FOREVER MORE PT.26

1.1K 128 15
                                    

"Mau ke kantin?" Tawarnya.

"Tidak, terima---"

Sret

"Ayo!"

Jongin menarik pergelangan tangan Sehun.

"Hei, jangan pegang!"

"Waeee??? Waeee??? Kau mau menggigitku? Gigit saja. Aku tidak takut."

Jongin memandang namja putih di depannya dengan wajah menantang.

Sehun menggeram. "Kau tak takut?"

"Tentu saja. Untuk apa aku takut? Darahku bisa membuat kau hidup, kan?"

Deg

"A-apa?"

"Kau fikir aku hanya duduk diam tanpa mencari tahu kenapa di dadaku terukir namamu, eoh? Aku tahu Sehun."

Deg

Dan Sehun melihat Jongin tersenyum manis. "Ayo makan, Takdirku." Ujarnya.

Kenapa Jongin bisa tahu? Ah, sial! Ini semakin rumit.

Jongin sudah mengetahuinya. Itu berarti lebih sulit baginya untuk mati.

Dan---

Semakin dekat pula ajal menemui Jongin jika Sehun dengan egois ingin hidup dengannya. Dengan darahnya.

"Kenapa hanya diam? Ayo!"

"A-aku belum la---"

"Ya ya ya, sejak kau pindah ke sekolah ini aku tidak pernah melihat kau makan sekalipun. Kau kanibal ya?"

Dan seketika, Sehun memutar bola matanya malas.

Justru aku tidak bisa makan karena kau hadir, bodoh!

***

Di sisi lain, Kris memandang sendu mereka berdua.

Namja itu ingin marah karena dia sendiri mengakui bahwa mereka sangat serasi. Sangat pantas.

Sehingga, ia bahkan tidak bisa untuk mendekati orang yang ia puja barang seinci saja.

Kris merasa ia hanya menjadi reflexi di antara Jongin dan Sehun.

Honestly, that's hurt.

***

"Sehun, ku bilang makan. Bukan minum." Ujar Jongin kesal ketika melihat Sehun hanya meminum susu kotak, sedangkan ia membawa banyak makanan. 2 nampan sekaligus.

Satu untuknya dan satu untuk Sehun.

"Aku tak lapar."

Jongin mendengus. "Kapan kau akan lapar jika setiap saat kau terus minum, eoh?"

Sehun mengibaskan tangan tak peduli. "Makan makananmu sendiri, jangan banyak komentar."

"Yaaa, aku membawa 2 nampan. Makanlah!" Ujar Jongin sembari menggeser satu nampan ke arah Sehun.

Sehun menggeser kembali nampan itu ke arah Jongin.

Jongin menggeser kembali ke arah Sehun.

Dan begitu seterusnya, sampai Sehun jengah sendiri.

"Kau itu, ya?!" Gummanya kesal.

Jongin hanya nyengir. "Makanlah!"

Dengan terpaksa, Sehun menarik nampan itu ke arahnya.

Apa benar ia harus makan?

Bagaimana nanti jika Jongin melihat efek yang ia rasakan ketika makan makanan yang sudah tercampur dan tidak murni seperti ini?

FOREVER MORE - KAIHUN/KRISHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang