chap 11

40 4 0
                                    

"Mengapa semua barang-barangmu bergambar tinker bell?" Kutatap gadis kecil yang tengah berdiri di tengah hujan sambil mengenakan baju bergambar tokoh dongeng Tinker bell lalu di balut dengan jas hujan yang juga bercorak Tinker bell sambil memegang payung yang lagi-lagi bergambar peri kecil yang dapat terbang dengan bantuan bubuk pixie itu

"Aku menyukainya,aku ingin menjadi seperti Tinker bell" kulihat dia tersenyum sambil memamerkan giginya yang sedikit terlumuri coklat karena coklat yang sedang dimakan olehnya

"Mengapa?" Aku menjawabnya sambil menikmati bulir-bulir hujan yang sedang membasahi tubuhku,aku memang suka bermain hujan saat hujan sedang turun dengan derasnya yang kebetulan Doncaster sedang di guyur hujan lebat pada hari ini

"Karena Tinke bell bisa terbang" apa dia gila? Jika dia menyukai si bodoh Tinker bell hanya karna dia bisa terbang mengapa dia tidak menyukai burung saja burung juga bisa terbang bukan? Burung yang nyata-nyatanya sudah ada di dunia nyata dan dia dapat menemuinya secara langsung dengan sesuatu yang dia sukai,aku benar kan?

"Tidak ada alasan lain?" Aku mengerutkan alisku seolah pendapatnya tadi kuranglah masuk akal

"Tidak" kulihat dia membuang bungkus coklatnya secara asal karna dia telah melahapnya habis

"Jika kau ingin menjadi Tinker bell karena dia bisa terbang,aku ingin menjadi Peter pan" aku berjalan ke arahnya sambil mengelap sisa-sisa coklat di sekitaran mulutnya,mengapa dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan benar?

"Karna Peter pan bisa terbang?" Kulihat dia mengangkat sebelah alisnya

"Tentu tidak aku tidak bodoh sepertimu,jika aku di suruh menyukai sesuatu karena dia bisa terbang aku akan memilih menyukai burung dari pada aku menjadi makhluk aneh dengan pakaian hijau idiot yang di kenakannya" kulihat dia mengerucutkan bibirnya

"Lalu?"

"Karena kau adalah Tinker bellnya,jika kau Tinker bell tidak ada yang boleh menjadi Peter pan selain aku" kulihat bibirnya yang mengerucut perlahan-lahan menjadi senyuman lembut

"Kau sangat sweet" aku menautkan kedua alisku,memangnya dia mengerti apa yang dia katakan

"Apa yang kau katakan?"

"Entahlah,tapi kakak perempuanku sering mengatakannya ketika kekasihnya menelfonnya" aku memutar mataku,bahkan dia tidak mengerti apa yang dia katakan

"Kau bodoh" aku menatapnya sambil membuat ekspresi wajah datar

"Terimakasih,dan oh bisakah kita pulang sekarang Luke aku sudah menemanimu selama dua jam di sini" gadis kecil di hadapanku ini sekarang sedang menunjukan ekspresi bosan yang tercetak jelas di wajah cantiknya

"Luke?" Seketika suara Elle seolah menarikku ke dunia nyata,bayangan masa kecilku dan Elle seketika berputar jelas di fikiranku,kutaruh kembali bingkai foto yang ada di genggamanku foto ini di ambil ketika aku dan Elle berada di junior high school saat itu Elle memaksaku berfoto dengannya di foto ini Elle sedang mencium pipi kiriku,Elle terlihat sangat cantik di foto ini dengan rambutnya yang masih sepanjang bahu menambah aksen cantik pada dirinya saat itu

"Kau sudah bangun?" Kudaratkan diriku di tepian kasur Elle

"Ya,apa yang terjadi semalam? Apa aku membuat kekacauan?" Elle menautkan kedua alisnya pertanda bahwa dia sangat bingung

FAIRYTALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang