Chapter 20

4 0 0
                                    

sorry for typo(s)

Jezzie P.O.V

Hari ini sekolahku begitu lancar, aku sangat bahagia dapat bermain dengan Calum dan Elle tanpa gangguan Rea. Walaupun sebenarnya aku merindukan Luke. Hah? Apa? Apa aku tidak salah beripikir jika aku merindukan lelaki sepertinya, huh.

"Je, kita sudah sampai."

"Uh, oh.. sorry Calum."

"Apa yang kau pikirkan? Kau terilhat pendiam daritadi. Biasanya kan cerewet."

"Calum, jangan gitu ah."

"Lah, apakah kau sedang badmood?"

"Look like that. A bit. I dont know why.."

"Bagaimana jika nanti malam kita nonton bersama?"

"Tidak. Tugas kita banyak Calum. Dan besok pelajaran Matematika."

"Oh iya!" Calum menepuk jidatnya. "Baiklah sampai besok, Princess."

"Terbilang konyol." Aku bergumam.

Calum mengantarku sampai ke depan pintu rumah, setelah itu dia kembali untuk pulang ke rumahnya. Tak lupa aku menyampaikan terimakasihku karena telah mengantarkanku pulang. Dan aku melambaikan tangan padanya saat dia mulai berkendara.

"Hati-hati di jalan ya." Itu adalah kalimat terakhir yang aku ucapkan sebelum Calum menancap gasnya.

Luke P.O.V

Disini benar-benar membosankan. Hanya bermain, bersenang-senang, dan itu dengan Rea. Sungguh malang nasibku. Apa yang harus kulakukan? Aku merindukannya. Aku merindukan Jezzie. Bagaimana keadannya disana? Apa kabarnya? Apakah dia diantar Calum pulang ke rumah? Apakah mereka berdua berjalan bersama? Atau melakukan hal lain bersama? Huh, benar-benar tidak bisa dibayangkan.

Aku disini, seperti tercekik oleh udara kotor, dalam ruangan yang pengap, dan dengan tuan rumah yang ramah namun tidak dengan anaknya yang pemarah.

Bagaimana hidupku bisa seperti ini?

"Luke, mari turun, kita makan malam bersama."

"Baik, Ma. 5 menit lagi."

"Sekarang, honey, atau aku akan ke atas."

"Ya, baik. Sekarang Ma, aku turun sekarang."

"Good Boy!" Mom berteriak.

Paling tidak makan malam kali ini keluargaku tidak bersama Rea. Keluarga Rea sedang makan malam di luar, sedangkan Mom lebih memilih untuk makan malam di rumah. Jadi, malam ini adalah malam milikku sepenuhnya.

Louis P.O.V

"Je, mari turun, saatnya makan malam."

"Ya Dad, sebentar nanggung ini kurang sedikit."

"Pekerjaan apapun harus ditunda dulu sekarang."

"Tapi, Dad..."

"Turunlah. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, Honey."

Aku akan menanyakan ini untuk lebih memastikan bahwa Jezzie benar-benar mantap dengan pilihannya. Semoga dia dapat menempatkan pilihan yang tepat untuk masa depannya dan masa depan keluarga kecil ini.

Maaf, gue baru sempet update setelah beberapa bulan ilang karena sebenernya cerpen yang udah gue buat ilang semua :'v. Doain gue bisa lebih dapet banyak ide yee, dont forget votes and comments ;)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FLAWLESS [L.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang