Hari ini orang-orang menatapku dengan aneh, itu dapat dilihat ketika tadi bang syad tengah memarkirkan motornya di parkiran sekolah, dan ketika kami melewati gerbang sekolah tadi, dan juga ketika di koridor sekolah. Mungkin karena faktor penampilanku yang berubah, tapi aku merasa jengah dilihat seperti itu. Orang yang biasanya tidak menggubris ketika aku lewat, kini malah menatapku "Huh, menyebalkan! Jangan lihat diriku seperti itu! Itu terasa aneh untukku, bersikaplah seperti biasa!" Gerutuku dalam hati.
Dan saat ini adalah hal yang paling menyebalkan, bagaimana tidak, ketika aku mengucapkan salam, kelas yang semulanya ramai menjadi hening seketika, mereka menghentikan aktivitas mereka, dan menatapku dengan tatapan yang... Menyebalkan! Sedangkan aku berjalan dengan biasa namun lebih anggun, dan bermasa bodoh dengan tatapan mereka namun tatapan mereka membuatku merasa menjadi orang yang sangat-sangat aneh. Tatapan mereka lepas dariku ketika bu husna atau guru bahasa inggris masuk, fahri yang menjabat sebagi ketua kelas pun menyiapkan kelas untuk memulai pembelajaran.
Najwa duduk dikelas X MIA 7, karena perilakunya yang nakal membuatnya berada di kelas yang penghuninya rata-rata adalah anak nakal, dan penampilannya kali ini benar-benar membuat teman-temannya tercengang, begitu juga guru bahasa inggrisnya itu. "Kamu najwa? Najwa hizwatul maulida?" Tanya bu husna kepadanya. "Iya bu" jawabnya dengan senyuman. "Kamu udah berubah? Yakin bisa istiqomah? Kamu aja dulu kayak gitu, gampang emosian, gak sabaran lagi" ucap bu husna meremehkan. Allah bersama orang yang sabar wa, ingat! Batinnya menasehati "In syaa Allah bu, bantu najwa istiqomah dijalan-Nya ya bu!" jawab najwa dengan sopan. "Ya ya" ucap bu husna kemudian "Jangan iya bu, tapi in syaa Allah! karena kita gak tau masa depan, kalo kita iya-in terus gak bisa nepatin berarti kita ingkar bu, dan Allah gak suka itu bu" ucap najwa mengingatkan "Kamu itu ya, baru juga berubah kayak gitu udah sok ceramahin ibu, kamu pikir ibu gak tau? Kamu ngeremehin ibu?" kata bu husna tidak terima. "Tap-" ucap najwa terpotong "Sudah! Ibu tidak terima alasan, keluar kamu dari kelas saya dan temui saya diruang guru saat istirahat!" potong bu husna marah. "Baik bu"
"Benar kalo kamu bentak-bentak ibu husna?" tanya pak alam kepadaku, yang menjabat sebagai kepala sekolah disini. Setelah dibawa ke ruangan mam husna, aku dibawa ke ruangan kepala sekolah "Demi Allah pak! Saya gak bentak bu husna" sanggahku, ini tidak benar, aku tidak membentak bu husna tadi, aku hanya memberitahukan yang memang semestinya. "Saya lihat kamu berubah sekarang, jadi kamu taukan kalo bohong itu dosa? apalagi kalo kita fitnah orang lain" tanya pak alam memastikan "Saat itu saya hanya memberitahukam yang seharusnya sesama muslim lakukan dan jika ibu tidak suka dengam kata-kata saya, saya minta maaf bu! Maafkan najwa bu!" jawab najwa "Oke, saya memutuskan tidak berpihak pada siapa pun kali ini, baik bu husna ataupun najwa, tapi jika saya mendengar hal ini sebanyak 3 kali, saya hukum kalian berdua, sekarang keluar dari ruangan saya" titah pak alam
"Kenapa kamu minta maaf kepada ibu?" tanya bu husna saat keluar dari ruangan kepala sekolah. Mendengar pertanyaan bu husna, membuat murid yang berjalan seiringan dengannya tersenyum lembut dan menjawab "saya memang baru memulai menjadi lebih baik, tapi saya berusaha untuk melakukan semua yang baik yang bisa saya lakukan dan semua itu bukan tanpa kekurangan, semua butuh proses untuk menjadikannya menjadi baik dan semakin baik. Contohnya seperti di kelas, dan kata-kata saya di kelas tidak mungkin jika tidak mengandung kesalahan, tapi saya tetap berusaha menjadi lebih baik, dan saya meminta maaf kepada ibu dan karena telah membuat ibu marah, dan entah saya ataupun ibu yang salah, tapi najwa harus meminta maaf karena jika tidak, perselisihan ini akan terus terjadi dan membuat hubungan silaturahmi akan terputus, dan apabila hubungan silaturahmi terputus maka amal ibadah kita tidak akan di terima selama 40 hari kan bu? Kan Najwa gak mau kalo pahalanya gak di terima, ngeri bu!" kata Najwa sambil bergidik ngeri. Perbincangan mereka pun berhenti saat di depan ruang guru, dan najwa pun berpamitan "Najwa pergi dulu ya bu, assalamu'alaikum" pamit najwa kepada bu Husna, dan tanpa sepengetahuan Najwa, guru bahasa inggrisnya itu tersenyum dan berdo'a sambil melihat dirinya yang semakin menjauh "Jadikanlah dia wanita muslimah yang sebenarnya yang mengikuti syari'at agama-Mu dan bantu dia istiqomah di atas kebaikan, kebenaran, dan jalan-Mu yang Engkau ridhoi Karena lillaahi ta'alaa"
"Karena sebuah perubahan besar perlu kesabaran dan proses yang panjang, bukan suatu perkara yang mudah apalagi instan, perlu istiqomah di setiap kebaikan dan kesabaran yang besar dalam beratnya cobaan"
------------------------------------------------------
Assalamu'alaikum and I'm come back😊
Alhamdulillah dan makasih sama yang udah baca juga yang udah kasih bintang orangenya🙏
Bintang orange dan commentnya di tunggu lagi, see you next time and bye, bye, bye..🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Muslimah
SpiritualKarena aku memiliki caraku sendiri untuk menjadi orang hebat dan tidak melampaui batas sebagai seorang muslimah yang menjalankan kewajibannya. Walaupun terkadang masa lalu selalu menjadi tameng untuk orang lain agar dapat men-judge yang lainnya sehi...