Pagi ini Hongbin pergi lari pagi sendiri. Hongbin merapihkan rambutnya yang basah karena keringat. Sesekali ia melenturkan kakinya. Dari jauh ia melihat sosok yang tak asing.
"Hei bocah" sapa Hongbin. Eunwoo menaikan kepalanya.
"Wae?"
"Sedang apa disini sendiri? Lupa jalan pulang?"
"Aku bukan anak kecil Hongbin-ssi"
"Panggil aku sunbae atau hyung!"
"Iya abah ku"PLETAK
"Yaaa sakit!" Hongbin tertawa.
"Yaa memang lucu hah?!" Hongbin terkekeh.
"Sampai kapan kau seperti ini pada Tzuyu?"
Eunwoo menoleh.
"Maksudnya?"
"Berhentilah bersikap seakan kau masih ada disisinya. Berhenti membuat Tzuyu merasa 'digantung' olehmu"
"Apa urusannya dengan mu?""Aku mencintainya."
Eunwoo menatap tajam ke arah Hongbin. Apa apaan dia?
"Boleh ku minta sesuatu? Jauhi Tzuyu"
Eunwoo menatap ke arah langit. Apa ini? Saat Tzuyu disisinya, ia mengharapkan Jiyeon. Dan saat Tzuyu tidak disisinya, ia malah berhenti berharap dengan Jiyeon dan melihat ke arah Tzuyu.
Satu tahun bukanlah hal yang singkat. Satu tahun bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan. Ia ingin Tzuyu ada terus disampingnya. Ia rindu perhatian Tzuyu. Tzuyu yang membawakan bekal untuknya. Tzuyu yang selalu mengalah bila ia sedang marah. Tzuyu yang perhatian. Tzuyu yang peduli saat ia jatuh. Tzu..
"Tidak bisa. Aku tak akan melepas Tzuyu." Tegas Eunwoo.
"Mwo?"
"Karena aku yang lebih dulu mendapatkan Tzuyu."
Hongbin mengepalkan tangannya."Silahkan ambil Tzuyu jika kau bisa, Hongbin-ssi" Eunwoo menyeringai.
*****
Line
EunwooMasih marah?
ReadTzuyu tak mau membalas pesan dari Eunwoo. Ia tengah menghindarinya.
Line
EunwooJangan marah terus. Nanti wajahmu banyak kerutannya.
Tzu..
Tzu ada yg ku ingin bicarakan
Read
Tzuyu menonaktifkan hpnya.
Ia masih kesal dengan Eunwoo. Dia tak mau berhubungan dengan Eunwoo saat ini.
Drrrt drrrtt
Cha Eunwoo calledDrrrtt drrtt
Tzuyu melempar hpnya ke kasur. Ia sama sekali tak mau berbicara dengan Eunwoo.
Drrrttt drttt
Tzuyu kesal dan mengangkat telpon dari Eunwoo."Tzu ini aku. Maaf aku mendadak kembali ke Seoul. Eomma mengabari kalo Jiyeon kambuh dan masuk rumah sakit lagi"
"Tzu?"
"Tzu ayolah bicara sesuatu sebelum aku take off!"
"Terserah Tzu. Yang penting aku sudah mengabarimu"
Tut tutt tutt
Kenapa Tzuyu diam saja?
Kenapa Tzuyu tak bicara sepatah kata pun?
Kenapa?Itu karena Tzuyu menahan tangisnya.
Jadi, dimana posisi Tzuyu sekarang?
Seharusnya Tzuyu hari ini pulang ke Seoul jam 12 siang. Sudah jam 09.30 Tzuyu belum melakukan apapun.
Tok tok
Hongbin mengetuk pintunya pelan."Tzu? Kamu belum siap siap?" Tzuyu terlihat lesu dan menggelengkan kepalanya.
"Ayo ku bantu berkemas"
Hongbin masuk dan membantu Tzuyu merapikan barang barang Tzuyu.
"Ganti baju dulu sana. Aku tunggu disini" Tzuyu mengangguk dan masuk ke kamar mandi. Hongbin memainkan ponselnya sambil duduk di sofa.
Drrt
1 line message
Cha Eunwoo
Tzuyu maafkan aku..Tak lama Tzuyu keluar dari kamar mandi. Matanya tampak merah karena sembab.
"Ada apa Tzu?"
"Aniya. Gak apa apa kok"
"Jangan bohong"Tzuyu menatap ke arah Hongbin. Hongbin paham keadaannya sekarang. Hongbin menghampiri dan memeluk Tzuyu.
"Jangan menangisi monyet kecil itu."
"Ada aku dan aku lebih tampan"
"Lihat muka mu dicermin, bidadari masa nangis?"
"Hei ada yang sakit dibagian dadaku"Tzuyu melepaskan pelukannya.
"Maaf aku terlalu erat"
"Bagian dalam didada ku sakit melihat kamu seperti ini"
Tzuyu memukul dada Hongbin pelan.
"Oppa receh"Hongbin tertawa dan tzuyu pun ikut tertawa.
Tzuyu pikir, ini adalah waktu menghilangkan perasaan itu. Perasaan yang tak kunjung ada balasannya. Manusia punya titik lelah. Dan itu sekarang.
***
Eunwoo duduk di samping ranjang rumah sakit. Didepannya ada perempuan dengan berbagai alat kdokteran di tubuhnya. Perempuam itu tidur dengan lelap."Aku terlambat Jiy. Maaf" Eunwoo bergumam pelan.
"Jiy, aku minta maaf"
"Perasaanku ini tetap sama. Tapi aku sayang sebagai adikmu. Bukan sebagai pria"
"Perlahan tapi pasti. Aku menyadari semuanya"
"Kau benar. Aku hanya bertugas menjaga mu bukan memilikimu"Eunwoo menahan tangisnya.
"Aku salah. Aku menyianyiakan orang disampingku setiap saat. Orang yang memarahiku"
"Aku sadar aku telat menyadari hal ini. Tapi..."
"Aku sadar aku mencintai Tzuyu. Seiring berjalannya waktu""Aku tau ini rumit Jiy. Tapi percayalah, aku selalu ada disini."
"Aku sayang kamu. Saranghae uri noona"
.
.
.
.
.
.
.
.
PIIIIIPPPPPPPsuara nyaring membuyarkan semuanya.
"DOK! DOKTER!!" Eunwoo panik dan segera memanggil dokter.
"Tolong Jiyeon dia hrus selamat!" Eunwoo menangis. Ia menjerit. Orang yang ia sayang ada diujung maut.
Dokter berusaha menaikan detak jantung jiyeon. Tapi nihil. Suara itu semakin nyaring.Dokter menutup wajah jiyeon dengam kain putih.
"DOK GAK MUNGKIN JIYEON PASTI SELAMAT! BAJINGAN SELAMATIN ORANG AJA GABISA! GA GUNA JADI DOKTER!" Eunwoo menangis berteriak dan mencoba memegang tangan jiyeon.
Berharap ada keajaiban. Berharap nadi itu kembali berdenyut. Tapi nihil.
"Woo tenang woo tenang" ibu Eunwoo yang juga terisak itu memeluk eunwoo pelan.
Seharusnya aku tidak mengatakan hal itu jika aku tau kamu akan pergi
-Eunwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back Or No?
FanfictionJika ada dua lelaki yang menyayangimu, pilih mana? Kembali kepada mantan atau Sunbae tampan?