Part 28

16.4K 478 6
                                    

Dania belum juga menunjukan tanda akan sadar, Defran terlihat sangat frustasi wajahnya sudah sangat kusut seperti baju yang dikenakannya.
"Sweetheart sadar dong, kamu kok tega sama kakak! Kakak kangen kamu sayang."
"Sweetheart kalo kamu bangun nanti kakak bikinin nasi goreng cumi kesukaan kamu yah!" lanjutnya mengengam tangan sang istri.
"Kamu gak capek apa tidur mulu sayang? Ayo bangun dong kita pulang ke kampung lagi biar ketemu sama Tiara sama kasih terus kita panen padi lagi." cerocosnya.
"Kak Bey bangun kak Bey, itu suara Rara sayang bukan suara kakak, Rarakan adik kamu yang paling kamu sayang dia nyuruh kamu bangun, ayo dong bangun sayang! Kakak rindu suara kamu." bujuknya.
"Kamu marah yah sama kakak? Iya kakak akui kakak salah sama kamu, nanti kalo kamu bangun kamu bebas apain kakak, mau kamu pukul, tampar, cubit terserah kamu sweetheart, asal kamu bangun yah!"
"Sweetheart bangun dong kamu gak kasian apa sama baby D, baby D bisa kenapa-napa kalau kamu gak bangun-bangun." Ucapnya sedih.
"Kak Def ayo pulang dulu, kakak juga butuh istirahat!" Bujuk Devana.
"Iya Def, biar papa sama Nana yang ganti jagain Dania." Sambung Wildan papanya.
"Gak bisa pa, Def mau tetep di sini, Def gak butuh istirahat, Def mau jagain Nia pa." Tolaknya.
"Gak bisa gitu dong Defran, kamu gak kasian apa dengan Dira tunangan kamu, kamu harus pulang sama mama sekarang!" Marah Maura.
"Persetan dengan tunangan itu, gara-gara mama maksa def tunangan Nia kayak gini, Def gak mau pulang, Def cuma mau Nia." katanya kacau.
"Sweetheart, ayo bangun sayang! Kamu gak kasian apa sama aku? Aku seperti orang gila sayang, Aku menghancurkan hatiku sendiri sayang, ayo bangun sayang!"
"Def ayo pulang!" kata Dira yang tiba-tiba muncul.
"Aku gak mau, aku mau di sini nemenin istri aku." Katanya marah.
"Def kamu bisa gak sih hargain perasaan aku sebagai tunangan kamu Def, jangan mentingin Dania aja! Aku juga butuh kamu." Cerca Dira.
"Kamu tahu istriku terbaring di sana, itu karena pertunangan sialan ini, Daniaku gak mungkin marah terus jatuh ke kolam kalo kita gak tunangan Dira, Dania pasti sekarang lagi manjaa-manja sama aku, hiks hiks ini salah aku, aku seharusnya gak ngabulin permintaan mama, aku seharusnya gak perlu bikin istri aku cemburu dan marah kayak gini, aku seharusnya gak ngancurin hati dan kepercayaannya, aku-aku seharusnya jagain dia, buat dia bahagia, aku salah hiks hiks, aku pantes dihukum hiks hiks, sweetheart ayo bangun sayang! Kamu marah ya aku tunangan sama ulat bulu ganjen ini, aku putusin ya tunangan aku, sekarang kamu bangun sayang, kamu gak suka yah kalo aku deket-deket ulat bulu ganjen , aku usir ya dia, tapi kamu janji harus bangun sayang!" Tangisnya tak bisa ditahan lagi penyesalan hanya penyesalan istrinya belum juga sadar.
"Dira mulai hari ini dan selanjutnya kamu bukan tunangan aku, karena aku mau tunangan sama kamu cuma mau lihat istriku cemburu dan satu hal lagi kamu lebih baik pergi karena Dania gak suka kalo aku deket-deket kamu!" Katanya langsung melepas cincin dan memberikan lagi kepada Dira.

Dira pergi dengan berurai air mata hatinya teriris pilu lagi-lagi dia gagal mendapatkan seorang Defran meski saingannya telah terbaring lemah tak sadarkan diri pun percuma, cinta Defran memang bukan untuknya tapi untuk Dania saingan yang berusaha di singkirkannya, orang yang baru Defran kenal tapi mampu menguasai sepenuh hati Defran.

Defran memang tak berniat untuk bertunangan dengan Dira tapi lebih kepada rasa kesalnya kepada Dania saat mereka ke warung bakso pakde, Defran cemburu tapi tak bisa mengungkapkannya hingga dia memilih cara yang membuatnya harus menghancurkan hati istrinya dan tentu hatinya sendiri, dia ingin membuat Dania cemburu kepadanya.

Mata Dania perlahan mulai terbuka, dan pandangan pertamanya adalah Defran yang tertidur di samping nangkasnya, melihat Defran, Dania teringat kejadian yang membuatnya terpaksa terbaring di rumah sakit, sorot matanya menunjukan kebencian yang dalam.

Defran terbangun saat Dania berusaha melepaskan tangannya dari tangan Defran.
"Sayang kamu udah sadar, kamu mau apa? Kamu butuh apa? Aku panggil dokter dulu!" Defran senang istrinya akhirnya sadar.
"Tidak perlu, aku hanya ingin kau pergi dari sini!" Raut Dania menunjukan aura kebencian.
"Sweetheart kamu ngomong apa sayang? Aku panggil dokter ya?" bujuk Defran.
"Siapapun tolong usir orang ini dari hadapan saya!" Pekik Dania.

Dania Bella  [Pindah Ke Noveltoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang