Kissing Strangers

°°Warga+62°°

VOTE DULU🥺💣💄💄

Cup...

Gadis ini; Ocha mencium dirinya yang sangar ini tepat di pipi, saat itulah Abram menyadari ada aliran listrik di dalam dirinya, mengapa ia bergetar...?

... 🕑🕝🕑🕝🕑🕝🕒⏲️🕒....

Pereda amarah adalah ciuman. Itu yang selalu Ocha lakukan kepada Papa dan abangnya. Mereka selalu memarahi Ocha tentang ini dan itu, membuat Ocha pusing tujuh keliling, dan satu ciuman di pipi membuat mereka berdua langsung memaafkan Ocha, simpelkan. Itu hal yang biasa terjadi, Ocha sudah sering melakukannya tapi kenapa.......Ocha sudah mandi, sudah makan, sudah ini, sudah itu, sudah dongkrong juga di closet.. kenapa..! Kenapa? Hanya karena sebuh kecupan untuk pria asing itu membuat dirinya terus terngiang-ngiang, terbayang-bayang seakan tubuhnya ini kaku kemudian tersetrum membuat Ocha terkejut.. kepalanya penuh tanda tanya

Setelah kejadian tadi sore, Ocha langsung berlari menjauhi Om itu tanpa bilang makasih. Om itu tak mengejarnya, tidak juga melukainya, Ia hanya tercengang dan itu sebuah kesempatan untuk Ocha lari sejauh mungkin. Semoga saja dirinya tidak di pertemukan lagi dengan pria asing tadi, kelihatannya pria itu memang seorang penjahat

😎😎😎😎😎😎

" Morning " sapa pria yang sudah rapi dengan setelan khas pria kaya yang melekat seksi di tubuhnya. Lantas semua orang yang ada di meja makan memperhatikan dirinya yang kini tengah membolak-balikkan majalah Bussines

" Abram. Mama kira kamu tidur di apartemen tadi malam " Abram menatap mamanya 'wanita teranggun di dunia'

"Memangnya gak boleh!" sahutnya ketus

Membuat seseorang yang ada di sebelahnya tergelak geli, adiknya ini selalu membuatnya kesal

" Modus. Bilang aja duit abang habis kan mau minta ke mama papa jadi tidur di rumah" ucap Ellyna membuat Abram melirik adiknya geram. Tangannya dengan cepat menarik adiknya ke dalam apitan antara lengan dan keteknya lalu menjitak nya kencang

"Sakit" ringis Ellyna

" Abram, Ellyna.. jangan bertingkah seperti anak kecil. Apalagi kamu Abram, umur sudah kepala tiga masih aja jadi bujangan! " What the Hell, itu tadi bukan Ibunya yang bicara melainkan papanya. papanya termakan ucapan Ibu-ibu komplek rupanya

Abram membuat mimik wajahnya seolah tak mendengar ucapan papanya

" Mama setuju. Mama mau mantu secepatnya biar bisa pamerin dia di arisan" udah pedas di tambah panas, memang top goals kedua orangtuanya ini. Abram meredam kekesalan begitu besar, ia masih belum ingin menikah

" Lihat ini ' The Number 1 Bussines Man top From Asia' " Abram berusaha mengalihkan pembicaraan dengan memperlihatkan sampul majalah bergambarkan foto dirinya di sana bertulisan Pembisnis nomor satu di Asia. Dengan bangga Abram menunjukan itu

" Papa Sudah lihat dan papa bangga. Tapi rasa bangga papa belum seberapa dibandingkan kalau papa dapat cucu dari kamu nanti" Demi burung gagak yang masih joget, Abram ingin sekali nyanyi ' setan apa yang........

Bunyi decitan sendok dan garpu menandakan bahwa Abram meninggalkan mereka bertiga di meja makan, bunyi gelak tawa dari mereka membuat Abram begitu marah

" Berangkat " titah Abram kepada Denny, supir yang selalu mengantarkannya kemanapuan Ia mau

.... .... ..... .... ..... .....

Semua orang tunduk ketika Abram menginjakkan kaki di perusahaan besar bernamakan The Barack Company. Perusahaan ekstraktif yang lebih bergerak di bidang pertambangan, tak heran membuat seorang Abram begitu bergelimang harta

Abram naik menuju lantai teratas ruangan khusus direktur utama. Baru saja lift terbuka ia sudah di tunjukkan dengan hal yang membuat Abram teringat dengan gadis bar-bar yang ia temui kemarin. Gadis yang sudah berani membentaknya, gadis yang sudah membuang pistolnya, dan gadis yang dengan beraninya.....menciumnya

Abram melangkah marah keluar dari lift dan dua orang yang di mabuk cinta ini masih belum sadar juga rupanya. Dengan deheman Abram berusaha menegur, namun hasilnya nihil.. Sekretaris dan asistennya ini begitu saling mengecap satu sama lain

Api tidak akan padam kalau tak ada air, dan di sini tidak ada air, suara menggelegar langsung membuat Tio dan pacarnya pucat pasi

" TIOOOOOOO!!!"

Tamatlah riwayat ku. Tio membatin memperhatikan Boss besar yang amat marah. Bahkan Bossnya itu menutup pintu sangat keras, andaikan kaca pasti sudah pecah.

🕒🕒🕒

Abram duduk dengan kuasanya. Moodnya sangat buruk terlihat dari dasi dan jas yang tergeletak begitu saja di lantai marmer ruangannya. Pertama, kedua orangtuanya yang mendesak dirinya untuk menikah. Kedua, ia melihat Tio dan sekretaris barunya itu berciuman. Dan yang ketiga, perempuan bar-bar kemarin kembali merasuk ke dalam pikirannya ketika ia sudah mengikhlaskan tentang Ciuman itu..

Semua itu sangat mengacaukan. Apalagi yang ketiga.. gadis bar-bar itu masuk kedalam mobilnya seenakya, membuang pistol kesayangannya, membentaknya, dan mencuri ketampanannya dengan ciuman. Abram tak akan pernah rela dan akan membuat perhitungan kalau bertemu kembali dengan gadis bar-bar warga +62 itu. Lihat saja nanti...