Benang Merah

Prolog

"AZKA, CEPETAN DONG GUE UDAH LUMUTAN NIH NUNGGUIN ELO"teriak Aji
"Iya, sabar bentar napa sih. Gue pamitan sma bokap gue dulu. Pah, aku pergi ke kampus dulu ya. Nantik bi Ema bakalan datang. Aku sayang Papah"ucap Azka sambil mencium pipi ayahnya

Tak ada sahutan dari ayahnya yg sedang melihat foto mendiang ibunya. Yah, itu sudah terbiasa terjadi oleh Azka Darren Firmansyah. Ayahnya yg berprilaku seperti orang gila sejak ibunya meninggal membuat Azka harus lebih ekstra untuk menjaga ayahnya. Kehidupannya yg susah, rumah yg kecil, serta biaya pengobatan ayahnya yg memerlukan biaya yg tidak kecil. Sebagai kepala keluarga, Azka harus mencari uang dgn menjual baju di pasar malam bersama temannya, Aji.
Ketika keluar rumah, darren betemu dgn bi Ema. Seperti biasanya bi Ema yg akan mengurus ayahnya ketika ia tidak berada di rumah. Ia langsung menemui Aji yg sedang mendumel.

"Ish, udah setengah jam gue nungguin elo. Lama amat sih" cerewet si Aji
"Berisik lu, ayo nanti keburu telat"balas Azka.

Mereka pun, berjalan kaki menuju ke kampus. Satu harapan Azka saat ini, semoga hidupnya lebih baik daripada saat ini.

                          🌿🌿

Seorang gadis yg memiliki paras yg cantik dan selau dimanja oleh ayahnya ini, sedang bersiap-siap menuju ke kampus. Seperti pagi-pagi sebelumnya, ia akan sarapan bersama ayahnya.

"Pagi dad"
"Pagi sayang, hari ini kamu pergi ke kampus?"
"Iya, aku mau ngasih lukisan aku kepada dosen aku. Yaudah aku pergi dulu ya dad" ujar Nada
"Hey, kamu enggak makan dulu?"
"ENGGAK, AKU UDAH TELAT DAD. NANTIK KEBURU MACET DI JALAN"teriak nada
Rasman, ayah nada hanya bisa geleng-geleng kepala.

Nada langsung masuk ke mobil pemberian ayahnya. Akan tetapi, sudah kebiasaan baginya sebelum pergi ke kampus ia akan menuju ke suatu tempat yg mampu membuat hatinya deg-degan. Seseorang yg akan dijumpainya, dan ia yakin benang merahnya akan terikat oleh orang tersebut.
Akankah benang merah akan terikat?