Kookie

Satu

Taehyung pulang malam karena harus mengantarkan managernya -Park Jimin- pulang ke rumah. Mata elangnya menatap sekilas jam dipergelangan tangan kirinya.

"Baru jam tujuh kenapa dingin sekali?" monolognya memasuki perkarangan rumah setelah memakirkan mobilnya.
Saat tangannya sibuk membuka kunci pintu, tak sengaja mata tajamnya melihat siluet seorang anak yang meringkuk kedinginan dipojok teras rumahnya. Taehyung menghela nafas panjang dan menghembuskanya perlahan. Dengan langkah pelan tapi pasti. Taehyung melangkah mendekat,

"Hey, sedang apa kau diteras rumahku?" Taehyung mencolek pelan bahu sang bocah. Bocah itu masih meringkuk kedinginan yang tidak memakai jaket di musim dingin seperti ini. Pasti sangat kedinginan. Batin Taehyung. Bocah itu masih memeluk kedua lututnya, menghiraukan sapaan dan pertanyaan Taehyung. Dengan tidak sabar, Taehyung mengguncang tubuh sang bocah sedikit kesal. Ia tidak mau dicurigai oleh tetangga ataupun fans yang tiba-tiba lewat atau datang kerumahnya. Taehyung seorang artis jika kalian ingin tahu.

Bocah berpipi gempal itu menggeliat. Kepalanya mendongak menatap Taehyung yang masih  berjongkok didepanya. Bibirnya kering. Wajahnya pucat. Dan tubuhnya menggigil. Dengan bibir bergetar sang bocah mencoba bersuara,

"A.. Ayah"

Taehyung masih belum mengerti apa yang dikatakan bocah didepanya. Tapi Taehyung mendengar apa yang bocah itu ucapkan.

"Siapa yang kau panggil Ayah, bocah!" bentakan Taehyung membuat sang bocah menangis. Bocah bermata bulat itu sudah menunggu Taehyung sejak jam tiga sore. Saat Taehyung datang, bocah itu malah dibentak.

Sang bocah mulai menangis tersedu dengan tangan gemetar karena takut dan kedinginan memberi Taehyung sebuah amplop. Taehyung membukanya tidak sabaran. Didalam amplop itu ada sebuah kertas, dan Dengan segera Taehyung membacanya. Nafas Taehyung tercekat, matanya memanas. Lidahnya kelu ingin mengucapkan sesuatu. Tiba-tiba tubuhnya gemetar dan hatinya pilu,

"Kookie"

Udahan dulu yaa..
Aku gak menceritakan karakter mereka, pasti kalian sudah tau dengan membaca sedikit ceritaku diatas :)

Revisi,

 Malang, 8 Desember 2019