ENAM

15.1K 775 35
                                    

Ketukan keras di pintu saat hari masih sangat pagi, terasa sangat menjengkelkan bagi Maggie yang merasa kenyamanan tidurnya terganggu. Seharusnya satu jam lagi ia baru bangun, seperti kebiasaannya setiap pagi.
Ia masih enggan untuk beranjak turun dari tempat tidur. Ia malah membenamkan wajahnya dengan bantal.

Pria yang mengetuk pintu dari luar sangat jengkel tak mendengar ada reaksi apapun dari dalam kamar. "Maggie....Maggie...!!!" Teriaknya kencang di sertai dengan ketukan pintu bertambah keras.

"Hari ini adalah jadwalmu ke gym...!!!!' teriak Derick dengan suara makin keras.

"Aku berubah pikiran...!!!" terdengar teriakan dari dalam kamar.

Derick adalah pria penuh tekad dan dia sebagai mantan atlet sepakbola sangat paham, tidak ada dalam kamusnya menyerah kalah sebelum bertanding. Ia menganggap Maggie adalah tantangan, ia tidak akan menyerah. Sekarang ia coba membuka pintu kamar Maggie, ia tak akan peduli seandainya gadis itu telanjang sekalipun. Ia mencoba masuk ke dalam kamar gadis yang malas olah raga ini, yang ternyata pintunya tidak terkunci. Aroma wangi khas gadis itu menyambutnya saat ia masuk ke dalam. Di dalam ia mendapati sosok yang tertutup selimut dengan bantal menutupi kepalanya.

"Tempat tidurnya cukup besar dan bisa menampung dua orang." Itu yang pertama kali terlintas dalam benaknya. Derick merasa terkejut dengan reaksinya sendiri dan ia kesal karenanya. Gadis ini telah membuatnya gila. Berada di dekatnya membuat Derick selalu berpikir yang tidak-tidak, ia merasa telah menjelma menjadi pria mesum.

"Ayo Maggie bangunlah... jangan malas!" ucapannya sambil menarik paksa selimut gadis itu hingga ke mata kakinya. Ia lega sekaligus kecewa, piyama yang di pakai gadis itu menutupi seluruh tubuhnya. "Apa yang kau harapkan Derick, kau ingin dia telanjang di depanmu? Kau memang sudah gila!" umpatnya dalam hati.

Maggie yang merasa kenikmatan tidurnya terganggu benar-benar sangat kesal. Apalagi sekarang Derick sedang membuka jendela kamarnya yang terletak di depan tempat tidur. Semilir angin pagi menyeruak masuk, yang membuatnya terjaga sepenuhnya. Tadinya ia pikir sedang bermimpi, melihat Derick berada di kamarnya. Nyatanya Sosoknya memang telah hadir dan saat ini berdiri menjulang di hadapannya dengan tatapan mata yang sulit ia artikan.

'Derick, apa yang kau lakukan di kamarku!" teriaknya marah.

"Hari ini jadwalmu ke gym, Maggie!" Untuk kesekian kali Derick mengulangi perkataannya. Nada suaranya sangat tegas dan tak mau kompromi.

"Baiklah, Tuan..." Maggie bangkit dari tidurnya dan berjalan keluar dari kamarnya. "Kau juga harus keluar dari kamarku...!!!" teriak Maggie.

Derick tersenyum lebar dan berjalan keluar mengikuti Maggie. 'Piyamamu sangat lucu Maggie...'

"Oh....kau, lucu sekali....!" kata Maggie kesal sambil menyeret kedua kakinya menuju kamar mandi. Derick pasti menganggapnya kekanak-kanakan dengan motif kelinci pada piyamanya. Tapi itu semua gara-gara pria itu menginap di sini. Dia tak bisa lagi leluasa bebas berpakaian bebas semaunya. Tentu saja ia tak mau insiden saat Derick pertama kali menginjakkan kaki di rumahnya terulang lagi.

Selesai mencuci muka dan menggosok gigi, Maggie masuk ke dalam kamar mengganti piyamanya dengan pakaian olah raga dan menyiapkan segala sesuatunya. Dari gym ia akan langsung ke kantor.

Di bawah Derick sudah menunggunya. "Lebih baik kau minum segelas air dulu. Tak perlu kuatir kau akan kelaparan. Bukankah hari pertama di gym kau bisa menjalaninya dengan baik, ayo Maggie...yang semangat...!!!" ajak Derick mencoba membangkitkan gairah olahraga gadis itu.

Maggie menuruti semua perkataan Derick. Kali ini ia berusaha tak membantah. Maggie hanya heran melihat perubahan sikap Derick semenjak kejadian malam itu. Selain selalu menghindarinya dan bersikap dingin, adakalanya bersikap lembut penuh perhatian, lalu tiba-tiba menggodanya seperti baru saja berkomentar soal piyamanya atau kemarin Derick menggodanya bahwa ia cemburu pada Mrs Howard. Yang benar saja, wajah Maggie berubah cemberut.

Big is BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang