perkenalan

156 1 1
                                    

Caca POV

Namaku adalah carelisa reisa aku sering di panggil dengan sebutan caca.
Hari ini aku akan menjadi murid baru di international school
"Huh menjadi murid baru itu emang menyebalkan" ucapku dalam hati
Aku memasuki ruangan kelas yang di penuhi dengan murid murid baru.
"Eh kamu murid baru ya?ayo perkenalkan diri kamu" ucap guru yang sedang mengajar dikelas itu.
"Iya bu. Hai teman teman nama saya carelisa reisa panggil aja namaku caca. senang bertemu dengan kalian" ucapku sambil tersenyum manis.
"Caca kamu boleh duduk di sudut itu" perintah guru itu sambil menunjukan bangku yang akan kududuki.
aku pun segera berjalan menuju tempat dudukku tiba-tiba ada seorang lelaki jahil yang menjanggal kan kakinya saat aku berjalan. "Eh! Astaga hampir aja aku jatuh. Dasar tu cowok jail banget".

Bel sekolahpun berbunyi
Kring kring kring

"Semua orang pergi ke kantin sepertinya ga ada yang tertarik untuk berteman sama gue deh buktinya ga ada yang ngajak gue" ucap ku dengan nada pelan dan sambil memperhatikan murid murid lainnya yang berjalan keluar kelas.

Aku hanya berdiam diri di kelas ditempat dudukku sambil bermain gadget. tiba-tiba aku teringat sesuatu "eh bukan nya si reza satu sekolah sama gue ya tapi mana ya dia kok ga ada sih" ucap ku pelan sambil melihat ke kanan dan ke kiri.
Rezya vahreyzi adalah sepupu ku ibunya adalah adik kandung ibuku kami sangat dekat dari kecil kami sudah bersama dia lah yang tau tentang seluk beluk ku dan kami juga sering dijuluki si kembar karna wajah kami yang ampir mirip.
Tiba tiba bel masuk berbunyi. Aku yang sedari tadi bermain gadget di dalam kelas tiba tiba ada pria bertubuh besar di hadapanku dia tersenyum manis sepertinya dia mengenalku tapi siapa dia.
Pada saat guru memasuki kelas dan memulai pelajaran guru itu meminta agar kami membentuk sebuah kelompok tetapi tidak ada seorangpun yang menawariku.

Author POV

Carelisa reisa adalah seorang perempuan bertubuh mungil dia tipikal orang yang ceria periang dan lucu dia hidup di kalangan orang sederhana beruntung dia masih mempunyai keluarga yang utuh dan cukup harmonis.

Akhirnya bel masuk pun berbunyi.
Kring kring kring
Murid murid berlarian menuju ke kelas masing masing.
"Eh adiknya reza ya?" Ucap pria bertubuh besar itu.
Pria Bertubuh besar itu adalah sahabatnya reza dari kecil.
"Iyaa"ucap caca lembut.
"Ohiya. Gue temennya reza gabung aja yuk"ucap pria itu.
"Iya hehe boleh kok kebetulan juga gue belum punya teman" ucap caca seraya tersenyum manis.

Guru pun akhirnya memasuki kelas dan memulai pelajaran.
"Oke anak anak sekarang kita bentuk kelompok satu kelompok ada 5 orang. Kalian bisa membentuk kelompok kalian masing masing" ucap seorang guru

"Eh lo sama gue aja"

"Sama kita aja sini jadi pas"

Caca sedari tadi tampak kebingungan karena tidak ada seorang pun yang berniat mengajaknya bergabung.
Akhirnya caca menawarkan diri. "Eh gue boleh gabung sama kalian ga?" Ucap caca lembut.
"Hm boleh kok. Kebetulan kita kurang satu orang ni"ucap seorang anak perempuan.
"Is ngapain sih sama dia" ucap seorang perempuan sinis sambil memutar bola matanya.

Mereka semua membentuk kelompok masing masing sampai bel pulang sekolah pun berbunyi.
Kring kring kring

Semua murid berkeluaran dari kelas masing masing.

Caca yang kini berjalan menuju loby sekolah sampai menunggu jemputan.
"Mama mana ya lama banget".

Sekolah udah tampak sepi karena semua murid sudah berpulangan.
"Telpon aja kali ya". Ucap caca sambil membuka handphone nya.

"Halo ma udah dimana".

"..."

"Iya cepat ya ma".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just a FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang