Keesokan harinya, Seokjin sudah mulai masuk sekolah kembali. Seperti biasa ia akan memasang wajah datar memuakan seperti yang biasa Yoongi katakan. Ia berjalan santai dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celananya. Dan tatapannya terus menatap kedepan tanpa menoleh menatap sekitarnya.
Saat ia lewat kelas Jisoo ia melirik sekilas ke jendela, berharap dapat melihat yeoja itu. Dan benar Jisoo sudah disana sedang bercanda dengan Jiae disampingnya. Ia menatap wajah yeoja itu. Entah mengapa ia sangat suka melihat wajah itu. Senyum manis yang sentiasa terukir di wajah seputih porselen itu. membawa kenyamanan untuk Seokjin sendiri.
Seokjin menghela napas, mengingat kejadian kemarin saat ia tak sengaja membentak yeoja itu. Ada sedikit wajah sedih terpampang disana. Tetapi yeoja itu tetap tesenyum.
"Hei, kau sedang apa disini?"
Tiba-tiba suara menginterupsi kegiatannya. Ia menoleh untuk melihat siapa yang mengganggunya.
Aish, kenapa manusia kuda ini selalu muncul?
"Hei kenapa kau diam saja, Seokjin. Namamu Seokjin kan?" Tanya Hoseok lagi.
"Ah ya. Tak apa." Ucap Seokjin singkat dan bergegas meninggalkan namja itu.
Hoseok hanya diam menatap kepergiannya. Kemudian ia berjalan masuk ke kelas seperti biasa. Ia melihat pujaan hatinya---Yah memang Hoseok sudah memantapkan hatinya untuk menyukai. Ah ani mungkin mencintai Jisoo---Sedang mengobrol dengan Jiae dan berniat mendekati mereka.
"Selamat pagi tuan putri" ucap Hoseok didepan mereka.
"Oh, selamat pagi juga Hoseokie" balas Jisoo menoleh menatapnya.
"Aish, pergilah duduk sana kau kuda. Mengganggu saja." Ucap Jiae sedikit mengusir namja itu.
"Ah iya iya. Aku kan hanya ingin menyapa tuan putriku saja." Balas Hoseok kemudian pergi berjalan kearah bangkunya dengan Taehyung yang sudah duduk disana sedang menyalin tugas dengan khidmat.
"Tidak mengerjakan tugas lagi Tae?" Tanya Hoseok lalu duduk disampingnya.
"Ah diamlah hyung sebentar lagi kelas dimulai dan tugas ini masih banyak." Balas Taehyung masih sibuk menyalin tugasnya.
Hoseok hanya menggedikan bahunya kemudian mengeluarkan buku mata pelajaran yang akan dimulai sebentar lagi.
~~~
Bel istirahat berbunyi tanda kegiatan belajar mengajar segera diakhiri. Teman sekelas Jisoo riuh karena mendengar suara tersebut, dan segera mereka berhamburan untuk pergi ke kantin.
Hoseok sedari tadi menatap kearah yeojanya---Ah calon yeojanya maksudnya---Dan tersenyum. Ia beranjak mendekatinya berniat ingin mengajaknya ke kantin.
"Soo-ya. Mau ke kantin denganku?" Ucapnya didepan yeoja itu.
"Ah, boleh" balas Jisoo kemudian tersenyum kearah namja itu.
"Jiae-ya mau ikut?"
"Ah tidak, kalian berdua saja. Aku belum selesai dengan ini" balas Jiae tanpa menatap mereka dan tetap sibuk dengan kegiatan mencatatnya.
"Ah yasudah, kami duluan ne" pamit Jisoo kemudian beranjak pergi dengan Hoseok.
Mereka berjalan dengan santai sembari mengobrol diselingi tawa Jisoo karena candaan Hoseok. Yah Jisoo jika sudah dengan namja itu pasti sering tertawa.
Saat mereka sampai ditengah koridor mereka bertemu dengan Seokjin. Namja itu berjalan dengan kawan sehidup sematinya---Yah siapa lagi kalau bukan Yoongi---Mereka berjalan santai dengan wajah yang sama-sama datar.
Yoongi yang melihat Jisoo didepannya bergegas untuk mendekatinya dan berniat untuk menyapa.
"Ah hai Soo-ya. Mau kemana kau?" Tanya Yoongi menatap dengan senyum yeoja itu.
"Oh hai sunbae, ke kantin. Kalian mau ikut?" Tanya Jisoo menatap mereka bergantian.
"Eum, sepertinya tidak. Aku dengan si brengsek ini mau ke perpustakaan, ada tugas yang belum kami kerjakan" balas Yoongi.
"Oh okay. Eum Seokjin sunbae kau sudah sembuh?" Tanya Jisoo menatap Seokjin. Dapat dilihat oleh Seokjin ada sedikit kekhawatiran di mata yeoja itu.
"Hm, belum sembuh sepenuhnya tetapi tak apa." Balasnya.
Tiba-tiba Jisoo berjalan mendekati Seokjin, ia sedikit berjinjit untuk menyesuaikan tingginya kemudian meletakan telapak tangannya ke atas dahi Seokjin berniat mengecek suhu tubuh namja itu---Ia sendiri sebenarnya tak merencanakan hal ini---Berbeda dengan Seokjin yang langsung membeku karena mendapat perlakuan itu dari Jisoo.
"Ah sunbae masih sedikit demam, banyak istirahat dan jangan terlalu banyak pikiran ne" ucap Jisoo kemudian berhenti berjinjit dan menatap namja itu.
Hoseok yang melihat interaksi antara mereka berdua terlihat tak suka. Ia berjalan mendekati Jisoo dan merangkul bahu yeoja itu berniat menjauhkan keduanya.
"Eum, Jisoo-ya. Mari kita cepat ke kantin, aku sudah sangat lapar"ucapnya membawa Jisoo pergi dari sana.
"Ah tapi,"ucap yeoja itu menoleh menatap Seokjin dan semakin menjauh dari mereka.
Yoongi mengernyit bingung karena kejadian yang barusan terjadi. Dimana seorang Seokjin terlihat diam tak berkutik karena perlakuan seorang yeoja.
"Banyak hal yang harus kau ceritakan padaku Kim,"ucapnya menatap namja disampingnya.
Tbc lagi ehehe.
.
.
.
.
.Udah keliatan kan cemburunya seorang Jung Hoseok pada gadisnya.
Tunggu aja kelanjutannya, ntar si rubah bakal sama siapa.
Yaudah, jan lupa voment yah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle Life
FanfictionJika kamu harus memilih antara orang yang kamu cintai atau orang yang mencintaimu, mana yang akan kamu pilih?