Siang ini tepat pukul 12 siang, ruang kelas 11 Mipa 5 terdengar sangat sunyi. Para murid penduduk yang biasanya meramaikan kelas, kini sepertinya vakum dari kegiatan yang selama ini dijalani, entah kegiatan apa yang membuat mereka menjadi mahluk tuhan paling pendiam. Disudut belakang ruang kelas terdapat segerombol anak laki laki yang sedang memandangi ponselnya seperti menonton sesuatu, yang entah apa. Bahkan sampai membuat dinding pembatas walau dengan sarung. Agar para kaum hawa tidak datang ke area tersebut, sungguh menganehkan.
"Bang cincau satu" cablak alex yang tiba tiba datang dan langsung ikut nrimbung.
"Diem napa, ini nanggung dodol. Brisik amat" Omel Dicky yang sedari tadi bergerombol dibelakang, merasa terganggu dengan kehadiran alex
"Tidur lagi sana gih!" timbal Andrew kesal kepada Alex
"Yee, lo lo lo pada nonton apa'an sih. Gue capek tidur mulu, lagian ini sekolah kok dari pagi jam kosong mulu!" jawab alex santai
"Ah" desah brave yang masih fokus pada handphonenya
"Wah wah pelanggaran, nonton apa'an ih! Gak ngajak ajak!" tuduh alex langsung ikut kedalam dinding yang terbuat dari sarung.
"Aduh sempit banget, njirr" oceh didi kesal
"Woy! Boys kalian nonton apa'an dari tadi kagak bangkit bangkit dari kubur" kata jejes lalu mendekat ke area dinding sarung
"Mati'in woy"
"Jejes kesini ama ria, ke grap mampus"
"Anjir nonton nanti lagi, gue masih banyak stock"
"Brave mati'in dulu cok, kegrap bahaya masuk BK"
Oceh mereka panik saat jejes dan Ria ingin mendekat, namun langkah kaki Ria dan jejes terhenti saat mendengar pengumuman
"Pengumuman untuk para pengurus Osis SMA Taruna Bangsa, dimohon segera berkumpul di ruang kepsek sekarang juga!" suara pak rodin didalam mikrofon, yang cukup nyaring
"Gue capek!!!" eluh thea histeris seusai mendengar pengumuman dari pak rodin
"Aduh aduh!! gue merasakan aura negatif deh, ini kita suruh kumpul buat apa" ucap bella cemas
"Udah deh sono kumpul, emang lo mbah bejo apa yang suka ngeramal aura orang!" ucap brandon kepada bella sambil mengacak acak rambutnya gemas
"Kalau gue bisa ngramal aura orang, gabakal gue temenan ama alex!" cablak jejes lalu menarik nafas dalam dalam
"Soalnya pasti auranya negatif" lanjutnya dan membuat gelak tawa dari para teman teman yang mendengar
"emang gue sawan" sahut alex tak terima
"Ayoo buruan girls, Dicky, Dani, gracia. malah masih pada jogrok disitu. Disuruh kumpul! Buruan" omel dave yang baru saja datang, karena diantara para badboy yang kadar kepinterannya paling sempurna ya dave, jangan ditanya yang lain, mereka berangkat sekolah aja udah syukur. Dulu sih semua badboy ikut organisasi osis namun lama kelamaan mereka gapernah aktif dan keluar begitu saja.
"Dave gue absenin gih, mager nih pingin ngadem dikelas" ucap ria kepada dave, sedangkan dave hanya mengerutkan dahinya
"Enak aja, gak! Palingan juga mau molor dikelas. Udah deh buruan" jawab dave sambil menarik tangan ria agar berdiri dari duduknya
"Ini lagi satu malah pacaran, buruan kumpul!!" lanjut dave yang melihat bryan dan jejes sedang berpegangan tangan, dengan sigapnya ia langsung menarik jejes agar mau kumpul
"Yaelah! Baru juga dapet tangan. Udah mau kepisah aja!" kesal bryan sambil memajukan bibirnya
"Dapet tangan mah syukur, nah gue... belum dapet apa apa. Nasib nasib punya pacar galak!" gumam brandon sambil menggaruk garuk tengkuknya yang tidak gatal
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FUCK BAD GIRLS
Ficção AdolescenteSebuah kisah tentang kenakalan masa remaja, persahabatan, serta cinta pada masa SMA. " Jika memang aku tidak ditakdirkan untuk memilikimu selamanya. Setidaknya aku pernah memilikimu walau hanya sementara " " Kalau memang aku hidup 1000 tahun lalu...