Hari ini adalah hari minggu, hari yang pas dan cocok untuk bermalas-malasan. Begitupun dengan Kayla yang sejak tadi enggan beranjak dari tempat tidurnya karena malas beraktivitas.
Terdengar suara ketukan pintu dan suara Lani, "Kay, bangun ini udah jam berapa? Kok gak bangun-bangun sih?"
Kayla menggeliat, "Iya ma, sebentar lagi," Kayla masih memejamkan mata.
Lani segera masuk kedalam kamar dan menarik selimut anaknya, "bangun ah cepetan, masa perempuan bangunnya siang gini."
"Ah mama, ini masih pagi," rengek Kayla.
"Lihat jam tuh," tunjuk Lani pada jam weker yang terletak di atas nakas.
"Baru jam delapan ma,"
"Yaudah bangun, cepet," Perintah Lani sambil menarik lengan Kayla agar dia bangun.
"Iya-iya ah," Kayla segera bangun.
"Yaudah mandi sana, bau ih," Ucap Lani.
Kayla bergegas ke kamar mandi masih dengan mata yang terkantuk-kantuk, maklum saja semalam ia baru tidur sekitar pukul 3 pagi, itu karena ia terlalu asyik membaca novel. Itu hal yang biasa dilakukannya ketika keesokan harinya adalah hari libur.
Disaat bersamaan, terdengar suara klakson mobil diluar gerbang, membuat Lani melongok ke jendela untuk melihat siapa gerangan yang datang pagi ini, dan sesaat kemudian membukakan pintu serta gerbang.
"Siapa ya?" Tanya Lani pada sosok pemuda yang memegang kemudi mobil.
Pemuda itu lantas keluar dan bersalaman dengan Lani, "permisi tante, saya Rivan teman sekelasnya Kayla." Rivan memperkenalkan diri.
"Rivan? Kok namanya sama ya kayak temannya Kayla yang lain?" Sejenak Rani berpikir.
"oh ya sudah mari masuk, mobilnya parkir digarasi saja." Lani mempersilahkan.
"Baik tante," dan Rivan pun memarkirkan mobilnya digarasi rumah Kayla.
Tak lama setelahnya Rivan pun masuk ke dalam rumah Kayla dan menunggu di sofa ruang tamu.
"Mau minum apa nak Rivan?" Tanya Lani.
"Oh gak usah tante, nanti ngerepotin, saya nunggu aja tan," ucap Rivan sopan.
"Ya sudah kalau begitu, tante panggilkan Kaylanya dulu ya, memang lama anak itu kalau mandi," ucap Lani sambil melenggang pergi menuju kamar Kayla.
"Kayla, cepetan dong mandinya! Ada teman kamu tuh nunggu di ruang tamu,"
"Iya, ini udah selesai kok," ucap Kayla dengan lilitan handuk dikepalanya.
"Yaudah cepet! Eh Kay, temen kamu ganteng juga tuh, temen sekelas kamu? Kasian tuh nunggu lama nanti gantengnya luntur loh," canda Lani.
"Iya ih! Mama bawel deh, iya dia temen sekelas aku."
"Yaudah kalau udah selesai cepetan temuim dia, kasian kelamaan," ucap Lani yang hanya dibalas anggukan oleh Kayla.
Sementara Rivan masih menunggu Kayla sambil melirik-lirik kearah figura foto dimana disitu terpajang foto keluarga Kayla, ada foto saat Kayla kecil, foto saat liburan keluarga dan foto lainnya.
"Lucu juga ya lo Kay waktu kecil, ngegemesin," Rivan berbicara sendiri.
"Ngomong sama siapa lo Van?" Tanua Kayla yang entah bagaimana sudah berada didekat Rivan.
"Oh enggak, ini gue lagi liat-liat foto yang di dinding itu,"
"Oh oke,"
Selanjutnya Kayla menanyakan maksud dan tujuan Rivan datang kerumahnya. Tunggu, maksud dan tujuan? Seperti ingin lamaran saja. Oke abaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Untuk Reno
Teen FictionSebuah kisah persahabatan, percintaan, dan kehidupan yang penuh liku. Tak selamanya hidup harus disesali, karena banyak hal yang seharusnya kita syukuri, apapun itu. Seperti halnya dengan kisah kehidupan Kayla yang penuh liku, bahkan dalam hal per...