First

1.8K 103 359
                                    

SATU :

Orang bilang cinta itu sederhana, cukup aku dan kamu.

Yang lain cuma nonton.

Tapi sayangnya,
tidak semua orang menyukai kesederhanaan.

Layaknya hidup yang menginginkan kemewahan....

-----

       "Ah! Mereka benar-benar pasangan yang serasi, ya?"

      "Iya. Yang satu Prince, yang satunya lagi Princess."

     "Sulit di percaya, kedua idola di sekolah kita, bisa jadi pasangan."

      Clara terus melangkah sambil tersenyum bangga mendengar kalimat demi kalimat yang mampu di tangkap oleh indra pendengarannya​. Sesekali matanya melirik sosok yang berjalan tepat di sampingnya.

         Menuruti tawaran menjadi pacar Darka, idola sekolahnya walau selama ini terkenal dengan cap Playboy ternyata bukan ide yang buruk. Terbukti pamornya makin menanjak semenjak itu. Padahal baru terhitung satu minggu mereka jadian.

        "Sayang, kita ke kantin dulu yuk. Gue laper nih," ajak Clara terdengar manja, Darka menoleh kearahnya. Mengangguk setuju sambil memasang senyum manis.

        Begitu mereka menginjak kan kaki di kantin, seperti biasa langsung menarik perhatian semuanya.

Mulai terdengarlah suara bisik-bisik yang membicarakan tentang keduanya.

     "Kok kita duduk disini, sih?" Bisik Clara lirih saat mendapati Darka duduk santai di meja tengah bersama ketiga sahabatnya. Karena biasanya kalau mereka sedang berduaan, selalu memilih duduk di pojokan.

      "Oh, itu karena gue punya kejutan buat lo. Benar nggak guys?" tanya Darka sambil tersenyum misterius kearah teman-temannya.

      "Oh ya?" wajah Clara tampak bercahaya.

      "Nggak yakin lo bakal suka, tapi kalau kaget bisa jadi," Darka menambahkan.

         "Apa?" tanya Clara sedikit mengernyitkan dahi.

      "Gue mau kita putus." kata Darka singkat, padat dan jelas.

       "APA?!" kali ini nada kaget yang keluar dari mulut Clara. Setelah terlebih dahulu terdiam sejenak, dia tertawa. "He he he, lo bercanda kan?"

      "Jadi menurut lo, ini lucu?" Bukannya menjawab Darka malah balik melontarkan pertanyaan.

       "Tapi ini sama sekali nggak masuk akal. Kita baru satu minggu jadian, dan hubungan kita juga baik-baik aja. Seenggaknya sebelum..." Clara melirik jam tangannya, "20 detik yang lalu."

      "Hah?! Nggak masuk akal?" Darka tampak mencibir. "Lo nggak lupa satu hal kan, kalau gue ini seorang playboy?"

        "Apa?!"

        "Sebenarnya, gue males banget pacaran sama lo. Tapi temen-temen gue nantangin, apa gue bisa naklukin lo dengan sekali tembak kemudian mutusin di hadapan umum. Yaudah, kebetulan taruhannya lumayan, gue sih ikut aja. Terbukti kan, gue yang menang?" kata Darka sambil menadahkan tangan ke arah Renold, sahabatnya yang duduk tepat di hadapannya. Dan detik berikutnya lembaran uang ratusan sudah tertera di sana.

TBC (Taruhan Berujung Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang