Sisi duduk termenung setelah tadi tiba-tiba ibu al datang menemuinya. Sebenarnya bukan tanpa alasan tante saras datang menemuinya, hanya saja maksud dan tujuan tante saras menemuinya dan memintanya secara langsung membuat sisi harus menguras fikirannya berulang kali untuk mencerna pembicaraannya dengan tante saras dua jam yg lalu.
Sisi masih setia duduk di depan ruang icu tempat al dirawat, di ruangan itu hanya tersisa dirinya seorang bersama al yg terbaring lemah tak sadarkan diri, dokter masih belum bisa memprediksikan kapan al akan terbangun dari tidur panjangnya, sudah dua minggu berlalu tetapi tanda2 al akan terbangun dari tidurnya hanya harapan saja.
Sisi tidak menangis lagi, ia harus kuat demi bayinya. Ia hanya duduk termenung menatap al dari jendela tembus pandang, satu hal yg ia sadari bahwa ia mencintai al.
Sisi mengusap perutnya yg sudah membuncit, kehamilannya kini sudah memasuki minggu ke 17. Saat sisi mengusap perutnya, tiba2 tante saras duduk di sebelahnya, dengan senyum hangat khas keibuannya.
"Apa ada yg sakit sisi?"tante saras bertanya sambil memperhatikan sisi, ia tau apa yg dipikirkan sisi saat ini, ia juga seorang ibu.
"Tante"ucap sisi yg terkejut karena kedatangan tante saras yg tiba2. Tante saras tersenyum.
"Nggak kok tante, alhamdulillah kami berdua sehat",lanjut sisi.
"Baguslah kalau begitu, sebenarnya tante kemari selain melihat al, ada juga yg ingin tante bicarakan sama kamu, tapi tante berharap banyak bahwa kamu bisa menerima keputusan ini, ini keputusan tante dan om",Sisi mengerutkan dahinya.
"Keputusan apa tante?",tanyanya tak mengerti.
"Begini sisi, sebagai orang tua, om dan tante sangat kecewa dengan kejadian semua ini, tetapi tante dan om juga tidak bisa menyalahkan kalian, tante mengerti mengapa al berselingkuh dengannu, karena al tidak mencintai gina, om dan tantelah yg memaksa al untuk menikah dengan gina, tante bisa melihat tatapan al padamu, sangat berbeda saat menatap gina. Lalu digo, tante juga melihat kalau digo juga mencintai kamu, karena tante tidak pernah melihat digo sangat putus asa saat kamu membatalkan pernikahan kalian, intinya kedua putra tante mencintai kamu, sisi",
Sisi semakin bingung mendengar perkataan tante saras, ia tak tau harus bicara apa.
Hening
"Tante dan om ingin kamu bisa menikah dengan digo",tante saras menarik nafas panjang.
"Tante dan om tau mungkin ini keputusan sepihak, tapi dengarkan tante baik2 sisi, kehamilannu sudah semakin membesar, kau tidak bisa melahirkan sendirian tanpa suami, negara kita negara timur bukan negara barat, apalagi jika ibumu mendengar semua ini, kamu hamil tanpa suami, ini pasti akan sangat menyakiti hatinya, kamu ingin menutupi semuanya dari ibumu? Tapi sampai kapan sisi? Suatu hari nanti ibumu pasti akan mendengarnya juga dari mulut orang lain, jadi tante fikir, sebelum ibumu mnegetahui ini dari mulut orang lain ada baiknya kamu memberi tau semuanya pada ibumu",jelas tante saras lagi.
"Tante saras benar, jika ibu mendengar semuanya dari orang lain, mungkin saja ceritanya tak akan sama seperti apa yg terjadi, lebih baik aku memberi tau ibu dari mulutku sendiri",batin sisi.
"Tante saras benar",ucap sisi, tante saras mengangguk.
"Untuk sementara, menikahlah dengan digo, menjelang al sadar dari komanya, setelah al bangun dari tidurnya, kau boleh menentukan pilihan, ingin bersama al atau tetap bersama digo, tetapi ingatlah satu hal sisi, pentingkanlah kebahagiaan anakmu dari pada kepentingannu sendiri, lalu setelah kau melahirkan nanti, lakukanlah tes DNA agar kita semua tau siapa ayah biologis cucuku",
"Ya tuhan, apa yg harus kulakukan? Apakah aku harus mengikuti keinginan tante saras? Ya tuhan, mengapa ini semua harus terjadi denganku?",ucap sisi didalam doanya.
#########
Sementara itu di sebuah rawat inap masih di rumah sakit yg sama dengan al dirawat, digo sedang memperhatikan wajah putra kesayangannya yg sedang tertidur, hingga kini digo belum berhasil meminta al untuk mendonorkan sum2 tulang belakangnya untuk malik, sedangkan kondisi kesehatan malik dari hari kehari semakin memburuk.
"Daddy",
"Iya sayang?",
"Benarkah mommy berada di surga sekarang?",digo terhenyak mendengar ucapan malik. Digo terdiam.
"Daddy, apa malik bukan anak daddy? Tadi di dalam mimpi malik ketemu sama...",
"Digo",
Ucapan malik terputus karena ibu digo yg sudah berdiri di depan pintu kamar malik memanggil digo. Sesungguhnya tante saras sudah mendengar ucapan malik, hatinya terenyuh namun ia berusaha menutupinya.
"Bisa kita bicara sebentar?",Digo mengangguk menyetujui permintaan tante saras.
"Sebentar ya sayang, daddy bicara sama oma dulu, nanti kita lanjutkan lagi bicaranya",malik mengangguk lalu digo mengecup dahi malik dengan sayang dan keluar dari kamar malik.
"Ada apa ma?",tanya digo kepada ibunya saat ia sudah duduk di samping ibunya.
"Mama tau kamu mencintai sisi",
"Mama juga sadar bahwa selama ini kami selalu mengutamakan kebahagiaan al daripada kebahagiaanmu, maafkan mama",tante saras menangis, ia menyadari bahwa selama ini ia dan suaminya tak pernah bersikap adil kepada kedua putranya.
Digo memeluk ibunya erat, terasa sudah lama ia tak pernah sedekat ini dengan ibunya, digo tak pernah sedikitpun membenci kedua orang tuanya, justru sebaliknya, ia sangat menyayangi kedua orang tuanya.
"Digo sayang mama",
"Maafin mama dan papa digo",tante saras semakin terisak dalam pelukan digo. Digo dengan sayang mengusap punggung ibunya.
"Digo",
"Iya ma",
"Sebenarnya ada yg ingin mama bicarakan denganmu mengenai sisi",
"Maksud mama?",
"Mama minta, menikahlah dengan sisi demi janin yg ada di rahimnya, cucu mama. Mama tidak peduli siapa ayahnya yg mama tahu kalian berdua adalah anak mama dan itu berarti dia juga cucu mama",
"Mama tau kamu mencintai sisi, perjuangkanlah cintamu digo, perjuangkanlah kebahagiaanmu, mama akan mendukungmu",
"Mama sudah meminta sisi agar mau menikah denganmu, tetapi mama tidak bisa berjanji apa-apa karena semua keputusan ada di tangan sisi, jika ia mau menikah denganmu maka berjuanglah mendapatkan hatinya, agar ia bisa menerimamu",
"Mama yakin, sisi juga mencintaimu, mama bisa melihatnya hanya saja gadis itu belum menyadarinya, percayalah",
Digo terdiam cukup lama, sejujurnya ia ingin mengatakan ia mau menikah dengan sisi karena ia mencintai wanita itu tapi apakah sisi mencintainya? Sedangkan ia menyadari bahwa dirinya hanyalah pelanpiasan bagi wanita itu.
####%###%
Jambi, 14juli2017
Pukul: 10:50By: D.R (AyuStory's)
KAMU SEDANG MEMBACA
WANITA SIMPANAN
ChickLitJika di katakan, adakah yg ingin menjadi wanita simpanan? Sudah pasti jawabannya adalah tidak. Tapi bagaimana kalau di beri kekayaan dan hidup enak, sudah pasti aku jawab iya, apalagi saat itu aku butuh banyak sekali uang, lalu setelah menjadi wanit...