Diperjalanan Yoongi hanya fokus menyetir sedangkan Saejin sibuk bergelut dengan pikirannya sendiri. Sesekali terdengar deruan nafas berat wanita itu.
"Yoongi-ssi, apa aku terlihat seperti orang gila?" tanya Saejin memulai pembicaraan.
Yoongi menoleh sekilas kemudian kembali fokus menyetir.
"Tidak, Waeyo? Kau gila, hm?"😑
"Apa menurutmu aku harus berobat?" tanya Saejin lagi mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Kalau kau sedang sakit, seharusnya kau memang berobat"
Saejin menghelah nafas berat. Ia memalingkan wajahnya ke luar jendela.
Berusaha meyakinkan diri sendiri dengan pilihan yang ia rasa itu adalah pilhan yang terbaik untuknya saat ini.
"Ayo berteman!" 😁ajak Saejin kembali menoleh ke arah Yoongi.
"Aku tidak mudah menerima seseorang sebagai teman"
Saejin memalingkan wajahnya. Kemudian bergumam, "Sudah ku duga, tidak ada yang mau berteman denganku"😔
"Bukan begitu maksudku, tapi ak_"
"Berhenti di depan! Rumah dengan pagar warna hitam yang itu" ucap Saejin memotong kalimat Yoongi.
Setelah mobil Yoongi berhenti. Tanpa basa-basi Saejin langsung keluar dari dalam mobil tersebut.
"Terima kasih" ucap Saejin sambil membungkukkan tubuhnya. ☺Ia membuka pintu gerbang rumahnya kemudian masuk.
__***__
Pip
Cletek 🚪
"Aku pul-aang"😯☹
Nada bersemangat Seokjin luntur setelah melihat seluruh ruangan di rumahnya gelap.😞
'Dia pergi kemana?' batin Seokjin.
Sedetik kemudian sebuah pikiran aneh melintas di otaknya. 😲 Dengan cepat ia membuka sepatunya dan berlari menuju kamar Saejin.
"Saejin-ah" panggil Seokjin sambil menghidupkan lampu kamar Saejin.
Kosong. Ia berlari ke kamarnya.
"Saejin-ah" panggilnya untuk yang kedua kalinya sambil menghidupkan lampu kamar.
Dan hasilnya tetap sama. Kosong.
Perasaanya mulai tidak tenang. Seokjin berlari menaiki tangga menuju atap. Ia memeriksa setiap sisi sambil menunduk melihat ke arah tanah dan terus memanggil Saejin. Ia takut wanita itu kembali mencoba bunuh diri.😦
Setelah tidak menemukan Saejin di atap. Seokjin berlari kembali masuk ke dalam rumah menuju kamar mandi yang ada di dapur.
Namun, saat ia melewati ruang tamu, tanpa sengaja ia melihat tas milik Saejin tergeletak di atas meja ruangan tersebut.👜
Seokjin berjalan pelan menuju sofa ruang tamu. Dan...
"Aigoo, kenapa dia tidur disini?"😧😑 eluh Seokjin setelah menemukan Saejin sedang terkapar di sofa ruang tamu dengan tangan kanan yang menekan bantal menutupi wajahnya, tangan kiri dengan lengan yang di perban ia letakkan di atas perutnya dan kaki kanannya yang melintang di atas meja.😪
Seokjin menarik pelan bantal yang menutupi wajah Saejin.
'Dia menangis?' 😯
Seokjin mendudukan bokongnya di lantai dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah Saejin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me!
FanfictionSalahkan jika ku terlalu mudah jatuh cinta? Salahkah jika ku terlalu berharap padanya? Mereka berkata lukamu akan benar-benar sembuh jika kau sudah menemukan cinta yang baru, apa itu benar? Dimana cinta itu? Aku hanya tidak ingin terlalu terlarut da...