One day, someone will look at you're the most perfect thing they have ever seen. One day, you will find someone who won't be able to imagine living their life without you.
~~~***~~~
Setelah kedatangan Soo Jung ke Academy, perlahan-lahan kehidupan Sana mulai kembali normal. Ia juga merasa bahwa tidak semua orang membencinya.
Setelah melakukan olahraga pagi, Sana dan Soo Jung pergi ke kantin. Saat perjalanan melewati lorong mereka bertemu dengan Astro. Mereka tersenyum kepada Sana dan juga Soo Jung. Akan tetapi, tidak untuk laki-laki yang berjalan di barisan paling belakang yaitu Eunwoo. Ia malah sibuk memainkan poselnya entah apa yang sedang ia lihat.
Sana mencoba menyapa Eunwoo saat bahu mereka berpapasan. Akan tetapi, tidak ada respon apapun dari Eunwoo.
"Memang benar dugaanku bahwa malam itu kau memang sedang mabuk. Apakah kau harus mabuk dahulu agar kau mengenalku? Menganggapku ada?" batin Sana miris.
"Hei, kau melamun ya Sana? Ah...aku tahu pasti kau melamunkan Eunwoo? Benarkan?" senggol Soo Jung hingga membuyarkan lamunanku. Ia seperti tahu apa yang sedang ku pikirkan.
"An...andwe, aku tak memikirkannya." Ucap Sana terbata-bata.
"Jinjja? Kenapa kau gugup seperti itu? Hei, Eunwoo, Sana sedang memikirkanmu!" Soo Jung berteriak keras hingga dapat mengalihkan pandangan Eunwoo dari ponsel dan berganti menatap Sana.
"Aish, apa-apaan kau ini?" Ucap Sana malu.
Kini mata Sana dan Eunwoo telah menjadi satu walaupun jarak mereka jauh. Sana menemukan kenyamanan saat menatap Eunwoo. Sedangkan Eunwoo merasakan getaran aneh dalam dirinya.
"Hentikan, lupakan malam itu." Pikir Eunwoo lalu berbalik dan tak menatap Sana lagi.
Tiba-tiba ada seorang namja berlari ke arah Sana dan Soo Jung.
"Soo Jung-ah, kau dipanggil ke ruangan direktur Jung." Ucap namja itu.
"Aku tak mau menemuinya." Balas Soo Jung.
"Kau harus menemuinya kalau tidak aku akan kena hukuman."
"Ne...ne, arraseo."
Namja itu lalu pergi.
"Mau ku temani?" Tawar Sana.
"Tidak usah. Aku bisa sendiri. Lagi pula aku bukan anak kecil. Pergi dulu ya." Ucap Soo Jung lalu pergi. Dan kini Sana sendiri.
🍥 🍥 🍥 🍥 🍥 🍥 🍥 🍥
Disaat Soo Jung telah sampai ambang pintu ruangan ia melihat Yerin sudah duduk menatapnya sinis dari dalam. Ia tak merasa takut. Dengan percaya diri ia masuk dan langsung duduk di kursi sebelah Yerin.
"Lihatlah appa, ia sungguh tak sopan." Sindir Yerin. Sedangkan Soo Jung hanya mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan dengan malas.
"Yak! Kau lihat kan? Aku bisa melakukan apapun yang ku mau. Dan kau juga bisa lihat bahwa laki-laki di depanmu itu adalah appa ku. Kau pasti sedang gugup saat ini." Lanjut Yerin. Soo Jung tak ingin membalasnya ia lebih memilih diam.
"Yerin, cukup, apa yang kau lakukan?" potong direktur Jung.
"Ck. Muna sekali." Lirih Soo Jung.
"Kenapa appa membelanya? Jelas-jelas ia mengambil tempat tidurku, merusak barangku, dan juga mengganggu tidurku. Itu tak adil untukku sebagai anakmu."
Kali ini Soo Jung tak bisa diam. Darahnya sudah naik. Tak bisa menahan amarahnya.
"Apa? Kau bilang tak adil? Hanya seperti itu saja kau merengek. Bahkan kau tak pernah memikirkanku?" balas Soo Jung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Music [ASTRO FANFICTION] (HIATUS!)
FanfictionSetiap orang mempunyai mimpi. Begitupun juga mimpi kami. Musik adalah jiwa kami. Musik mengajarkan kami arti kehidupan yang sebenarnya. Musik yang menyatukan kami. Musik yang mengajarkan kami akan adanya sahabat, pertemuan, perpisahan, dan juga yang...