[07] Basket

1.6K 101 0
                                    

"Nada berangkat dulu, ya! Assalamu'alakum." seru Nada menuruni anak tangga.

"Nada sudah besar, tidak pakai popok lagi." Ares, kakak cowok Nada, bersenandung ria sambil menatap layar televisi.

"Kampret, lo, Bang."

"Have fun sama Rafa, ya, sayang." ujar Dera.

Nada pun menghampiri Rafa yang sedang diintrogasi oleh Ayah di teras.

"Yah, Nada sama Rafa berangkat dulu." Nada menarik lengan Rafa menuju mobilnya.

"Jangan malem-malem pulangnya." ujar Ayah tegas.

"Siap!" seru Nada dan Rafa.

Ini malam minggu kedua Nada dengan Rafa. Setelah minggu kemarin aku mengajaknya menonton film di bioskop, kali ini Rafa mengajak Nada untuk bermain basket dengannya.

Tentu, Nada hanya mengenakan celana training selutut dan kaos abu-abu yang kelewat longgar.

Nada senang mendapati Rafa ternyata jago bermain basket. Terbukti, saat pertandingan antarkelas dua minggu lalu. Nada pun tipe cewek yang suka olahraga basket. Jadi mereka bisa bermain bersama.

Begitu sampai di lapangan basket, Nada menaruh tas dan botol minumnya di pinggur lapangan, lalu menguncir rambut.

"Satu lawan satu?" tanya Rafa menantang.

"Berani!" seru Nada tak mau kalah berjalan menuju tengah lapangan.

Bola pertama berhasil diraih oleh Nada, dan Nada berhasil memasukkan bola ke dalam ring.

Skor Nada dan Rafa tak berbeda jauh, namun skor Rafa lebih unggul. Satu kali Nada memasukkan bola ke ring, Nada bisa menyamai skor Rafa.

Nada hendak memasukkan bole ke ring, tetapi Rafa menahannya dengan memeluk perut Nada hingga kakinya terangkat.

Jam di tangan Rafa berbunyi menandakan waktu habis.

"Rafa curang!" seru Nada setelah Rafa menurunkannya.

"Yang penting gue menang!" seru Rafa girang.

Nada hanya tertawa kecil melihat tingkah Rafa.

Untitled MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang