04

13.9K 1.8K 93
                                    

Suasana riuh dengan musik yang memekakan telinga membuat Lisa tak berhenti menyabarkan dirinya untuk tidak mengumpat. Memang bukan kali pertama ia datang ke club, beberapa kali dulu ia menemani Jennie memasuki tempat-tempat seperti ini, tapi sampai detik ini Lisa belum juga terbiasa dengan suasana club.

Gadis itu memainkan ujung surainya -- satu kebiasaan yang dilakukannya jika ia merasa bosan -- dan tidak memedulikan sekeliling, tak tau bahwa seorang lelaki yang sedari tadi menjadi sorotan publik tengah mendudukan diri di sampingnya.

Lisa beranjak sebentar dari kursi bar yang ia duduki untuk mengecek keberadaan Mingyu yang beberapa menit lalu pamit untuk pergi ke lantai dansa. Dan disana lelaki dengan tinggi hampir mencapai 190cm sedang sibuk menari dengan dikelilingi beberapa wanita, sesekali ia akan bertingkah konyol dan tertawa bersama wanita-wanita tersebut.

Ada-ada saja.

Tak mau mengganggu kesenangan Mingyu, gadis itu memilih untuk kembali ke tempat duduknya semula dan mendapati sebuah gelas kecil di atas mejanya.

Kening berkerut, namun tak lama ia teringat dengan pesanannya tadi. "Permisi? Ini air putih yang aku pesan kan?" Seorang pria yang bekerja sebagai bar tender menoleh pada Lisa dan lalu mengangguk sambil tersenyum.

"Baiklah, terima kasih." Lisa yang merasakan tenggorokannya benar-benar kering langsung meneguk habis segelas penuh air putihnya, namun diakhir matanya tiba-tiba menyipit.

"Ah... pait sekali, apa semua minuman disini terasa seperti alkohol?" Gumamnya sambil menahan rasa pahit yang menyerang tenggorokannya.

Tak lama lelaki yang berada di sampingnya tadi kembali dari kamar kecil, ia mengusap-usap tangannya sebentar ke jeans miliknya dan menduduki kursinya lagi.

"Oh Jeon, itu minumanmu." Ucapan seorang bartender yang ia kenal membuatnya menoleh dan tersenyum singkat. Ia lalu meneguk minumannya setelah mengucap kata terima kasih.

"Aish hyeong!" Si bartender tadi menoleh padanya.

"Wae?" Lelaki itu berjalan mendekati pemuda Jeon yang tadi berdecak kesal.

"Yang benar saja, masa kau menyajikan air putih kepadaku?" Ia lalu mengerucutkan bibirnya agar terlihat sedih.

"Hah?" Melihat wajah sang bartender yang tidak percaya, Jungkook lalu menyodorkan gelas minumannya dan diterima oleh sang bartender dengan cepat. Lelaki yang lebih tua itu mencium cairan bening yang ada di gelas dan menatap gadis di meja tak jauh dari tempatnya -- terlihat sedang mabuk.

"Oh shit," Umpatnya pelan. "Aku salah memberikan pesanan."

Keduanya saling menatap, yang satu terlihat cemas dan yang satu terlihat tak percaya. "Jangan bilang kau memberikan mazcel-ku untuk gadis itu?"

Bartender itu menipiskan bibirnya, "Well, sayangnya iya."

Pemuda bermarga Jeon itu memijat keningnya. "Astaga, hyeong. Bagaimana jika ia tidak kuat minum? Aku bahkan memesan kandungan yang murni."

Tak selang sedetik setelah kalimatnya, seorang lelaki yang juga tak kalah mabuk menghampiri meja bar, dan menarik pergelangan Lisa kasar sehingga gadis itu kini berbalik dengan rambut yang sedikit acak-acakan.

"Astaga kau terlihat sangat menggairahkan jika mabuk seperti ini nona. Mau bermain denganku?" Ucap lelaki itu sambil memegangi dagu Lisa dengan terlalu kuat sampai-sampai gadis itu kini tengah meringis.

"Pergilah dasar menjijikan! Berhenti menggodaku!" Teriakan Lisa sedikit mencuri perhatian orang-orang di sekitarnya, namun tak ada yang berani melerai keduanya.

XXI (jjk.lmb) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang