Pagi ini Alana bangun lebih cepat dari hari sebelum nya. Ia ingin buru-buru menjenguk Ibu kedua nya, yaitu Ibu dari Angga. Semalam Angga membalas pesan dari Alana. Ia mengatakan jika dirinya dan Ibunya menunggu kedatangan nya.
Alana sekarang sudah siap untuk pergi kerumah Angga untuk mengunjungi Ibunya yang sedang sakit.
Baru ingin beranjak dari tempat tidur nya tiba-tiba ponsel nya berbunyi. Ada pesan masuk dari Angga. Kening Alana berkerut, bukankah seharus nya Angga menunggunya dirumah nya? mengapa ia mengirimi pesan?
Alana segera membuka isi pesan tersebut karena penasaran.
Angga : Aku berada di depan rumah mu. Cepat lah keluar, jangan biarkan ketampanan ku luntur karena menunggu mu terlalu lama.
Alana terkejut. Kekasih nya memang tidak bisa di tebak. Ia sudah sering seperti ini. Bukan kah seharus nya ia menjaga Ibunya yang sedang sakit?mengapa ia nekat sekali menjemput ku saat ini? Aku pusing dibuat nya.
Tanpa berfikir panjang aku langsung keluar kamar ku dan menemui nya yang ternyata bukan berada di depan rumah ku melainkan sedang duduk di ruang tamu bersama Bunda. Seperti nya mereka sedang berbicara. Aku menghampiri keduanya. Dan menatap tajam kedua bola mata Angga. Seolah bertanya mengapa ia tidak menunggu dirumah nya saja dan malah menjemputku?
"Tuh Alana nya sudah ada. Sampaikan salamku pada Ibumu Angga. Cepat lah sembuh. Bunda minta maaf tidak bisa menjenguk nya karena masih banyak pekerjaan dirumah yang harus Bunda kerjakan. Titip Alana ya. Jaga dia baik-baik! Hati-hati! Jangan mengebut, patuhi lah lalu lintas!" Perintah Bunda kepada Angga.
"Iya Bunda. Tidak apa-apa. Ibuku pasti mengerti. Lagi pula dengan ada nya putri mu Ibuku akan cepat sembuh karena melihat kecantikan nya" balas Angga menggoda sambil melirik Alana yang sedang menahan senyuman nya.
"Kalau begitu pamit ya Bunda. Aku akan mendengarkan seluruh nasehat mu. Aku akan menjaga putri mu dengan baik" ucap Angga lagi sambil mencium tangan Bunda Alana.
Bunda membalas nya dengan senyuman. Lalu berlalu ke dapur begitu saja meninggalkan Alana dan Angga.
Alana kembali menatap Angga tajam. Ia terlihat ingin sekali memarahi nya karena nekat menjemput nya.
"Kenapa kau ada disini? Kau bilang dirimu ingin menjaga Ibu mu dan menunggu kedatangan ku di rumah mu? Lalu mengapa sekarang kau ada disini? Jawab aku!" ucap Alana sambil memukul lengan Angga kesal.
"Aish. Galak sekali. Seperti guru pkn ku" jawab Angga dengan cengiran jail nya.
"Menyebalkan!" balas Alana dengan pipi nya yang mengembung serta wajahnya yang berubah menjadi cemberut.
"BabyGirl come on. Janganlah cemberut seperti itu. Lihat pipimu, semakin hari semakin menggemaskan. Membuatku ingin melahap nya habis habis." balas Angga lagi sambil memainkan pipi Alana.
Alana tidak menjawab. Ia tetap cemberut menanggapi nya. Tangan Angga disingkirkan dari pipinya. Ia benar-benar kesal dibuat nya.
"Hey, dengarkan aku. Semalam aku sudah membiarkan kesayangan ku pulang seorang diri. Aku tidak akan membiarkan mu seperti itu lagi. Itu adalah kesalahan terbesar ku selama aku hidup. Aku akan selalu menjaga mu Al. Aku tidak akan membiarkan mu pergi kemanapun seorang diri lagi. Karena itu sekarang aku menjemput mu. Lagi pula adik adik ku sekarang sedang dirumah jadi ia bisa menjaga Ibuku. Sekarang kau mengerti? Dirimu kesayangan ku satu-satu nya. Aku tidak ingin terjadi apa-apa denganmu. Jangan cemberut seperti itu lagi. Kau semakin menggemaskan!" jawab Angga panjang lebar dengan senyuman nya yang sangat manis. Kedua bola matanya menatap Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Boyfriend.
FanfictionSeberapa bahagia kah Alana memiliki kekasih yang super protective kepada nya? Seberapa lama hubungan Alana dengan kekasih nya bertahan? Bisakah ia membalas segala kebaikan yang kekasihnya telah berikan kepadanya?