cinta padamu, Suzy. Apa kau masih kurang jelas? Apa kau tidak punya perasaan yang sama seperti yang kurasakan selama ini?" ujar Wooyoung kembali mengulangi perkataannya.

Wooyoung mencoba mengungkapkan perasaannya pada Suzy yang sudah bertahun-tahun dipendamnya dan baru hari ini di usianya yang sudah tujuh belas tahun, ia berani untuk mengatakannya.

"Eumbb, Wooyoung-ah, kau sahabat terbaikku sejak kecil. Aku juga suka padamu. Tapi..."

Suzy tak yakin dengan perasaannya pada Wooyoung. Suzy sayang pada Wooyoung. Tapi, ia bahkan tak tahu apa itu bisa dikatakan cinta.

"Suzy-ah!!" pekik teman-teman sekolahnya yang datang tiba-tiba dan membuyarkan pembicaraannya dengan Wooyoung.

"Coba lihat ini! 2PM kita akan menggelar konser lagi bulan depan!!" ucap salah seorang dari mereka.

"Jinjaeyo??" tanggap Suzy semangat.

"Ne!! Lihat saja ini beritanya!" celetuk yang lainnya.

Suzy pun sungguh tertarik dengan kabar dari mereka dan membaca beritanya di ponsel milik temannya.

Wooyoung mengerutkan dahinya sembari menghela nafas lelah melihat Suzy tidak memperdulikannya setelah teman-temannya datang.

Wooyoung berjalan mengambil bola basketnya, lalu memantulkan bolanya sembari terus menatap Suzy. Kemudian, ia melemparnya ke ring. Lalu, ia mengambil kembali dan ia pantulkan lagi. Dan ia melakukannya dengan terus menatap Suzy karena sampai detik ini Suzy terus berbicara dengan teman-temannya. Wooyoung benar-benar kesal dibuatnya. Ia pun melangkah pergi kemudian.

.
.
.

Wooyoung berjalan menuju ke kelasnya dengan hati yang kesal. Namun dari arah yang berlawanan, seorang wanita yang berjalan dengan tidak begitu memperhatikan jalan dan terlihat terburu-buru, tanpa sengaja ia menabrak bahu Wooyoung.