FOREVER MORE PT.25

1.1K 133 31
                                    

"Maaf, Yifan. Tapi, Jongin sedang dalam bahaya. Dan aku tak bisa mendeteksinya jika---"

"Aku akan pergi." Potong Kris.

Kata-kata Sehun bagai pisau berkarat yang mengiris daging kulitnya.

Sakit.

Dan dengan langkah pelan, ia pergi dari hadapan Sehun. Ia bukan namja egois yang melakukan segala cara untuk mendapatkan hal yang ia inginkan.

Ia tidak serendah itu.

Cinta tak harus memiliki, kan?

Lagipula, tentang Jongin. Kris sudah lama berteman dengan namja tan itu.

Suka duka mereka jalani bersama selama belasan tahun, dan ia tidak mungkin dengan mudahnya membiarkan sahabatnya terluka hanya karena cinta. Hanya karena keegoisan perasaannya.

Mungkin ini memang jalan terbaik. Mungkin Takdir yang mereka jalani memang seperti ini.

Mereka sepasang Takdir, tapi tak bisa bersatu.

Ibarat sepasang sepatu. Mereka berdampingan tapi tak sama. Dan takkan pernah sama.

Sehun memandang punggung Kris sendu.

Namja itu terlihat rapuh. Tekstur punggungnya juga terlihat ringkih.

Sehun amat sangat merasa bersalah karena dulu pernah memanfaatkan Kris untuk kepentingan dirinya sendiri. Untuk membuat Jongin menjauh darinya.

"Maafkan aku, Yifan. Tapi, ini semua demi kebaikanmu."

Dan Sehun dengan segera memokuskan fikirannya lagi.

----

----

----

"ARRG---HHH!!!"

"HYUNG!"

"GWAENCANA? HYUNG! JAWAB AKU! JEBBAL!"

"ARG---GHHH!!!"

Suara tangisan terdengar. Dan hal itu membuat Sehun membeku seketika. Sekujur tubuhnya terasa tak bisa digerakan.

Apa jangan-jangan---

"CHANYEOL HYUNG!"

"HARABEOJI! KAU KENAPA, EOH?!"

BRUK

Sehun tak kuat lagi menahan bobot tubuhnya. Ia merosok ke lantai.

"Chanyeol." Lirihnya.

Kenapa kau lakukan ini?

***

Jongin memandang sendu sebuah peti di depannya.

Kakeknya tidur di dalam sana. Si tempat gelap tanpa cahaya sedikitpun.

"Wae?" Tanyanya.

"Kenapa kau menolongku, eoh?"

Jongin mendekati peti coklat itu pelan. "Bangunlah. Bukankah kau bilang akan memberiku banyak makanan? Aku sedang ingin makan kepiting kecapmu. Jebbal!"

Di elusnya bagian atas peti itu ngilu. Kenapa Chanyeol memilih untuk mengorbankan dirinya demi Jongin? Mereka memang sedarah, mereka memang memiliki darah yang mengalir dengan golongan yang sama, tapi kenapa Chanyeol bisa pergi begitu saja? Bukankah dia Vampire?

Bukankah Vampire tidak akan mati? Vampire mahluk abadi, iya kan?

Sehun berjalan menuju ke arah Jongin. "Kau mau membakarnya sendiri?" Tanyanya sembari menyodorkan sebuah pematik bening pada Takdirnya itu.

FOREVER MORE - KAIHUN/KRISHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang