Unluckily Lucky

730 39 2
                                    

Warning : This story contain boyxboy or BL. saya pernah publish cerita ini di FFn dengan judul Unexpected

 saya pernah publish cerita ini di FFn dengan judul Unexpected

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kris, tolong ya jemput adikku di bandara Incheon. Hari ini jam empat tepat pesawatnya akan akan tiba.

"Enak saja. Memangnya kau siapa? Menyuruhku seenaknya," ujar Kris menggerutu setelah membaca pesan yang muncul tiba-tiba di ponsel pintarnya. Tanpa peduli, ia kembali memasukkan ponselnya kedalam saku celana tanpa berniat untuk membalasnya. Selang beberapa menit, ponselnya kembali bergetar, kali ini dengan nada dering telpon yang telah dihapal ditelinganya. Dilihatnya si penelepon, lalu ia mendengus sebal mengetahui siapa yang meneleponnya.

Zhoumi is Calling

Tanpa pikir panjang, segera ia menyentuh opsi reject dan mematikan ponselnya.

"Hah, menyebalkan. Mengganggu saja," ujarnya seraya mempercepat langkahnya menuju ruang latihan basket. Anak tim basket lainnya ternyata sudah berkumpul di ruang basket saat ia tiba. Melihat kapten tim basket mereka datang, sontak mereka yang sedang duduk-duduk di pinggir lapangan pun berdiri.

"Hai, Duizhang," sapa Sehun, sedangkan yang disapa hanya menampilkan wajak tertekuknya. Sebagai kapten tim basket, ia memang terbiasa dipanggil dengan Duizhang, yang berarti ketua dalam bahasa mandarin.

"Duizhang sepertinya sedang bad mood," ujar Chanyeol yang diangguki oleh teman-teman setimnya kecuali Kris. Ia terus berjalan dengan wajah datarnya lalu duduk di sebuah bangku di pinggir lapangan tanpa berkata sepatah pun. Biasanya, jika moodnya sedang baik, ia akan menyapa anggotanya. Tapi sepertinya semua sudah maklum dengan mood swingnya itu.

"Semuanya berbaris dilapangan!" suara berat yang memecah heningnya lapangan membuat seisi ruangan terkaget dan segera berbaris ditengah lapangan, tanpa terkecuali Kris.

"Hari ini kita tidak akan latihan seperti biasanya. Mengingat turnamen tinggal satu bulan lagi, kita akan melakukan simulasi latihan," ujar pelatih.

"Kalian akan dibagi menjadi dua tim. Yang pertama, Kris Center, Sehun SG, Minseok SF, Kai PG, dan Seunghyun PF."

Sehun, Minseok, Kai, dan Seunghyun hanya bisa diam-diam cemas karena harus berada satu tim dengan Kris yang sedang murung. Mereka benar-benar merutuki keberuntungan mereka.

"Yang kedua, Chanyeol Center, Lay SG, Luhan SF, Taemin PG, dan Donghae PF," ujar si pelatih itu melanjutkan. "Kalian yang namanya telah disebutkan akan menjadi pemain pertama, sisanya silakan menunggu." Kemudian mereka yang semula berbaris di tengah lapangan segera membubarkan diri.

Permainan yang melelahkan itu akhirnya berakhir setelah kuarter ke-empat. Meskipun dengan mood yang buruk, kelompok Kris tetap memimpin skor permainan. Tapi tetap saja, moodnya kembali menurun drastis saat ia hampir saja memperbaikinya dengan kemenangannya. Kalau bukan karena ia yang bermain sendiri dan tak mau berkoordinasi dengan teman setimnya, mungkin ia tak akan dimarahi habis-habisan oleh pelatihnya.

CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang