Ia bersembunyi di suatu ruangan yang gelap dan pengap. Ia tidak tahu kini ia berada dimana. Tapi yang ia tahu adalah ia ketakutan. Perasaan itu begitu mencekamnya. Dari celah pintu tempatnya bersembunyi ia bisa melihat jika ada orang di luar sana. Ia melihat orang-orang itu saling memukul dan menyerang satu sama lain.
Dua orang melawan satu orang. Lalu semua terjadi begitu cepat. Salah satu dari sua orang itu berhasil di lumpuhkan disusul dengan tumbangnya tubuh orang satunya lagi. Genangan darah dimana-mana. Orang dengan mata perak itu berhasil mengalahkan dua orang tadi sekaligus!
Ia begitu ketakutan. Nafasnya menjadi tidak teratur karena panik. Namun ia tetap berusaha untuk tidak membuat suara apapun. Ia bisa melihat bila orang bermata perak itu seperti mencari sesuatu atau.. seseorang. Entahlah, orang itu mencari ke sana kemari mengobrak-abrik semua benda yang ada di ruangan itu. Hingga tiba-tiba ia berhenti dan melihat kearah pintu tempat bersembunyi.
Nafasnya tercekat begitu orang bermata perak itu mendekat dengan seriangan yang mengerikan. Ia melangkah dengan pasti.. Semakin lama semakin mendekat.
Nafasnya semakin tidak beraturan. Orang itu kini berada di depan pintu tempat ia bersembunyi. Ia bisa melihat sepatu yang di kenakan orang itu dari celah pintu. Tiba-tiba pintu itu terbuka dan...
*****
"Aaaaakkhh!!!!!"
Liliana terbangun dengan nafas terengah-engah. Mimpi buruk itu datang lagi. Dan entah kenapa akhir-akhir ini mimpi itu begitu sering datang bahkan mimpi yang awalnya samar-samar kini terlihat begitu nyata. Seolah-olah dirinya sendiri yang mebgalami itu.
Liliana mengambil gelas berisi air yang ada di nakas. Meminumnya dengan cepat sampai habis dan kembali menuruh gelasnya di nakas kembali. Ia mengela nafas dengan berat sambil memijat pelan pelilianya.
Ia begitu lelah. Beberapa hari ini pekerjaannya begitu padat, dan ia kekurangan tidur. Dan mimpi ini memperburuk keadaannya. Liliana tidak bisa tidur lagi. Lebih tepatnya mencegah ia untuk mendapat 'mimpi' itu lagi.
Karena ini sudah berlangsung sejak dua hari lalu. Dan setiap ia kembali tidur mimpi itu akan berulang dan berakhir dengan ia yang terbangun tiba-tiba.
Liliana mengambil handphone nya yang berada dibalik bantal. Ia melihat waktu yabg tertera disana. 03.15 am
Ia menghela nafas, dan membuka aplikasi pesan. Mengetikan sesuatu kepada salah satu temannya yang berprofesi sebagai psikolog. Yah,Liliana merasa dirinya harus berkonsultasi dengan seseorang mengenai apa yang dia alami.
Dan mungkin saja mimpi ini berkaitan dengan masa lalunya.Ya, masa lalu yang ia lupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Healer ~LILIANA ROXANE~
WerewolfLiliana Roxane. Seorang Dokter bedah yang selalu berpikir logis. Hidupnya selalu terkendali dan tenang. Tapi bagaimana bila sebuah kenyataan yang harus di hadapinya merusak kehidupan tenangnya? Bagaimana bila ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa i...